Pemberontakan PKI 1948: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 13040423 oleh 36.84.63.89 (bicara) |
Menolak 2 perubahan teks pertama (oleh 36.84.63.89 dan 120.188.37.71) setelah revisi 12912266 oleh Bala Arizalu |
||
Baris 4:
Pemberontakan ini diawali dengan jatuhnya kabinet RI yang pada waktu itu dipimpin oleh [[Amir Sjarifuddin]] karena kabinetnya tidak mendapat dukungan lagi sejak disepakatinya [[Perjanjian Renville]]. Lalu dibentuklah kabinet baru dengan [[Mohammad Hatta]] sebagai perdana menteri, namun Amir beserta kelompok-kelompok sayap kiri lainnya tidak setuju dengan pergantian kabinet tersebut.
Dalam sidang Politbiro PKI pada tanggal 13-14 Agustus 1948, [[Musso]], seorang tokoh komunis Indonesia yang lama tinggal di
Selanjutnya, Musso menggelar rapat raksasa di Yogya. Di sini dia melontarkan pentingnya kabinet presidensial diganti jadi kabinet front persatuan. Musso juga menyerukan kerjasama internasional, terutama dengan Uni Soviet, untuk mematahkan blokade Belanda. Untuk menyebarkan gagasannya, Musso beserta Amir dan kelompok-kelompok kiri lainnya berencana untuk menguasai daerah-daerah yang dianggap strategis di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu Solo, Madiun, Kediri, Jombang, Bojonegoro, Cepu, Purwodadi, dan Wonosobo. Penguasaan itu dilakukan dengan agitasi, demonstrasi, dan aksi-aksi pengacauan lainnya.<ref>{{cite web|url=http://historia.id/buku/akhir-tragis-republik-komunis|title=Akhir Tragis Republik Komunis |website=historia.co.id |accessdate=30 September 2015}}</ref>
|