Bubungan Tinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
[[Berkas:Rumah_Melayu.JPG|thumb|200px|[[Rumah Melayu]] yang memengaruhi model atap Bubungan Tinggi]]
 
'''Atap Bubungan Tinggi''' adalah bumbungan atap [[rumah Banjar]] yang merupakan [[atap pelana]] dengan sudut 45° pada posisi melintang yang menutupi ruang induk yang disebut [[Palidangan]].
 
Kontruksi Atap Bubungan Tinggi tersebut ditopang oleh 8 buah tiang utama (Tihang Pitugur) disebut [[Sangga Ribut]]. Ruang Palidangan ini secara [[kosmologis]] merupakan ''pusat rumah'' atau titik tengah rumah, yang secara filosofi merupakan ruang yang paling penting (privat). Susunan ke 8 buah Tihang Pitugur atau Saka Guru yang membentuk konstruksi utama bangunan inilah yang menyangga kuda-kuda atap utama yang disebut [[Bubungan Tinggi]]. Ke-8 buah tiang inilah yang didirikan terlebih dahulu, setelah itu barulah tiang-tiang lainnya.
 
Rumah Banjar yang menggunakan atap Bubungan Tinggi dinamakan [[Rumah Bubungan Tinggi]] yaitu jenis rumah bernilai paling tinggi di antara jenis-jenis [[rumah Banjar]] karena merupakan jenis rumah yang dipergunakan sebagai kediaman [[Sultan]] dalam suatau kompleks [[keraton]].
Baris 32 ⟶ 34:
 
Simetris; Wujud bentuk rumah Banjar Bubungan Tinggi yang simetris, terlihat pada bentuk sayap bangunan atau anjung yang terdiri atas Anjung Kanan dan Anjung Kiwa yang sekilas sangat mirip dengan rumah adat [[Dayak Maanyan]]. Hal ini berkaitan dengan filosofi simetris (seimbang) dalam pemerintahan [[Kerajaan Banjar]], yang membagi kementerian, menjadi Mantri Panganan (Kelompok Menteri Kanan) dan Mantri Pangiwa (Kelompok Menteri Kiri), masing-masing terdiri atas 4 menteri, Mantri Panganan bergelar 'Patih' dan Mantri Pangiwa bergelar 'Sang', tiap-tiang menteri memiliki pasukan masing-masing. Konsep simetris ini tercermin pada rumah bubungan tinggi.
 
 
 
Rumah yang menggunakan atap Bubungan Tinggi :