Isabel dari Kastila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
|succession1 =[[Kerajaan Granada|Ratu Granada]]
|reign1 =2 Januari 1492 – {{nowrap|26 November 1504}}
|predecessor1 =[[Muhammad XII dari Granada|Muhammad XII]] ''sebagai [[Keamiran Granada|Sultan Granada]]''
|successor1 =[[Juana dari Kastila|Juana]]
|reg-type1 =Bersama
Baris 32:
Di ranah politik, Isabel membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang cakap. Setelah mengawali masa-masa sulit di awal pemerintahan, Isabel berhasil menekan tingkat kejahatan dan menghapuskan warisan utang-utang dari masa pemerintahan kakak tirinya.
 
[[Paus Aleksander VI]] memberikan gelar "[[Penguasa Katolik]]" (Spanyol: ''[[los Reyes Católicos]]'') kepada Fernando dan Isabel lantaran dipandang telah melindungi agama Katolik di kerajaan mereka, seperti diselesaikannya ''[[Reconquista]]'' dengan mengalahkan [[Sultan]] [[Granada]] [[Muhammad XII dari Granada|Muhammad XII]] (Sultan Boabdil) dan pengusiran umat [[Muslim]] dan [[Yahudi]] dari [[Spanyol]] (lihat [[Inkuisisi Spanyol]]). Isabel juga dikenal akan dukungannya terhadap [[Kristoforus Kolumbus]] dalam upaya menemukan dunia baru. Kebijakan Isabel terkait ''reconquista'' dan dukungannya akan penjelajahan samudera menjadi salah satu hal yang mengubah geopolitik dunia, pergeseran batas wilayah dunia Kristen dan Islam, dan pemantik awal bagi bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera dan kolonialisme di masa setelahnya, membuat Isabel menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia.
 
== Awal kehidupan ==
Baris 77:
Agustus di tahun yang sama, Isabel membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang kuat atas namanya sendiri. Saat pemberontakan pecah di [[Segovia]], Isabel datang sendiri untuk menekan pemberontakan saat masa itu suaminya sedang tidak bertempur. Bertentangan dengan saran dari para penasihat prianya, Isabel datang sendiri ke dalam kota dan mengadakan perundingan dengan para pemberontak. Dia berhasil dan pemberontak segera dapat diselesaikan.<ref>Prescott, William. ''History of the Reign of Ferdinand and Isabella, The Catholic.'' J.B. Lippincott & CO., 1860, p. 184–185</ref> Dua tahun kemudian, Isabel mengamankan kedudukannya sebagai penguasa dengan lahirnya Pangeran Juan pada 30 Juni 1478. Kelahiran pewaris pria mengabsahkan kedudukan Isabel sebagai penguasa.
 
Di sisi lain, Kastila dan Portugis bersaing untuk menguasai Samudera Atlantik dan mencari kekayaan dari [[Teluk Guinea]] (emas dan budak) di Afrika Barat, yang mana kemudian berujung pada Perang Guinea.<ref name="Battle of Guinea (40)">[[Battle of Guinea]]: [[#Palencia|<sub><big>↓</big></sub>]] Alonso de Palencia, [https://books.google.com/books?id=-1A3cWT_1kAC&pg=PA93&lpg=PA93&dq=%22Alonso+de+Palencia+decada+cuarta+naves+castellanas%22&source=bl&ots=kdDs0IZIC2&sig=1GhLLlK7uT95iMhwkS2KqoLeBJQ&hl=pt-PT&ei=zGpZTbrYFIKAhQf-9YyDDQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved Década IV], Book XXXIII, Chapter V (''"Disaster among those sent to the mines of gold ''<nowiki>[Guinea]</nowiki>''. Charges against the King..."''), pp. 91–94. This was a decisive battle because after it, in spite of the Catholic Monarchs' attempts, they were unable to send new fleets to Guinea, Canary or to any part of the Portuguese empire until the end of the war. The [[John II of Portugal|''Perfect Prince'']] sent an order to drown any Castilian crew captured in Guinea waters. Even the Castilian navies which left Guinea before the signature of the peace treaty had to pay the tax ("quinto") to the Portuguese crown when they returned to Castile after the peace treaty. Isabella had to ask permission of Afonso V so that this tax could be paid in Castilian harbours. Naturally all this caused a grudge against the Catholic Monarchs in Andalusia.</ref><ref name="Historian Malyn Newitt">[[#Newitt|<sub><big>↓</big></sub>]] Historian Malyn Newitt: ''"However, in 1478 the Portuguese surprised thirty-five Castilian ships returning from Mina ''<nowiki>[Guinea]</nowiki>'' and seized them and all their gold. Another...Castilian voyage to Mina, that of [[Eustache de la Fosse]], was intercepted ... in 1480. (...) All things considered, it is not surprising that the Portuguese emerged victorious from this '''first maritime colonial war'''. They were far better organised than the Castilians, were able to raise money for the preparation and supply of their fleets, and had clear central direction from ... ''<nowiki>[Prince]</nowiki>'' John."'' In [http://www.google.com/search?q=%22the+Portuguese+emerged+victorious+from+this+first+maritime+colonial+war.%22+&btnG=Pesquisar+livros&tbm=bks&tbo=1&hl=pt-PT ''A history of Portuguese overseas expansion, 1400–1668''], Routledge, New York, 2005, pp. 39–40.</ref>
 
[[File:Isabel la Católica-2.jpg|left|thumb|Dilukiskan oleh Virgen de la mosca di Gereja Santa Maria yang Agung (Collegiate church of Santa María la Mayor)]]
Baris 114:
[[File:La Rendición de Granada - Pradilla.jpg|left|thumb|''The Capitulation of Granada'' oleh F. Padilla: Muhammad XII di hadapan Fernando and Isabel.]]
 
Fernando dan Isabel merekrut para prajurit dari berbagai negara-negara Eropa dan meningkatkan artileri mereka dengan meriam terbaik dan paling mutakhir.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 104–106</ref> Secara perlahan, mereka merebut Keamiran Granada sedikit demi sedikit. Pada 1485, mereka mengepung Ronda dan menaklukannya hanya dalam waktu dua pekan dengan pengeboman besar-besaran.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 111</ref> Di tahun berikutnya, Loja diduduki dan Muhammad XII kembali ditangkap dan dibebaskan. Setahun kemudian, dengan jatuhnya [[Málaga]], bagian barat Keamiran Granada jatuh ke tangan Isabel dan Fernando. Wilayah bagian timurnya menyerang saat jatuhnya Baza pada 1489. Pengepungan Granada dimulai pada musim semi 1491 dan pada akhir tahun tersebut, Muhammad XII menyerah. Pada 2 Januari 1492, Fernando dan Isabel memasuki Granada dan menerima kunci kota. Masjid utama Granada kemudian diubah menjadi gereja.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 112–130</ref> Meskipun dalam masalah politik, umat Katolik dan Islam saling berhadap-hadapan, tetapi saat penyerahan kunci Granada, Isabel menggunakan busana ala [[Moor]] (Muslim Andalusia), menunjukkan betapa gaya hidup masyarakat Muslim sudah berurat akar di Spanyol kala itu.<ref>Menocal, Maria Rosa. ''Surga di Andalusia''. (Penerbit Noura Books (PT. Mizan Publika), Jakarta Selatan, Agustus 2015), h. 306.</ref> Di tahun itu pula,[[Perjanjian Granada (1491)|Perjanjian Granada]] ditandatangani, berisikan jaminan dari Fernando dan Isabel untuk membiarkan umat Islam Granada hidup dalam damai.
 
[[Perjanjian Granada (1491)|Perjanjian Granada]] ditandatangani pada tahun itu, dan Fernando dan Isabel memberi jaminan untuk membiarkan umat Islam Granada hidup dalam damai. Pemberontakan bangsa Moor pada tahun 1500 menyebabkan pihak Katolik memandang bahwa pihak Muslim melanggar perjanjian yang telah disepakati, yang dipandang sebagai pembenaran untuk melakukan pengusiran umat Muslim dari Spanyol.
 
====Kolumbus dan hubungan dengan Portugis====