Filsafat Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
FHidayat (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
FHidayat (bicara | kontrib)
Baris 62:
===Mazhab Barat===
 
Sejak pemerintah kolonial Belanda di Indonesia menerapkan ‘Politik Hati Nurani’ (''Politik Etis'') di awal tahun 1900-an, lembaga-lembaga pendidikan bergaya Belanda menjamur dimana-mana dan terbuka untuk anak-anak pribumi dari kelas-kelas feudal, yang hendak bekerja di lembaga-lembaga kolonial. Sekolah-sekolah berbahasa Belanda itu mengajarkan [[Filsafat Barat]] sebagai mata-pelajarannya. Misalnya, [[Filsafat Pencerahan]]—filsafat yang diajarkan secara amat terlambat di Indonesia, setelah 5 abad kemunculannya di Eropa (Larope 1986:236-238). Banyak alumni sekolah tersebut yang melanjutkan studi mereka di universitas-universitas Eropa. Mereka lantas muncul sebagai kelompok elit baru di Indonesia yang merupakan generasi pertama [[''intelligentsia'']] bergaya Eropa, yang kelak menganut [[Filsafat Barat]] untuk menggantikan filsafat etnik mereka yang asli.