Ketela pohon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Menolak 5 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 12000207 oleh Kenrick95Bot
Baris 19:
[[Berkas:Manihot esculenta MHNT.BOT.2004.0.508.jpg|thumb|''Manihot esculenta'']]
 
'''Ketela pohon''', '''ubi kayu''', atau '''singkong''' (''Manihot utilissima'') adalah [[perdu]] tahunan tropika dan subtropika dari suku [[Euphorbiaceae]]. [[Umbi]]nya dikenal luas sebagai [[makanan pokok]] penghasil [[karbohidrat]] dan [[daun]]nya sebagai [[sayuran]]. Makanan ini menjadi [[makanan pokok]] pengganti [[nasi]] di daerah [[Bogor]] (tentunya di wilayah [[timur]] (terutama [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], [[Klapanunggal, Bogor|Klapanunggal]], [[Citeureup, Bogor|Citeureup]], [[Babakan Madang, Bogor|Babakan Madang]], [[Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Cariu, Bogor|Cariu]], [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]] dan [[Tanjungsari, Bogor|Tanjung Sari]]) dan [[barat]] (terutama [[Jasinga, Bogor|Jasinga]], [[Cigudeg, Bogor|Cigudeg]], [[Nanggung, Bogor|Nanggung]] dan [[Sukajaya, Bogor|Sukajaya]])), [[Gunung Kidul]], [[Wonogiri]], [[Pacitan]], [[Blitar]], [[NTB]], [[NTT]], [[Kalimantan]], [[Sulawesi]] dan [[Papua]].
 
== Deskripsi ==
Baris 47:
Singkong adalah nama lokal di kawasan [[Jawa Barat]] untuk tanaman ini. Nama "ubi kayu" dan "ketela pohon" dipakai dalam bahasa [[Melayu]] secara luas. Nama "[[ketela]]" secara etimologi berasal dari kata dalam bahasa Portugis "''castilla''" (dibaca "''kastiya''"), karena tanaman ini dibawa oleh orang Portugis dan [[Castilla]] ([[Spanyol]]).{{cn}}
== Pengolahan ==
 
Cara memasak umbinya dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu; pertama, dengan cara direbus. Direbus setelah kulitnya dikelupas dan dicuci serta setelah dipotong-potong sesuai keinginan. Untuk cara pertama ini, umbi singkong dapat direbus dengan air. Dapat juga direbus dengan air Legen atau dengan air Nyeor (buah Kelapa). Kedua, dengan cara digoreng. Digoreng setelah kulitnya dikelupas dan dicuci. Untuk cara kedua ini, umbi dapat langsung digoreng setelah dipotong-potong sesuai keinginan atau direbus terlebih dahulu sebelum digoreng. Ketiga, dengan cara dibakar. Untuk cara ketiga ini, umbi dapat dibakar tanpa kulitnya dikelupas dan dicuci.<ref>[https://www.facebook.com/Lembaga-Studi-Biologi-Lingkungan-338288116266366/]</ref>Selasa, 18 April 2017.
 
Umbi singkong dapat dimakan mentah. Kandungan utamanya adalah [[pati]] dengan sedikit [[glukosa]] sehingga rasanya sedikit manis. Pada keadaan tertentu, terutama bila teroksidasi, akan terbentuk [[glukosida]] racun yang selanjutnya membentuk [[asam sianida]] (HCN). Sianida ini akan memberikan rasa pahit. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20&nbsp;mg HCN per kilogram umbi segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Proses pemasakan dapat secara efektif menurunkan kadar racun.{{cn}}
 
Apabila umbi harus dimasak dengan cara direbus, air yang digunakan haruslah air yang tidak tercemar. Apabila umbi direbus dengan air Legen atau dengan air Nyeor (air buah Kelapa) akan menghasilkan aroma khas setelah masak. Dapat juga direbus dengan air yang telah dilarutkan di dalamnya gula Aren. Sebagaimana umbi yang direbus dengan air Legen atau dengan air Nyeor (air buah Kelapa), direbus dengan air yang telah dilarutkan di dalamnya gula Aren juga akan menghasilkan aroma khas setelah masak.
 
Umbi yang telah dimasak, dapat dimakan dengan petis, garam, garam campur cabe, gula aren, ikan laut rebus, ikan laut goreng, ikan laut bakar, kecap, kuah sup/kuah sop dan kuah bakso. Daunnya biasa digunakan sebagai sayur bening atau racikan pecel. Dapat juga ditambahkan sebagai bahan racikan kuah sup. Baik umbinya maupun daunnya, sama-sama bermanfaat bagi yang mengkonsumsi.
 
Dari pati umbi ini dibuat [[tepung]] [[tapioka]] ([[kanji]]).