Hayono Isman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ahmadnfahmi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ahmadnfahmi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
|death_date =
|death_place =
|party = [[Berkas:Logo GOLKAR.jpg|20px]] [[Partai Golongan Karya]] (1987-1997) {{br}} [[Berkas:DEMOKRAT.gif|30px|Lambang Partai Demokrat]] [[Partai Demokrat]] (2009-2016) {{br}} [[Berkas:Partai NasDem.svg|20px]] [[Partai NasDem|P. NasDem]] (2017-saat ini)
|spouse =
|children =
Baris 23:
|occupation =
|religion = [[Islam]]
|website = http://www.hayonoisman.com}}<ref>{{Cite
news|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/10/29/12370011/hayono.isman.tak.perlu.pemecatan.saya.sudah.mundur.dari.demokrat|title=Hayono Isman: Tak Perlu Pemecatan, Saya Sudah Mundur dari Demokrat - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-08-03}}</ref>
 
'''Hayono Isman''' ({{lahirmati|[[Surabaya]], [[Jawa Timur]]|25|04|1955}}) <ref name="Profil Hayono Isman">Merdeka.com [http://profil.merdeka.com/indonesia/h/hayono-isman/ Profil Hayono Isman]. (diakses 28 Desember 2013)</ref> adalah politisi senior dan juga aktif di organisasi kemasyarakatan, parpol, lembaga eksekutif (pemerintahan), maupun legislatif ([[DPR]])<ref name="Profil Hayono Isman"/>. Pada periode [[1987]]-[[1992]] dan [[1992]]-[[1997]] dia terpilih jadi anggota DPR RI dari Fraksi Karya Pembangunan.
 
== Latar belakang ==
Hayono Isman terlahir sebagai putra tokoh militer Indonesia, [[Mas Isman]]. Ayahnya kemudian diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2015 oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo.
 
Pada Pemilu [[2009]], melalui [[Partai Demokrat]], ia terpilih kembali menjadi anggota dewan untuk masa bakti [[2009]]-[[2014]] dari daerah pemilihan (Dapil) DKI Jaya I (Jakarta Timur)<ref><span class="reference-text">[http://www.dpr.go.id/id/Komisi/Komisi-I/ "Anggota Komisi-I DPR-RI 2014"] ''DPR.go.id''</span></ref>. Dia pernah menjabat sebagai [[Daftar Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia|Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia]] pada kabinet pembangunan VI (1993-1998). Pada tahun [[2013]], Hayono Isman bersama 11 orang lainnya; [[Ali Masykur Musa]], [[Anies Baswedan]], [[Dino Patti Djalal]], [[Endriartono Sutarto]], [[Gita Wirjawan]], [[Dahlan Iskan]], [[Irman Gusman]], [[Marzuki Alie]], [[Pramono Edhie Wibowo]] dan [[Sinyo Harry Sarundajang]] mengikuti Konvensi Calon Presiden dari [[Partai Demokrat]]<ref>[http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/04/24/269572875/Partai-Demokrat-Gelar-Uji-Publik-Capres-Peserta-Konvensi Artikel:"Partai Demokrat Gelar Uji Publik Capres Peserta Konvensi" di Tempo.co]</ref>. Pada [[16 Mei]] [[2014]], Komite Konvensi Calon Presiden [[Partai Demokrat]] mengumumkan hasil survei atas 11 peserta konvensi di kantor [[DPP Partai Demokrat]]. Hasilnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara [[Dahlan Iskan]] menempati posisi terunggul dibandingkan peserta konvensi lainnya<ref>[http://www.beritasatu.com/nasional/184418-hasil-survei-dahlan-iskan-juara-i-konvensi-demokrat.html Artikel:"Hasil Survei, Dahlan Iskan Juara I Konvensi Demokrat" di beritasatu.com]</ref>.
Pada tahun 2016, Hayono Isman resmi mengundurkan diri dari Partai Demokrat dan di tahun 2017, Hayono Isman bergabung dengan Partai Nasional Demokrat dan diangkat Menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Partai Nasional Demokrat.
 
Untuk mewujudkan cita-cita itu, ia mendorong percepatan keberhasilan reformasi dan keberhasilan [[Indonesia]] menjadi negara maju melalui pembangunan budaya unggul (''culture of excellence'') dan peradaban yang mulia.