Orang Indo dalam sejarah kolonial: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
rev
Pierrewee (bicara | kontrib)
+
Baris 7:
 
Pada akhir era kolonial, sebuah komunitas yang terdiri dari sekitar 300.000 orang Indo-Eropa tercatat sebagai warga negara Belanda dan orang Indo terus membentuk mayoritas kelas hukum orang Eropa. Ketika, pada paruh kedua abad ke-20, [[Republik Indonesia]] yang merdeka terbentuk, praktis hampir semua orang Eropa, termasuk orang Indo-Eropa yang kini telah memakai identifikasi satu pihak melalui silsilah ayah mereka,<ref>Gouda, Frances ‘Dutch Culture Overseas: Colonial Practice in the Netherlands Indies 1900-1942.’ (Publisher: Equinox, 2008) {{ISBN|978-979-3780-62-7}} Chapter 5, P.173 [https://books.google.com/books?id=nN6G-lMk_DEC&source=gbs_navlinks_s]</ref> beremigrasi dari negara tersebut.
 
Terdapat pola historis khas dari berkembangnya perspektif sosial dan budaya pada masyarakat Indo-Eropa dan kebudayaannya. Sepanjang sejarah kolonial Hindia Belanda, unsur-unsur budaya utama seperti bahasa, pakaian, dan gaya hidup memiliki penekanan yang berbeda dalam setiap tahap evolusinya. Seiring waktu, kebudayaan campuran Indo terpaksa mengambil lebih banyak dan lebih banyak lagi cara hidup dan kebiasaan orang Belanda. Untuk menggambarkan era kolonial, perlu ketelitian untuk membedakan antara masing-masing periode waktu yang berbeda pada abad ke-19 dan ke-20.
 
== Referensi ==