Maharani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Maharani''' adalah gelar istana yang merupakan bentuk wanita dari gelar maharaja. Kedudukan gelar maharaja-maharani lebih tinggi daripada gelar raja dan [[ratu]]. Maharani adalah gelar kebangsawanan yang merupakan padanan wanita dari gelar [[maharaja]]. Gelar ini dapat digunakan untuk istri maharaja atau seorang wanita [[penguasa monarki]] yang memerintah sebuah kemaharajaan atas namanya sendiri. Penggunaan istilah "permaisuri" atau "permaisuri maharaja" dapat digunakan untuk istri maharaja, untuk menghindari keambiguan penggunaan gelar maharani yang merujuk pada wanita yang menjadi penguasa monarki.
{{tanpa_referensi}}
'''Maharani''' adalah gelar istana yang merupakan bentuk wanita dari gelar maharaja. Gelar lain yang memiliki penggunaan hampir serupa dengan maharani adalah '''kaisarina'''. Kedudukan gelar maharaja-maharani serta [[kaisar]]-kaisarina lebih tinggi daripada gelar raja dan [[ratu]].
 
== Maharani ==
Maharani adalah gelar kebangsawanan yang merupakan padanan wanita dari gelar [[maharaja]]. Gelar ini dapat digunakan untuk istri maharaja atau seorang wanita [[penguasa monarki]] yang memerintah sebuah kemaharajaan atas namanya sendiri. Penggunaan istilah "permaisuri" atau "permaisuri maharaja" dapat digunakan untuk istri maharaja, untuk menghindari keambiguan penggunaan gelar maharani yang merujuk pada wanita yang menjadi penguasa monarki.
 
Sebagaimana maharaja, gelar maharani berasal dari [[anak benua India]]. Gelar ini mulai dikenal di Indonesia seiring masuk dan berkembangnya agama Hindu di nusantara. Gelar ini berasal dari bahasa Sansekerta dan merupakan gabungan dari kata ''mahānt-'' "agung, besar" and ''rāni'' "ratu". Di Indonesia, salah satu wanita yang kedudukannya dapat disetarakan dengan maharani adalah [[Tribhuwana Wijayatunggadewi]], pemimpin ketiga [[Majapahit]].
 
== Kaisarina ==
{{takakurat}}
Kaisarina adalah bentuk wanita dari gelar [[kaisar]] dan digunakan untuk merujuk pada kaisar wanita atau wanita yang memimpin sebuah kekaisaran atas namanya sendiri.{{fact}} Untuk istri kaisar, cukup disebut [[permaisuri]], atau permaisuri kaisar, untuk membedakannya dengan permaisuri raja.
 
Gelar kaisar sendiri diturunkan dari kata ''caesar'', diturunkan dari ''[[cognomen]]'' [[Julius Caesar]], seorang diktator Romawi. Cucu saudarinya sekaligus anak angkatnya, Gaius Octavius atau Augustus, mengambil nama ''caesar'' saat dirinya menjadi Kaisar Romawi pertama. Langkah itu kemudian diikuti oleh para penerusnya. Hal ini menjadikan ''caesar'' berubah menjadi gelar penguasa monarki, dengan tingkatannya yang berada di atas raja.
 
Dikarenakan gelar kaisarina kurang begitu dikenal, maharani juga kerap digunakan untuk merujuk pada kaisarina.{{fact}} Maharani juga kadang digunakan untuk merujuk pada permaisuri kaisar. [[Tsarina]], gelar yang digunakan untuk istri penguasa bangsa Slavia, memiliki akar kata yang sama dengan kaisarina.
 
Sebagaimana maharaja, gelar maharani berasal dari [[anak benua India]]. Gelar ini mulai dikenal di Indonesia seiring masuk dan berkembangnya agama Hindu di nusantara. Gelar ini berasal dari [[bahasa SansekertaSanskerta]] dan merupakan gabungan dari kata ''mahānt-mahā'' "agung, besar" and ''rāni'' "ratu". Di Indonesia, salah satu wanita yang kedudukannya dapat disetarakan dengan maharani adalah [[Tribhuwana Wijayatunggadewi]], pemimpin ketiga [[Majapahit]].
== Penguasa monarki ==
Sepanjang sejarah, jumlah kaisarina dan maharani (dalam konteksnya sebagai penguasa monarki) jauh lebih sedikit daripada kaisar dan maharaja. Hal ini karena banyak kebudayaan di masa lalu yang memandang bahwa kepemimpinan dan ranah masyarakat umum menjadi wilayah kaum pria.
 
Dalam hukum Salik yang dianut banyak monarki Eropa, dinyatakan secara jelas bahwa wanita tidak mendapat tempat dalam masalah pewarisan takhta.<ref>Cave, Roy and Coulson, Herbert. ''A Source Book for Medieval Economic History'', Biblo and Tannen, New York (1965) p.&nbsp;336</ref> Beberapa wanita yang naik takhta juga kerap tidak diakui. Saat [[Irene dari Athena|Irene]] naik takhta menjadi KaisarinaKaisar Wanita Romawi Timur, pihak Eropa Barat tidak mengakuinya karena masalah jenis kelamin, dan [[Paus Leo III]] justru memahkotai [[Karel yang Agung|Karel Agung]] sebagai Kaisar Romawi di wilayah Barat. Namun seiring berjalannya waktu, beberapa wanita mulai muncul sebagai kaisarinamaharani. [[Kekaisaran Rusia]] memiliki empat kaisarinamaharani, [[Yekaterina I dari Rusia|Yekaterina I]], [[Anna dari Rusia|Anna]], [[Yelizaveta dari Rusia|Yelizaveta]], dan [[Yekaterina II dari Rusia|Yekaterina II yang Agung]]. Di Inggris Raya, [[Victoria dari Britania Raya|Victoria]] menjadi satu-satunya wanita yang menjadi kaisarinamaharani.
 
Di Asia Timur, hanya ada sejumlah wanita yang menjadi penguasa monarki. Jepang memiliki delapan wanita yang menjadi kaisarinamaharani. Namun saat Jepang mengadopsi sistem pewarisan takhta Prusia pada [[Zaman Meiji]], wanita tidak diperkenankan lagi untuk menjadi kaisarinamaharani. Saat Kerajaan Silla di bawah kepemimpinan [[Seondeok dari Silla|Ratu Seondeok]], salah satu pejabat tinggi kerajaan melakukan pemberontakan dengan alasan "pemimpin wanita tidak dapat memimpin negara" (女主不能善理).<ref>* [http://english.historyfoundation.or.kr/?sub_num=32 (7. Silla and Wa) - ''Bidam''] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111005152946/http://english.historyfoundation.or.kr/?sub_num=32|date=October 5, 2011}}</ref> Di Tiongkok, hanya ada satu kaisarinaMaharani yang pernah memerintah sepanjang sejarah Tiongkok, [[Wu Zetian]].
 
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa maharani yang pernah memerintah, seperti [[Tribhuwana Wijayatunggadewi|Tribhuwana Tunggadewi]] dari Majapahit dan [[Maharani Sima|Sima]] dari Kalingga.
 
== Gelar maharani dan kaisarina dalam berbagai bahasa ==
Ini adalah beberapa gelar asing yang dapat disepadankan dengan kaisarina dan maharani dalam konteksnya sebagai penguasa monarki. Gelar untuk istri kaisar dan istri maharaja, lihat halaman permaisuri.
 
=== Eropa ===
Sebagaimana gelar kebangsawanan Eropa yang lain untuk wanita, gelar untuk kaisarinamaharani di sini juga dapat digunakan untuk permaisuri kaisar.
* Gelar ''caesar'' diturunkan ke dalam beberapa bahasa dan turunan itu memiliki bentuk wanitanya, di antaranya:
** ''Kaiserin'' dalam [[bahasa Jerman]], bentuk wanita dari ''kaiser.'' Meskipun secara teori gelar ini dapat disandang oleh kaisarinaMaharani, pada praktiknya, gelar ini hanya pernah digunakan oleh permaisuri kaisar.
** [[Tsarina]] ([[Aksara sirilik|aksara Sirilik]]: цари́ца) dalam [[bahasa Rusia]] (dan bermacam ejaannya dalam [[rumpun bahasa Slavia]] yang lain), bentuk wanita dari tsar
* ''Imperatrix'', kaisarinamaharani dalam [[bahasa Latin]], bentuk wanita dari ''imperator''. Bersama ''imperator'', gelar ini kemudian diturunkan ke dalam beberapa bahasa, di antaranya:
** ''Impératrice'' dalam [[Bahasa Perancis|bahasa Prancis]]. Digunakan di masa Napoleon Bonaparte. Meskipun secara teori gelar ini dapat disandang oleh kaisarinaMaharani, pada praktiknya, gelar ini hanya pernah digunakan oleh permaisuri kaisar.
** ''Imperatritsa'' ([[Aksara sirilik|aksara Sirilik]]: императрица) digunakan secara resmi di Rusia sejak tahun 1721, menggantikan gelar tsarina. Gelar ini pernah digunakan oleh kaisarinaMaharani maupun permaisuri kaisar.
** ''Empress'' dalam [[bahasa Inggris]], bentuk wanita dari ''emperor''. Gelar ini digunakan pada masa pendudukan Inggris Raya di India ([[British Raj]]). [[Victoria dari Britania Raya|Victoria]] adalah satu-satunya wanita yang menyandang gelar ini atas kedudukannya sebagai kaisarinamaharani. Wanita lain yang menyandang gelar ini hanya berkedudukan sebagai permaisuri kaisar.
* ''[[Basileus|Basillissa]]'' ([[Alfabet Yunani|aksara Yunani]]: Βασίλισσα), gelar [[bahasa Yunani]] yang merupakan bentuk wanita dari gelar ''basileus'' (βασιλεύς). Di Kekaisaran Romawi Timur, umumnya gelar ini digunakan untuk permaisuri kaisar. Saat Irene naik takhta sebagai kaisarinamaharani, dia menggunakan gelar ''basileus'' untuk menandatangani dua dokumen, dan gelar itu pula yang muncul di koin emasnya yang ditemukan di Sisilia. Namun dalam dokumen dan koin yang lain, Irene menggunakan gelar ''basilissa''.
 
=== Afrika ===
* ''Nəgəstä Nägäs'', gelar untuk [[Kaisar Ethiopia|KaisarinaMaharani Ethiopia]], bentuk wanita dari gelar ''nəgusä nägäst'' (ንጉሠ ነገሥት). Gelar ini hanya dipakai satu kali, yakni oleh KaisarinaMaharani [[Zewditu]] (memerintah pada 1916-1930)
 
=== Asia Timur ===
* ''Huángdì'' ([[hanzi]]: 皇帝), gelar untuk [[Kaisar Tiongkok]]. Mulai digunakan pada tahun 221 SM dengan [[Ying Zheng]] sebagai penyandang pertama gelar tersebut. Gelar ini tidak memandang jenis kelamin. Pada praktiknya, hanya satu wanita yang diakui menyandang gelar ini sepanjang sejarah Tiongkok, yakni Wu Zetian.
* ''Tennō'' ([[kanji]]: 天皇), gelar untuk [[Kaisar Jepang|Kaisar dan KaisarinaMaharani Jepang]]. Secara harfiah bermakna "penguasa surgawi." Meskipun dalam catatan resmi gelar ini disematkan oleh pemimpin Jepang sejak tahun 660 SM, para sejarawan percaya bahwa gelar ini sebenarnya baru digunakan pada masa Kaisar Tenmu (berkuasa pada 672–686 M) dan KaisarinaMaharani Jitō (berkuasa pada 686–697 M). Gelar ini merupakan adopsi dari gelar Tionghoa ''tiānhuáng''. Gelar ini pernah disandang oleh delapan wanita yang menjadi kaisarinamaharani.
* ''Jotei'' atau ''nyotei'' ([[kanji]]: 女帝), kaisarinamaharani dalam [[bahasa Jepang]]. Berbeda dengan ''tennō'' yang hanya digunakan untuk merujuk Kaisar(ina)Maharani Jepang dan tidak memandang jenis kelamin, ''jotei'' dapat digunakan untuk merujuk kaisarinamaharani non-Jepang dan hanya untuk wanita.
 
{{Gallery
Baris 53 ⟶ 41:
|align=center
|Image:Meister von San Vitale in Ravenna 008.jpg|[[Theodora (istri Yustinianus I)|Theodora]], Permaisuri Kaisar Romawi Timur, istri dari [[Yustinianus I]]
|Image:Empress Suiko.jpg|[[Kaisar Wanita Suiko|Suiko]], KaisarinaKaisar Jepang (592–628)
|Image:A Tang Dynasty Empress Wu Zetian.JPG|[[Wu Zetian]], KaisarinaKaisar Tiongkok (683–690)
|Image:Queen Victoria by Bassano.jpg|[[Victoria dari Britania Raya|Victoria]], Ratu Inggris Raya (1837–1901) dan KaisarinaMaharani India (1876–1901)
}}
 
== Catatan kaki ==
{{Reflist}}