Sanitasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 6:
 
== Ruang lingkup sanitasi ==
Definisi sanitasi dari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organisation = WHO) adalah sebagai berikut: "Sanitation pada umumnya merujuk kepada penyediaan sarana dan pelayanan pembuangan limbah kotoran manusia seperti urin dan feces. Istilah 'sanitasi' juga mengacu kepada pemeliharaan kondisi higienis melalui upaya pengelolaan sampah dan pengolahan limbah cair."<ref>{{Cite web|url=http://www.who.int/topics/sanitation/en/|title=Sanitation|website=World Health Organization|language=en-GB|access-date=2017-03-20}}</ref>
 
Sanitasi termasuk didalamnya empat prasarana teknologi (walaupun seringkali hanya yang pertama yang berkitan erat dengan istilah 'sanitasi'): Pengelolaan kotoran manusia (feces), sistem pengelolaan air limbah (termasuk [[instalasi pengolahan air limbah]]), sistem pengelolaan sampah, sistem drainase atau disebut juga dengan pengelolaan limpahan air hujan.
 
Terdapat sedikit perbedaan defenisi yang digunakan saat ini. Misalnya, untuk beberapa organisasi, promosi higiene dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari sanitasi, Dengan demikian, [[Water Supply and Sanitation Collaborative Council|''Water Supply and Sanitation Collaborative Council'']] (Badan kolaborasi penyediaan air dan sanitasi dunia) mendefenisikan sanitasi sebagai: "pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan atau penggunaan kembali limbah kotoran manusia (feces), limbah cair dan sampah rumah tangga dan juga berkaitan dengan promosi higiene." <ref>{{Cite web|url=http://www.susana.org/en/resources/library/details/2010|title=Public Funding for Sanitation - Resources • SuSanA|website=www.susana.org|language=en|access-date=2017-03-20}}</ref>
Baris 14:
Disamping fakta bahwa pengolahan air limbah juga termasuk bagian dari sanitasi, kedua istilah ini seringkali ditulis berdampingan seperti "pengelolaan sanitasi dan air limbah". Istilah sanitasi telah dihubungkan dengan berbagai deskripsi sehingga istilah sanitasi yang berkelanjutan (''sustainable sanitasion''), sanitasi layak (''improved sanitation''), sanitasi tidak layal (''unimproved sanitation''), sanitasi lingkungan (''environmnetal sanitation''), sanitasi setempat (''on-site sanitation''), sanitasi ekologi (''ecological sanitation''), sanitasi (toilet) kering (''dry sanitation'') banyak digunakan saat ini. Sanitasi seharusnya selalu dikaitkan dengan pendekatan sistem, dimana sanitasi terdiri dari penampungan/pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, pembuangan atau penggunaan kembali. <ref>{{Cite web|url=http://www.eawag.ch/en/department/sandec/|title=Department Sanitation, Water and Solid Waste for Development - Eawag|website=www.eawag.ch|language=en-GB|access-date=2017-03-20}}</ref>
 
== Sanitasi dan Kesehatan ==
Terdapat hubungan yang erat antara sanitasi dan kesehatan. Sarana dan prasarana sanitasi yang tidak cukup dapat berpengaruh pada penyebaran penyakit seperti diare dan kolera melalui beberapa jalur penularan yang dikenal dengan 5F. Jalur penularan tersebut adalah dari ''Feces'' (kotoran manusia) masuk ke pencernaan manusia melalui 1) ''Fluids'' (air atau cairan), 2) ''Fields'' (tanah), 3) ''Flies'' (lalat), 4) ''Fingers'' (tangan), dan 5) ''Foods'' (makanan). <ref>Peal, A. J., Evans, B. E., & van der Voorden, C. (2010). Hygiene and Sanitation Software: An Overview of Approaches. Geneva: Water Supply and Sanitation Collaborative Council.</ref>
 
Badan kesehatan dunia menyatakan bahwa sanitasi dan mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi angka kesakitan diare sebanyak 37,5% dan 35%<ref>WHO. (2004, March 2004). Water, Sanitation and Hygiene Links to Health Facts and Figures Retrieved from <nowiki>http://www.who.int/water_sanitation_health/en/factsfigures04.pdf</nowiki></ref>. Beberapa studi juga menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara sanitasi dan kasus diare pada anak <ref>Fewtrell, L., Kaufmann, R. B., Kay, D., Enanoria, W., Haller, L., & Colford, J. M., Jr. (2005). Water, sanitation, and hygiene interventions to reduce diarrhoea in less developed countries: a systematic review and meta-analysis. The Lancet Infectious Diseases, 5(1), 42-52. </ref><ref name=":0">Gunther, I., & Fink, G. (2010). Water, Sanitation and Children’s Health : Evidence from 172 DHS Surveys: World Bank.  Retrieved from: <nowiki>https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/3762</nowiki></ref>. Menariknya, bahkan intervensi sanitasi dapat menurunkan kejadian diare pada balita sebesar 12,9% dibandingkan dengan intervensi air bersih yang hanya mencapai 7,3%<ref name=":0" />. Namun dampak dari intervensi sanitasi tidak akan dabat terlihat langsung dalam jangka waktu singkat <ref>Huda, T. M. N., Unicomb, L., Johnston, R. B., Halder, A. K., Yushuf Sharker, M. A., & Luby, S. P. (2012). Interim evaluation of a large scale sanitation, hygiene and water improvement programme on childhood diarrhea and respiratory disease in rural Bangladesh. Social Science & Medicine, 75(4), 604-611. doi:10.1016/j.socscimed.2011.10.042</ref>. Kurangnya sarana dan prasarana sanitasi juga berdampak pada masalah kesehatan lainnya seperti infeksi trakhoma<ref>Montgomery, M. A., Desai, M. M., & Elimelech, M. (2010). Assessment of latrine use and quality and association with risk of trachoma in rural Tanzania. Transactions of the Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene, 104(4), 283-289. doi:10.1016/j.trstmh.2009.10.009</ref> dan kecacingan<ref>Clasen, T. F., Boisson, S., Routray, P., Torondel, B., Bell, M., Cumming, O., . . . Schmidt, W.-P. (2014). Effectiveness of a rural sanitation programme on diarrhoea, soil-transmitted helminth infection, and child malnutrition in Odisha, India: a cluster-randomised trial. Lancet Global Health, 2(11), E645-E653. doi:10.1016/s2214-109x(14)70307-9</ref>.
 
Disamping dampak langsung pada kesehatan, kurangnya akses terhadap sarana sanitasi dapat secara tidak langsung berdampak pada kesehatan ibu dan anak dan kasus kekurangan gizi pada anak. Dampak tidak langsung lainnya adalah kesulitan bagi kaum perempuan terkait dengan upaya mendapatkan privasi dan layanan higiene menstruasi (haid bulanan)<ref>Sahoo, K. C., Hulland, K. R. S., Caruso, B. A., Swain, R., Freeman, M. C., Panigrahi, P., & Dreibelbis, R. (2015). Sanitation-related psychosocial stress: A grounded theory study of women across the life-course in Odisha, India. Social Science & Medicine, 139, 80-89. doi:10.1016/j.socscimed.2015.06.031</ref>, yang juga berdampak pada tingkat kehadiran siswa perempuan di sekolah<ref>Dreibelbis, R. (2013). Water, sanitation, and hygiene in primary schools: Determining health and educational impacts and developing a model for sustained service delivery in Kenya. (PhD Disertasion), The Johns Hopkins University, Baltimore, Maryland.   </ref>.
 
== Sanitasi dan air ==