Sumber hukum Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
Baris 7:
=== Alquran ===
[[Berkas:Opened Qur'an.jpg|jempol|kanan|alt=Alquran|Salinan Alquran, salah satu sumber utama syariah.]]
[[Berkas:Jannat.ul.Baqi_-_Madina_-_panoramio.jpg|kanan|jempol|alt=Madinah|Kota [[Madinah]], tempat salah satu sumber hukum Islam [[Alquran]] diturunkan. [[Ayat|Ayat-ayat]] yang turun di kota ini kebanyakan membahas masalah [[sosial|sosiososiososio]]-[[ekonomi]].]]
[[Berkas:Entry-Gate-of-Mecca-on-Jaddah-Makkah-Highway.jpg|alt=Gerbang Mekkah|kanan|jempol|alt=Gerbang Mekkah|Simbol [[Alquran]] digambarkan dalam tugu pintu masuk menuju [[Mekkah]]. Kota Mekkah merupakan tempat sumber hukum Islam [[Alquran]] diturunkan. [[Ayat|Ayat-ayat]] yang turun di kota ini kebanyakan membahas masalah [[filosofi]] dan [[teologi]].]]
[[Alquran]] adalah sumber hukum Islam yang pertama dan paling penting. Diyakini sebagai firman [[Tuhan]] yang langsung yang di[[wahyu]]kan kepada [[Muhammad]] melalui malaikat [[Jibril]] di [[Mekkah]] dan [[Madinah]], [[kitab suci]] tersebut menentukan dasar [[moral]], [[filosofi]]s, [[sosial]], [[politik]] dan [[ekonomi]] yang harus dibangun masyarakat. [[Makkiyah|Ayat-ayat yang diwahyukan di Mekkah]] berhubungan dengan isu-isu filosofis dan [[teologi]]s, sementara [[Madaniyah|yang diwahyukan di Madinah]] berkaitan dengan hukum [[sosial|sosio]]-[[ekonomi]]. Alquran ditulis dan dipelihara selama kehidupan Muhammad, dan disusun segera setelah [[kematian Muhammad|kematiannya]]. <ref name=NomaniQ/>
 
Ayat-ayat Alquran dikategorikan menjadi tiga bidang: "[[Monoteisme|ilmu teologi spekulatif]]", "[[norma|prinsip etika]]" dan "[[adab|aturan perilaku manusia]]". Kategori ketiga berkaitan langsung dengan masalah hukum Islam yang mengandung sekitar lima ratus ayat atau seperlelas dari jumlah tersebut. Tugas [[Tafsir Alquran|menafsirkan Alquran]] telah menghasilkan berbagai pendapat dan penilaian. Penafsiran ayat-ayat Muhammad oleh para sahabat [[Sunni]] dan [[Imamah|Imam Syiah]] dianggap paling otentik, karena mereka tahu mengapa, di mana dan [[Asbabun Nuzul|pada kesempatan mana setiap ayat diwahyukan]]. <ref name="Jurisprudence"/><ref name=NomaniQ>Nomani and Rahnema (1994), p. 3–4</ref>
 
=== Sunnah ===