Matilda dari Inggris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 22:
'''Maharani Matilda''' ([[Bahasa Inggris]]: ''Empress Matilda''), juga dikenal sebagai '''Matilda dari Inggris''' atau '''Maude''' ({{lahirmati||7|2|1102||10|9|1167}}), adalah putri dan [[pewaris]] Raja [[Henry I dari Inggris]]. Matilda dan adik lelakinya, [[William Adelin]], merupakan satu-satunya keturunan sah Raja Henry yang selamat sampai dewasa. Kematian adiknya pada peristiwa tenggelamnya ''Kapal Putih'' pada tahun 1120, membuat Matilda menjadi pewaris satu-satunya berdasarkan garis paternal kakeknya [[Guillaume sang Penakluk]].
 
Matilda telah dijodohkan sejak kecil dengan [[Heinrich V, Kaisar Romawi Suci]], dan setelah menikah ia mendapatkan gelar ''KaisarinaMaharani'' ("Permaisuri"). Pasangan tersebut tidak memiliki keturunan. Setelah menjanda selama beberapa tahun, Matilda kemudian menikah dengan [[Geoffroy Plantagenet, Pangeran Anjou]] dan memiliki 3 orang putra, yang sulung adalah Raja [[Henry II dari Inggris]].
 
Matilda merupakan penguasa wanita pertama di [[Kerajaan Inggris]]. Namun, masa pemerintahannya efektif teramat singkat, yaitu hanya beberapa bulan pada tahun 1141. Ia tidak pernah dimahkotai secara resmi dan gagal mengokohkan pemerintahannya secara legal maupun politik. Karena hal-hal tersebut, ia biasanya dikeluarkan dari daftar penguasa Inggris, sementara saingannya (yang juga sepupunya) [[Étienne, Raja Inggris|Étienne dari Blois]] tercatat sebagai raja untuk periode 1135-1154. Persaingan keduanya atas tahta kerajaan menghasilkan masa ketidaktentraman dan perang saudara selama bertahun-tahun lamanya di Inggris, yang dinamakan ''Anarki''. Matilda berhasil mempertahankan warisannya atas [[Provinsi Normandia]] (''Wilayah Adipati Normandia'') berkat prestasi militer suaminya Pangeran Geoffroy, juga karena ia selalu gigih memperjuangkan hak putra sulungnya untuk naik tahta Inggris, yang akhirnya disaksikannya pada tahun 1154.
Baris 47:
Matilda dan Geoffroy sedang berada di [[Anjou]] ketika ayahnya wafat di Normandia pada tanggal 1 Desember 1135, dan pada saat krusial tersebut terlalu jauh dari kejadian-kejadian yang secara cepat berlangsung di Inggris dan Normandia. Matilda dan Geoffroy juga berselisih dengan Henry mengenai puri-puri di perbatasan. Étienne setelah mendengar berita kematian Henry, bergegas pergi ke Inggris dan berhasil merebut mahkota dari pewaris yang sebelumnya telah ditunjuk. Ia didukung oleh hampir seluruh baron serta saudara lelakinya [[Henri dari Blois|Henri, Uskup Agung Winchester]], yang membatalkan sumpahnya untuk mendukung Matilda. Namun, Matilda melakukan perlawanan pada Étienne di kedua wilayahnya. Ia dan [[Geoffroy Plantagenet, Pangeran Anjou|suaminya Geoffroy]] memasuki Normandia dan memulai kampanye militer untuk menuntut haknya di sana. Kemajuan perang tidak terlalu berarti pada awalnya, namun ia terus bertahan. Geoffroy berhasil menguasai seluruh fiefdom barat dan selatan sungai [[Seine]] di Normandia pada tahun 1143, dan di bulan Januari 1144 ia menyeberangi Seine dan menaklukkan [[Rouen]] tanpa perlawanan. Ia, Geoffroy dan Matilda memegang gelar [[Adipati Normadia]] bersama-sama sampai dengan tahun 1149, lalu mewariskannya kepada putra mereka Henry, yang segera saja diakui oleh Raja [[Louis VII dari Perancis]]. Akan tetapi, baru pada tahun 1139 lah Matilda berhasil memiliki kekuatan militer yang dibutuhkan untuk dapat melawan Étienne di wilayah pulau Inggris.
 
Selama peperangan, pendukung Matilda yang paling setia dan cakap adalah putra tak sah ayahnya, yaitu [[Robert, Earl Pertama dari Gloucester]]. Sementara itu pendukung Étienne yang paling setia dan cakap adalah istrinya, yaitu Comtesse Boulogne yang juga bernama [[Mathilde dari Boulogne|Mathilde]], yang tak lain adalah sepupu maternal KaisarinaMaharani Matilda.
 
Kemenangan terbesar Matilda terjadi pada bulan Februari 1141, yaitu ketika pasukannya mengalahkan dan menawan Raja Étienne pada [[Pertempuran Lincoln (1141)|Perang Lincoln]]. Étienne dijadikan tahanan dan kekuasaannya secara efektif digulingkan. Keunggulan Matilda tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan saja. Ketika ia tiba di [[London]], kota itu telah siap menyambutnya serta mendukung [[penobatan]]nya. Ia menggunakan gelar ''Nyonya Inggris'' dan berencana untuk menggunakan gelar KaisarinaMaharani pada saat ia dinobatkan (kebiasaan yang nantinya diikuti oleh cucu-cucunya, [[Richard I dari Inggris|Richard]] dan [[John dari Inggris|John]]).<ref name="Lyon">{{Cite book
|last=Lyon
|first=Ann