Cheng Ho: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ekpermana (bicara | kontrib)
Ekpermana (bicara | kontrib)
Baris 7:
Zheng He (di Indonesia lebih dikenal dengan nama Cheng Ho) adalah orang Suku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han, namun beragama Islam. Nama Persianya adalah Haji Mahmud Shamsuddin. Jika merunut leluhurnya enam generasi yang lalu adalah Sayyid Ajjal Shamsud-Din Omar al-Bukhari, seorang aristokrat dari Asia Tengah yang datang pada awal Dinasti Yuan. Adapun leluhur ketiga puluh enam Sayyid Ajjal adalah Muhammad, nabi pendiri Islam. Sebagai keturunan raja Bukhara, ia pernah menjabat sebagai xingfu pingzhang (pejabat setingkat gubernur) Propinsi Yunnan, dan setelah meninggal Sayyid Ajjal kemudian diberi gelar Raja Xianyang oleh Khubilai Khan. Sejak itu, klannya menyebut keluarga mereka Keluarga Xianyang.
 
Kakek dari pihak ayah Zheng He, Bayan, pada tahun ke 11 Dade Dinasti Yuan (1307 M) menjabat sebagai ''zhongshu pingzhang'', nenek buyutnya aslinya bermarga Ma. Kakek dari pihak ayah Zheng He, Bayan, adalah seorang haji, sedangkan nenek dari pihak ayah berasal dari Keluarga Wen. Nama asli ayah Zheng He adalah Milijin, nama Hannya adalah Haji Ma (Marga Ma adalah transliterasi nama Arab Muhammad dalam Bahasa China). ia mewarisi gelar ''Dianyang Hou'', ibunya aslinya bermarga Wen.
 
Zheng He dilahirkan di tahun keempat Hongwu Dinasti Ming (1371 M) sebagai anak kedua Haji Ma. Ia berasal dari Kunyang, provinsi [[Yunnan]]. Nama aslinya adalah Ma He. Ketika pasukan Ming menaklukkan Yunnan dari Dinasti Yuan, '''Cheng Ho''' ditangkap saat masih berusia 10 tahun, dibawa ke Yanjing (sekarang dikenal sebagai Beijing) dan secara paksa dijadikan tentara. Karena kepandaian dalam ilmu perang dan diplomasi, ia dijadikan perwira dan ditempatkan di bawah Pangeran Yan, dimana selama pengabdiannya pada Pangeran Yan, ia dikenal dengan sebutan "Sanbao" (三寶).<ref>Levathes 1996, 63.</ref> Nama "Sanbao" mengacu pada Tiga Mustika dalam agama [[Buddha]]<ref>Dreyer 2007, 12.</ref>. Selain itu, ia juga dikenal dengan nama Sam Po Bo<ref name="Muljana">{{id}} {{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=j9ZOKjMxVdIC&lpg=PA78&dq=suma%20oriental&pg=PA61#v=onepage&q=suma%20oriental&f=false|title=Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara|last=Muljana|first=Slamet|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|year=2005|isbn=9798451163|pages=61}}ISBN 978-979-8451-16-4</ref>