Universitas Halu Oleo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 38:
Sebagai Perguruan Tinggi terkemuka di jazirah tenggara Pulau Sulawesi, Universitas Haluoleo secara aktif memberi sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan 2960 desa, 133 kecamatan, 10 kabupaten dan 2 Kotamadya yang ada di wilayah ini. Termasuk pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara yang mencapai 2,72% per tahun, jauh di atas pertumbuhan rata-rata penduduk nasional yakni; 1,92. Saat ini penduduk Sulawesi Tenggara berjumlah 2,72 juta jiwa yang sebagian besar bermukim di pedesaan.
 
Kata “Haluoleo” diambil dari nama salah seorang pemimpin kharismatik di Sulawesi Tenggara ratusan tahun silam. Haluoleo merupakan satu dari beberapa nama yang disematkan pada seorang Kesatria turunan Raja Muna yang memiliki hubungan darah dengan Kerajaan Konawe yang hidup sekitar abad tujuh belas. Haluoleo selain dikenal sebagai pemimpin yang bijak, juga dikenal sebagai pria yang tak kenal menyerah dan gigih membela tumpah darahnya. Secara harfiah Haluoleo berarti delapan hari dalam bahasa Tolaki – bahasa penduduk asli Kerajaan Konawe yang mendiami Kendari. Di Kerajaan Buton sendiri Haluoleo dikenal dengan sebutan La Kilaponto, Murhum, dan Timbang Timbangan.
 
Berdasarkan Surat Edaran Rektor Nomor 2190/UN29/SE/2013 tanggat 10 Juli 2O13, penulisan nama Universitas Haluoleo berubah menjadi Universitas Halu Oleo disesuaikan dengan penulisan nama universitas ini dalam Keputusan Presiden Republik lndonesia Nomor 37 Tahun 1981 tentang Pendirian Universitas Halu Oleo. Singkatannya pun berganti menjadi UHO (dibaca: u-ha-o).