Ali bin Abi Thalib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 105:
Sebagai Khalifah ke-4 yang memerintah selama sekitar 5 tahun. Masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang terjadi saat masa pemerintah [[Khalifah]] sebelumnya, [[Utsman bin Affan]]. Untuk pertama kalinya perang saudara antara umat Muslim terjadi saat masa pemerintahannya, [[Pertempuran Basra]]. 20.000 pasukan pimpinan Ali melawan 30.000 pasukan pimpinan [[Zubair bin Awwam]], [[Talhah bin Ubaidillah]], dan [[Ummul mu'minin]] [[Aisyah binti Abu Bakar]], Istri [[Rasulullah]]. Perang tersebut dimenangkan oleh pihak Ali.
 
Peristiwa pembunuhan Khalifah [[Utsman bin Affan]] yang menurut berbagai kalangan waktu itu kurang dapat diselesaikan karena fitnah yang sudah terlanjur meluas dan sudah diisyaratkan (akan terjadi) oleh Nabi Muhammad {{saw}} ketika dia masih hidup, dan diperparah oleh hasutan-hasutan para pembangkang yang ada sejak zaman [[Utsman bin Affan]], menyebabkan perpecahan di kalangan kaum muslim sehingga menyebabkan perang tersebut. Tidak hanya selesai di situ, konflik berkepanjangan terjadi hingga akhir pemerintahannya. [[Pertempuran Shiffin]] yang melemahkan kekhalifannya juga berawal dari masalah tersebut. Ali bin Abi Thalib, seseorang yang memiliki kecakapan dalam bidang militer dan strategi perang, mengalami kesulitan dalam administrasi negara karena kekacauan luar biasa yang ditinggalkan pemerintahan sebelumya.
 
=== Pembunuhan di Kufah ===
Ali bin Abi Thalib, seseorang yang memiliki kecakapan dalam bidang militer dan strategi perang, mengalami kesulitan dalam administrasi negara karena kekacauan luar biasa yang ditinggalkan pemerintahan sebelumya. Ia meninggal di usia 63 tahun karena [[Pembunuhan Ali|dibunuh]] oleh [[Abdurrahman bin Muljam]], seseorang yang berasal dari golongan [[Khawarij]] (pembangkang) saat mengimami salat subuh di masjid [[Kufah]], pada tanggal [[19 Ramadhan]], dan Ali menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal [[21 Ramadhan]] tahun 40 [[Hijriyah]]. Ali dikuburkan secara rahasia di [[Najaf]], bahkan ada beberapa riwayat yang menyatakan bahwa ia dikubur di tempat lain.
{{main article|Pembunuhan Ali}}
Pada tanggal 19 [[Ramadan]] 40 [[Hijriyah]], atau 27 Januari 661 [[Masehi]], saat sholat di [[Masjid Agung Kufah]], Ali diserang oleh seorang [[Khawarij]] bernama [[Abdurrahman bin Muljam]]. Dia terluka oleh pedang yang diracuni oleh Abdurrahman bin Muljam saat ia sedang bersujud ketika sholat subuh.<ref name="Tabatabaei 1979 192">{{Harvnb|Tabatabaei|1979|p=192}}</ref> Ali memerintahkan anak-anaknya untuk tidak menyerang orang Khawarij tersebut, Ali malah berkata bahwa jika dia selamat, Abdurrahman bin Muljam akan diampuni sedangkan jika dia meninggal, Abdurrahman bin Muljam hanya diberi satu pukulan yang sama (terlepas apakah dia akan meninggal karena pukulan itu atau tidak).<ref>{{Harvnb|Kelsay|1993|p=92}}</ref> Ali meninggal dua hari kemudian pada tanggal 29 Januari 661 (21 Ramadan 40 Hijriyah).<ref name="Iranica" /><ref name="Tabatabaei 1979 192" /> [[Hasan bin Ali]] memenuhi [[Qisas]] dan memberikan hukuman yang sama kepada Abdurrahman bin Muljam atas kematian Ali.<ref name="Madelung 1997 p=309" />
 
== Keturunan ==