Keraton Kasepuhan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yoshinors (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Yoshinors (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 17:
[https://septarius.files.wordpress.com/2010/12/denah_kasepuhan_kompas.jpg Unduh peta tata letak keraton Kasepuhan]
 
Keraton Kasepuhan merupakan salah satu dari bangunan peninggalan [[kesultanan Cirebon]] yang masih terawat dengan baik, seperti halnya keraton-keraton yang ada di wilayah Cirebon, bangunan keraton Kasepuhan menghadap ke arah utara . Keraton ini sebagai bekas keraton Cirebon dahulu erat kaitannya dengan kasultanan Demak. Maka tak heran gaya arsitekturnya banyak terpengaruh model keraton Demak sebagai penerus kerajaan Majapahit. Dahulu cikal bakal bangunan keraton ini adalah keraton Pakungwati, yang kini bekasnya terdapat di dalam komplek keraton Kasepuhan. Banyak orang-orang dari Demak didatangkan oleh Sunan Gunung Jati ketika membangun/memperluas keraton Pakungwati. Sunan Gunung Jati menugaskan rekannya, Sunan Kalijaga sebagai kepala proyeknya bersama seorang dari Majapahit bernama Raden Sepat sebagai arsiteknya.
Hasil dari perluasan keraton Pakungwati lalu disebut keraton Cirebon lalu berubah menjadi keraton Kasepuhan dengan rupa atau bentuk seperti saat ini di mana gaya bangunannya banyak mendapat sentuhan bergaya Majapahit, seperti bentuk benteng bata merah. Selain keraton Kasepuhan, bangunan lain yang dibangun pada masa ini adalah masjid Agung Sang Cipta Rasa yang juga kental dengan gaya arsitektur Jawa.
 
Di depan keraton Kesepuhan terdapat alun-alun yang pada waktu zaman dahulu bernama ''alun-alun Sangkala Buana'' yang merupakan tempat latihan keprajuritan yang diadakan pada hari [[Sabtu]] atau istilahnya pada waktu itu adalah ''Saptonan'' dan juga sebagai titik pusat tata letak kompleks pemerintahan keraton. Dan di [[alun-alun]] inilah dahulunya dilaksanakan juga pentas perayaan kesultanan lalu juga sebagai tempat [[rakyat]] berdatangan ke alun-alun untuk memenuhi panggilan ataupun mendengarkan pengumuman dari Sultan.
Baris 24 ⟶ 25:
* Di sebelah timur alun-alun dahulunya adalah tempat perekonomian yaitu [[pasar]] -- ''sekarang adalah [[pasar kesepuhan]] yang sangat terkenal dengan [[poci]]nya''.
 
Model bentuk keraton yang menghadap utara dengan bangunan Masjid di sebelah barat dan pasar di sebelah timur dan alun-alun ditengahnya merupakan model tata letak keraton pada masa itu terutama yang terletak di daerah [[pesisir]]. Bahkan sampai sekarang, model ini banyak diikuti oleh seluruh [[kabupaten]]/[[kota]] terutama di [[Jawa]] yaitu di depan gedung pemerintahan terdapat alun-alun dan di sebelah baratnya terdapat masjid.
 
=== Gerbang depan keraton ===