Kusumadinata II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Ekpermana (bicara | kontrib)
Baris 92:
 
[[Berkas:Sultan Agung.jpg|thumb|left|292x292px|Sultan Agung Mataram]]Latar belakang lainnya yang mendorong Sumedang menempatkan diri di bawah pretensi atau proteksi Mataram:
# Hanya Kerajaan atau [[Kesultanan Mataram]] di bawah kepemimpinan [[Sultan Agung]] yang dianggap dapat mengimbangi kekuatan Banten.
# Ratu Harisbaya merupakan kerabat Raja atau Sultan Mataram, sehingga yang berangkat ke [[Mataram]] adalah putranya sendiri (Raden Suriadiwangsa alias Rangga Gempol I).
# Seperti halnya Sumedang Larang, Kerajaan atau [[Kesultanan Mataram]] memiliki pendahulu yang sama yaitu Kerajaan Galuh, sehingga masih memiliki kekerabatan.
# Rasa sakit hati terhadap Banten yang telah menghancurkan [[Pakuan Pajajaran]], dibarengi pula rasa takut menghadapi kemungkinan ekspansi Kesultanan Banten dalam rangka menguasai wilayah bekas Pakuan Pajajaran.
# Akibat peristiwa Harisbaya, hubungan Sumedang Larang dengan Cirebon menjadi kurang harmonis, timbul pula kekhawatiran terhadap ekspansi Cirebon.
# Sementara itu, sedang terjadi perang dingin antara Kesultanan Banten dengan Kesultanan Cirebon sementaradimana Sumedang Larang terjepit di antara dua kekuasaan tadi sehingga mengambil jalan keluar dengan mengabdikan diri ke Mataram, yang memiliki kekuatan melebihi kedua Kesultanan tadi.<ref>Faktor ini dapat disebabkan karena, Kerajaan atau [[Kesultanan Banten]], [[Cirebon]] dan [[Mataram]] sangat kuat pada masa itu, mereka memiliki pantai-pelabuhan tempat berbagai kegiatan bukan hanya perdagangan tetapi juga masuknya persenjataan modern ukuran masa itu.</ref>
 
Sumedang baru pertama kali memiliki meriam dan senjata api ± 30 tahun kemudian pada periode pemerintahan Pangeran Rangga Gempol III (Pangeran Panembahan) itupun dalam jumlah sedikit yang diperoleh dari pemberian Belanda. Aria Suriadiwangsa alias Kusumadinata IV alias Rangga Gempol I diangkat sebagai ''Bupati Wadana Prayangan'', jabatan yang setingkat dengan [[Gubernur]] masa kini yang membawahi wilayah seluruh [[Jawa Barat]] kecuali [[Cirebon]] dan [[Banten]] (sebelum Banten menjadi [[propinsi]] di era reformasi) termasuk membawahi wilayah yang dikuasai Rangga Gede alias Pangeran Kusumahdinata III, tidak berapa kemudian dia mendapat perintah untuk menaklukkan Sampang Madura.