Aksara silabis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Baris 10:
Bahasa-bahasa dari [[Asia Selatan]] dan [[Asia Tenggara|Tenggara]] (termasuk bahasa-bahasa daerah di Indonesia) memiliki sejenis aksara berdasarkan suku kata yang disebut ''[[abugida]]''. Dalam aksara ini (tidak seperti aksara silabis yang sesungguhnya) setiap lambang suku kata diawali dengan lambang konsonan dan diikuti oleh penanda vokal. Jika tidak diikuti oleh penanda vokal, biasanya konsonan tersebut dibaca sesuai dengan vokal dasar yang ditetapkan, misalnya dalam [[aksara Dewanagari]], vokal dasarnya adalah {{IPA|[a]}}.
 
Dalam bahasa Jepang, lambang untuk bunyi {{IPA|/ke/}}, {{IPA|/ka/}}, dan {{IPA|/ko/}} adalah {{nihongo|け}}, {{nihongo|か}}, dan {{nihongo|こ}}, tidak memiliki kesamaan sebagai lambang bunyi {{IPA|[k]}}. Berbeda dengan [[abugida]], setiap konsonan diikuti oleh penanda vokal/tanda diakritik. Contohnya, dalam [[aksara Dewanagari]], lambang untuk bunyi {{IPA|/ke}}, {{IPA|/ki/}} dan {{IPA|/ko/}} adalah <big>के</big>, <big>कि</big> dan <big>को</big>, dengan lambang <big>क</big> mengindikasikan bunyi {{IPA|[kka]}}.
 
== Pranala luar ==