Pegunungan Serayu Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Pegunungan di Jawa menggunakan HotCat
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Geobox|
| name=Pegunungan Serayu Selatan
| other_name= Kebumen High
| image=
| image_size=
| image_caption=
| country =[[Indonesia]]
| state2 = [[Jawa Tengah]]
| state3 =
| state4 =
| state5 =
| state6 =
| state7 =
| state8 =
| length_imperial=63
| length_round=15
| length_orientation=Barat-Timur
| highest=[[Gunung Lanang]]
| highest_elevation_imperial=1102
| highest_lat_d=
| highest_long_d=
| geology=
| geology1=
| period=
| map=
| map_size=
| map_caption=
}}
'''Pegunungan Serayu Selatan''' ''(dalam bahasa inggris disebut South Serayu Mountain)'' merupakan rangkaian pegunungan yang termasuk bagian dari Cekungan Jawa Tengah Selatan yang terletak di bagian selatan provinsi [[Jawa Tengah]]. Pegununagn ini merupakan geoantiklin yang membentang dari [[barat]] ke timur sepanjang 100 kilometer dan terbagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh Lembah Jatilawang yaitu bagian barat dan timur. Pegunungan Serayu Selatan merupakan kulminasi dari geoantiklin di [[Jawa]]. Pegunungan Serayu Selatan mempunyai sumbu mengarah Barat-Timur. (Van Bemmelen, 1949 ). Pegunungan ini mencangkup [[Kabupaten Cilacap]] Utara, [[Kabupaten Banyumas]] Selatan, [[Kabupaten Banjarnegara]] Selatan, [[Kabupaten Kebumen]], [[Kabupaten Wonosobo]] Selatan, dan [[Kabupaten Purworejo]].
 
Baris 5 ⟶ 33:
Cekungan Jawa Tengah Selatan secara fisiografi terdiri dari beberapa tinggian dan rendahan yang pembentukannya dikontrol oleh proses endogenik maupun proses eksogenik. Tinggian dan rendahan dari barat ke timur yaitu Tinggian Gabon, Rendahan Citanduy, Tinggian Besuki, Depresi Majenang, Depresi Wangon, Tinggian Majenang, Rendahan Kroya, Tinggian Karang Bolong, Rendahan Kebumen, Tinggian Kebumen dan Tinggian Kulonprogo<ref>[http://belajarsejarahfun.blogspot.co.id/2013/10/geomorfologi-regional-pegunungan-serayu_2809.html Geomorfologi Pegunungan Serayu Selatan]</ref>.
 
Titik tertinggi di Pegunungan Serayu Selatan berada di [[Gunung Lanang]] (1.102 m/dpl) di [[Kabupaten Wonosobo]]. Gunung lainnya adalah [[Gunung Midangan]] (1.043 [[Mdpl]]), Gunung Pupur (1.102 [[Mdpl]]), Gunung Tanggullangsi (1.068 [[Mdpl]]), Gunung Mentosari (1.059 [[Mdpl]]), Gunung Mergolangu (1.060 [[Mdpl]]), Gunung Brukutan (1.031 [[Mdpl]]), Gunung Memean (1.019 [[Mdpl]]), Gunung Mantri (1.027 [[Mdpl]]), Gunung Gambarjaran (970 [[Mdpl]]), Gunung Rawacacing (1.035 [[Mdpl]]) dan Gunung Giyombong (1.035 [[Mdpl]]) Sejumlah sungai besar yang berhulu di Pegunungan Serayu Selatan adalah Sungai [[Luk Ulo]], [[Kali Medono]], [[Sungai Ijo]], [[Sungai Kemit]], Sungai Jatinegara, Sungai Tambak dan Sungai Sapi serta anak sungai [[Sungai Serayu]] dan [[Sungai Bogowonto]]. Dua waduk berada di Pegunungan Serayu Selatan yakni [[Waduk Sempor]] di [[Kabupaten Kebumen]] dan [[Waduk Wadaslintang]] di perbatasan [[Kabupaten Wonosobo]] dan [[Kabupaten Kebumen]].
 
Pegunungan Serayu Selatan yang membentang di sisi utara [[Kabupaten Kebumen]], yang melingkupi wilayah kecamatan[[Karanggayam, Kebumen|Kecamatan Karanggayam]], [[Karangsambung, danKebumen|Kecamatan Karangsambung]], [[Sadang, sertaKebumen|Kecamatan Sadang]], sebagian [[Pejagoan, Kebumen|Kecamatan Pejagoan]] dan [[Alian, Kebumen|Kecamatan Alian]], tersingkap bebatuan yang demikian penting artinya dalam ilmu kebumian. Berbagai batuan sedimen (endapan) dengan lapisan-lapisan yang kadang nyaris vertikal berjejeran dengan batuan malihan (metamorf) dan bongkahan-bongkahan batuan beku yang terlampar dalam wilayah tak terlalu luas. Normalnya pemandangan seperti ini hampir mustahil dijumpai.
 
Keunikan itu telah memukau cendekiawan sekelas Junghunn sejak satu setengah abad silam. Namun barulah mulai setengah abad lalu penyebabnya ditemukan, lewat kerja keras seorang Sukendar Asikin. Bebatuan campur aduk di Kebumen utara ternyata adalah bukti langsung dari teori tektonik lempeng. Inilah teori ‘aneh’ yang dikembangkan dari gagasan seorang Alfred Wegener sejak menjelang Perang Dunia pertama, namun baru menjumpai bukti-bukti penyokongnya berpuluh tahun kemudian. Bebatuan campur aduk itu seharusnya hanya bisa dijumpai di palung laut, salah satu ekspresi permukaan dari subduksi lempeng oseanik yang berberat jenis lebih tinggi dengan lempeng kontinental yang berat jenisnya lebih rendah. Maka jelas, Kebumen utara dulu-dulunya pernah merupakan palung laut purba<ref>[https://ekliptika.wordpress.com/2015/01/03/mitigasi-tsunami-kabupaten-kebumen-mengelola-ancaman-dari-balik-pegunungan-yang-tenggelam/ Mitigasi Tsunami Kabupaten Kebumen, Mengelola Ancaman dari balik Pegunungan yang Tenggelam]</ref>
 
 
 
{{Gunung di Indonesia}}