Kekaisaran Karoling: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 5:
Pada 884, [[Karel Gemuk]] mempersatukan kembali seluruh kerajaan untuk terakhir kalinya, tetapi ia mangkat pada 888 dan kekaisaran pun serta-merta kembali terpecah-belah. Karena satu-satunya ahli waris sah laki-laki dari wangsa Karoling yang tersisa kala itu adalah seorang kanak-kanak, maka para bangsawan memilih kaisar dari antara raja-raja regional yang tidak termasuk nasab Karoling atau, sebagaimana yang terjadi di [[Francia Timur|Kerajaan Franka Timur]], seorang keturunan wangsa Karoling yang terlahir di luar nikah. Garis keturunan Karoling dari anak luar nikah ini terus memerintah Kerajaan Franka Timur sampai 911, sementara di [[Kerajaan Franka Barat]] garis keturunan Karoling yang sah dikembalikan ke tampuk kekuasaan pada 898 dan memerintah sampai 987 walau sempat terjeda antara 922 sampai 936.
Luas wilayah kekaisaran ini ketika baru terbentuk kira-kira
Istilah "Kekaisaran Karoling" baru lazim pada zaman modern. Bahasa resmi pemerintahan kekaisaran ini adalah [[bahasa Latin]]. Kekaisaran ini pernah disebut dengan berbagai nama seperti ''universum regnum'' ("kerajaan semesta", berbeda dari kerajaan-kerajaan regional), ''Romanorum sive Francorum imperium'' ("kekaisaran orang Romawi maupun orang Franka"), ''Romanum imperium'' ("kekaisaran Romawi") atau bahkan ''imperium christianum'' ("kekaisaran Kristen").<ref>Ildar H. Garipzanov, ''The Symbolic Language of Authority in the Carolingian World (c.751–877)'' (Leiden: Brill, 2008).</ref>
|