Mitologi Yunani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: nasehat → nasihat (4) using AWB
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-asal-usul, +asal usul
Baris 20:
Narasi mitis memainkan peranan penting dalam hampir setiap genre sastra Yunani. Meskipun demikian, satu-satunya buku pedoman mitografi umum yang masih bertahan dari masa antikuitas Yunani hanyalah ''[[Bibliotheka (Pseudo-Apollodoros)|Bibliotheke]]'' buatan [[Pseudo-Apollodoros]]. Karya itu berusaha mendamaikan kisah-kisah kontradiktif dari para penyair serta menyediakan ikhtisar lengkap mengenai legenda kepahlawanan dan mitologi Yunani tradisional.<ref name="Hard1">R. Hard, ''The Routledge Handbook of Greek Mythology'', hlm. 1</ref> Apollodoros hidup pada tahun 180–120 SM dan banyak menulis mengenai topik tersebut. Tulisan-tulisannya kemungkinan membentuk dasar bagi karya-karya selanjutnya. Akan tetapi ''Bibliotheke'' menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi lama setelah Apollodoros meninggal, karena itulah pembuatnya dinamai Pseudo-Apollodoros.
 
Di antara sumber-sumber sastra terawal adalah dua wiracarita karya [[Homeros]], yaitu ''[[Iliad]]'' dan ''[[Odisseia]]''. Para penyair lainnya ikut membuat wiracarita yang melengkapi ''[[Siklus Epik]]'', namun sajak-sajak ini hampir keseluruhannya telah hilang. Ada pula kumpulan sajak yang dinamai [[Himne Homeros]]. Akan tetapi, terlepas dari namanya, Himne Homeros tidak punya kaitan langsung dengan Homeros. Sajak-sajak dalam ''Himne Homeros'' adalah himne-himne paduan suara yang berasal dari bagian yang lebih awal dari apa yang disebut sebagai [[Sajak Lira|Zaman Lira]].<ref name="Miles7">Miles, ''Classical Mythology in English Literature'', hlm. 7</ref> [[Hesiodos]], yang diperkirakan hidup sezaman dengan Homeros, menulis karya berjudul ''[[Theogonia]]'' ("Asal- usul Para Dewa). Wiracarita tersebut merupakan salah satu naskah terlengkap mengenai mitos Yunani awal dan menceritakan tentang penciptaan dunia; asal muasal para dewa, [[Titan (mitologi)|Titan]], dan [[Gigant]]; selain juga menguraikan silsilah, folklor, dan mitos etiologi. Karya Hesiodos lainnya, yaitu ''[[Erga kai Hemerai]]'', merupakan puisi didaktik yang bercerita mengenai kehidupan bertani, selain juga meliputi mitos [[Prometheus]], [[Pandora]], serta [[Zaman Manusia|Lima Zaman Manusia]]. Hesiodos juga memberi nasihat bagaimana cara supaya dapat berhasil dalam menjalani hidup di dunia yang berbahaya ini, yang oleh para dewa dibuat menjadi lebih berbahaya.<ref name="Br" />
 
Para penyair lira sering mengambil tema-tema dari mitologi dan memasukkannya ke dalam sajak-sajak mereka. Namun mereka menyampaikannya dengan cara yang kurang naratif dan cenderung lebih alusif. Para penyair lira Yunani di antaranya adalah [[Pindaros]], [[Bakkhylides]], [[Simonides dari Keios|Simonides]] dan penyair pedesaan semacam [[Theokritos]] atau [[Bion dari Smyrna|Bion]]. Masing-masing mengisahkan insiden-insiden mitologi secara individual.<ref name="Klatt-Brazouskixii">Klatt-Brazouski, ''Ancient Greek nad Roman Mythology'', xii</ref> Selain digunakan dalam sajak lira, tema-tema dalam mitologi Yunani juga sangat sentral bagi [[Teater Yunani kuno|drama-drama Athena]]. Penulis drama [[tragedi]] seperti [[Aiskhilos]], [[Sofokles]], dan [[Euripides]] mengambil sebagian besar plot cerita mereka dari mitos-mitos mengenai zaman kepahlawanan dan Perang Troya. Banyak cerita tragedi (misalnya cerita [[Agamemnon]] dan anak-anaknya, [[Oidipus]], [[Iason]], [[Medeia]], dll) yang bentuk klasiknya muncul dalam drama-drama tragedi itu. Penulis drama [[Aristofanes]] juga menggunakan mitos Yunani dalam dramanya, di antaranya dalam drama yang berjudul ''[[Ornithes]]'' ("Burung") dan ''[[Batrakhoi]]'' ("Katak").<ref name="Miles8">Miles, ''Classical Mythology in English Literature'', 8</ref>