Isabel dari Kastila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 58:
 
==Perang dengan Portugal==
Image[[File:Reinaisabeldecastilla.jpg|300pxright|thumb|Isabel digambarkan dengan rambut lebih gelap, sekitar 1485]]
Setelah mangkatnya Enrique IV, Isabel naik takhta sebagai Ratu Kastila dan León pada 1474 dan suaminya menjadi Raja Kastila dan León ''[[Gelar_Kebangsawanan_Eropa#Jure_Uxoris|jure uxoris]]'' dengan gelar Fernando V pada 1475. Setelah mangkatnya Raja Juan II pada 1479, barulah Fernando naik takhta di kerajaan asalnya sebagai Raja Aragon dengan gelar Fernando II dan Isabel menjadi Permaisuri Aragon.
 
Baris 73 ⟶ 74:
 
Di sisi lain, Kastila dan Portugis bersaing untuk menguasai Samudera Atlantik dan mencari kekayaan dari Teluk Guinea (emas dan budak) di Afrika Barat, yang mana kemudian berujung pada Perang Guinea.<ref name="Battle of Guinea (40)">[[Battle of Guinea]]: [[#Palencia|<sub><big>↓</big></sub>]] Alonso de Palencia, [https://books.google.com/books?id=-1A3cWT_1kAC&pg=PA93&lpg=PA93&dq=%22Alonso+de+Palencia+decada+cuarta+naves+castellanas%22&source=bl&ots=kdDs0IZIC2&sig=1GhLLlK7uT95iMhwkS2KqoLeBJQ&hl=pt-PT&ei=zGpZTbrYFIKAhQf-9YyDDQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved Década IV], Book XXXIII, Chapter V (''"Disaster among those sent to the mines of gold ''<nowiki>[Guinea]</nowiki>''. Charges against the King..."''), pp. 91–94. This was a decisive battle because after it, in spite of the Catholic Monarchs' attempts, they were unable to send new fleets to Guinea, Canary or to any part of the Portuguese empire until the end of the war. The [[John II of Portugal|''Perfect Prince'']] sent an order to drown any Castilian crew captured in Guinea waters. Even the Castilian navies which left Guinea before the signature of the peace treaty had to pay the tax ("quinto") to the Portuguese crown when they returned to Castile after the peace treaty. Isabella had to ask permission of Afonso V so that this tax could be paid in Castilian harbours. Naturally all this caused a grudge against the Catholic Monarchs in Andalusia.</ref><ref name="Historian Malyn Newitt">[[#Newitt|<sub><big>↓</big></sub>]] Historian Malyn Newitt: ''"However, in 1478 the Portuguese surprised thirty-five Castilian ships returning from Mina ''<nowiki>[Guinea]</nowiki>'' and seized them and all their gold. Another...Castilian voyage to Mina, that of [[Eustache de la Fosse]], was intercepted ... in 1480. (...) All things considered, it is not surprising that the Portuguese emerged victorious from this '''first maritime colonial war'''. They were far better organised than the Castilians, were able to raise money for the preparation and supply of their fleets, and had clear central direction from ... ''<nowiki>[Prince]</nowiki>'' John."'' In [http://www.google.com/search?q=%22the+Portuguese+emerged+victorious+from+this+first+maritime+colonial+war.%22+&btnG=Pesquisar+livros&tbm=bks&tbo=1&hl=pt-PT ''A history of Portuguese overseas expansion, 1400–1668''], Routledge, New York, 2005, pp. 39–40.</ref>
 
Image[[File:Isabel la Católica-2.jpg|left|thumb|Dilukiskan oleh Virgen de la mosca di Gereja Santa Maria yang Agung (Collegiate church of Santa María la Mayor)]]
 
Perang berlangsung selama tiga tahun<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile'' The Knickerbocker Press, 1915, p. 109–110</ref> dan berakhir dengan kemenangan Kastila di darat<ref name="Bailey W. Diffie (42)">[[#Diffie|<sub><big>↓</big></sub>]] Bailey W. Diffie and George D. Winius ''"In a war in which the Castilians were victorious on land and the Portuguese at sea, ..."'' in [https://books.google.com/books?id=VsqCelF9OdkC&pg=PA152&lpg=PA152&dq=%22foundations+of+the+Portuguese+empire....In+a+war+in+which+the+Castilians+were+victorious+on+land+and+the+Portuguese+on+sea%22&source=bl&ots=_6XiLcq0Ez&sig=MxqBFdBqI-MryupkXAHW3pBa9LU&hl= ''Foundations of the Portuguese empire 1415–1580''], volume I, University of Minnesota Press, 1985, [http://www.google.com/search?q=%22In+a+war+in+which+the+Castilians+were+victorious+on+land+and+the+Portuguese+at+sea%22&btnG=Pesquisar+livros&tbm=bks&tbo=1&hl=pt-PT p. 152].</ref> dan kemenangan Portugis di laut.<ref name="Bailey W. Diffie (42)"/> Empat perjanjian damai ditandatangani di Alcáçovas (4 September 1479) dan menghasilkan: Portugal meninggalkan takhta Kastila kepada Isabel sebagai ganti pangsa yang sangat menguntungkan dari wilayah Atlantik yang dipersengketakan dengan Kastila (semuanya jatuh ke tangan Portugal, kecuali [[Kepulauan Canaria]]:<ref>: [[#Palencia|<sub><big>↓</big></sub>]] Alonso de Palencia, [https://books.google.com/books?id=-1A3cWT_1kAC&pg=PA93&lpg=PA93&dq=%22Alonso+de+Palencia+decada+cuarta+naves+castellanas%22&source=bl&ots=kdDs0IZIC2&sig=1GhLLlK7uT95iMhwkS2KqoLeBJQ&hl=pt-PT&ei=zGpZTbrYFIKAhQf-9YyDDQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved Decada IV], Book XXXI, Chapters VIII and IX (''"preparation of 2 fleets ''<nowiki>[to Guinea and to Canary, respectively]</nowiki>'' so that with them King Ferdinand crush its enemies ''<nowiki>[the Portuguese]</nowiki>..."'').</ref><ref name="Alonso de Palencia (44)">[[#Palencia|<sub><big>↓</big></sub>]] Alonso de Palencia, [https://books.google.com/books?id=-1A3cWT_1kAC&pg=PA93&lpg=PA93&dq=%22Alonso+de+Palencia+decada+cuarta+naves+castellanas%22&source=bl&ots=kdDs0IZIC2&sig=1GhLLlK7uT95iMhwkS2KqoLeBJQ&hl=pt-PT&ei=zGpZTbrYFIKAhQf-9YyDDQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved Decada IV], book XXXII, chapter III: in 1478 a Portuguese fleet intercepted the armada of 25 navies sent by Ferdinand to conquer Gran Canary – capturing 5 of its navies plus 200 Castilians – and forced it to fled hastily and definitively from Canary waters. This victory allowed Prince John to use the Canary Islands as an "exchange coin" in the peace treaty of Alcáçovas.</ref> Guinea beserta tambang emasnya, [[Tanjung Verde]], [[Madeira]], [[Azores]] dan hak penaklukan atas Kerajaan Fez (Maroko bagian utara)<ref>[[#Pina|<sub><big>↓</big></sub>]] Pina, [http://www.gutenberg.org/files/24508/24508-h/24508-h.htm ''Chronica de El-Rei D. Affonso V''], 3rd book, chapter CXCIV (Editorial error: Chapter CXCIV erroneously appears as Chapter CLXIV.Reports the end of the siege of Ceuta by the arrival of the fleet with Afonso V).</ref><ref>[[#Quesada|<sub><big>↓</big></sub>]] Quesada, [http://revistas.ucm.es/index.php/ELEM/article/view/ELEM0000110067A/22548 ''Portugueses en la frontera de Granada''], 2000, p. 98. In 1476 Ceuta was simultaneously besieged by the moors and a Castilian army led by the Duke of Medina Sidónia. The Castilians conquered the city from the Portuguese who took refuge in the inner fortress, but a Portuguese fleet arrived ''"in extremis"'' and regained the city. A Ceuta dominated by the Castilians would certainly have forced the right to conquer Fez (Morocco) to be shared between Portugal and Castile instead of the monopoly the Portuguese acquired.</ref>) ditambah ganti rugi perang: 106.676 emas ganda.<ref name="Mendonça (47)">[[#Mendonça|<sub><big>↓</big></sub>]] Mendonça, 2007, p. 101–103.</ref> Isabel dan Fernando juga menerima bahwa Juana tinggal di Portugal<ref name="Mendonça (47)"/> dan memaafkan semua tindak pemberontakan pengikutnya yang mendukung Juana dan Alfonso.<ref name="Edwards 2000, p. 38">Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 38</ref> Isabel dan Fernando, yang juga menyatakan dirinya sebagai penguasa Portugal dan memberikan tanahnya kepada para bangsawan<ref>[[#Mendonça|<sub><big>↓</big></sub>]] Mendonça, 2007, p. 53.</ref>—harus melepaskan klaim mereka atas takhta Portugal.
Baris 83 ⟶ 86:
 
===Peraturan tindak kejahatan===
Image[[File:Isabelle catile crown.jpg|right|thumb|Mahkota dan tongkat kerajaan Isabel, beserta pedang Fernando]]
Saat Isabel naik takhta pada tahun 1474, Kastila berada dalam keputusasaan. Sudah diketahui bahwa Enrique termasuk raja yang boros dan tidak banyak mengupayakan penegakan hukum di kerajaan. Dikatakan oleh salah seorang Kastila bahwa pada saat itu pembunuhan, pemerkosaan, dan perampokan terjadi tanpa dikenai hukuman.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 121</ref> Dikarenakan masalah ini, Isabel berusaha untuk memperbarui kerajaannya. Para sejarawan di masanya memandang Isabel lebih cenderung pada keadilan daripada belas kasih, juga dikenal lebih keras dan tanpa ampun dibandingkan suaminya, Fernando.<ref>Boruchoff, David A. "Historiography with License: Isabel, the Catholic Monarch, and the Kingdom of God." ''Isabel la Católica, Queen of Castile: Critical Essays''. Palgrave Macmillan, 2003, pp. 242–247.</ref>
 
Baris 103 ⟶ 107:
[[File:Isabella by Bigarny01.jpg|thumb|Patung Isabel oleh Felipe Bigarny; ditempatkan di [[Capilla Real]], [[Granada]]]]
Pada akhir masa [[Reconquista|''reconquista'']], hanya Granada yang tersisa untuk ditaklukan oleh Fernando dan Isabel. [[Keamiran Granada]] dipimpin oleh wangsa Nasrid sejak pertengahan abad ketiga belas.<ref>Edwards, John. ''Ferdinand and Isabella''. Pearson Education Limited, 2005, p. 48</ref> Wilayahnya yang dilindungi penghalang alami dan benteng-benteng, membuat proses penaklukannya berlangsung cukup lama. Pada 1 Februari 1482,Fernando dan Isabel tiba di Media del Campo dan ini umumnya dipandang sebagai awal perang dengan Granada. Saat Fernando dan Isabel turut serta dalam perang sejak awal, kepemimpinan Granada justru terpecah belah dan tidak berada dalam satu kesatuan.<ref>Edwards, John. ''Ferdinand and Isabella''. Pearson Education Limited, 2005, p. 48–49</ref> Meskipun begitu, masih tetap membutuhkan waktu sekitar sepuluh tahun untuk menaklukannya, puncaknya pada 1492.
 
Image[[File:La Rendición de Granada - Pradilla.jpg|left|thumb|''The Capitulation of Granada'' oleh F. Padilla: Muhammad XII di hadapan Fernando and Isabel.]]
 
Fernando dan Isabel merekrut para prajurit dari berbagai negara-negara Eropa dan meningkatkan artileri mereka dengan meriam terbaik dan paling mutakhir.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 104–106</ref> Secara perlahan, mereka merebut Keamiran Granada sedikit demi sedikit. Pada 1485, mereka mengepung Ronda dan menaklukannya hanya dalam waktu dua pekan dengan pengeboman besar-besaran.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 111</ref> Di tahun berikutnya, Loja diduduki dan Muhammad XII kembali ditangkap dan dibebaskan. Setahun kemudian, dengan jatuhnya [[Málaga]], bagian barat Keamiran Granada jatuh ke tangan Isabel dan Fernando. Wilayah bagian timurnya menyerang saat jatuhnya Baza pada 1489. Pengepungan Granada dimulai pada musim semi 1491 dan pada akhir tahun tersebut, Muhammad XII menyerah. Pada 2 Januari 1492, Fernando dan Isabel memasuki Granada dan menerima kunci kota. Masjid utama Granada kemudian diubah menjadi gereja.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 112–130</ref> Meskipun dalam masalah politik, umat Katolik dan Islam saling berhadap-hadapan, tetapi saat penyerahan kunci Granada, Isabel menggunakan busana ala [[Moor]] (Muslim Andalusia), menunjukkan betapa gaya hidup masyarakat Muslim sudah berurat akar di Spanyol kala itu.<ref>Menocal, Maria Rosa. ''Surga di Andalusia''. (Penerbit Noura Books (PT. Mizan Publika), Jakarta Selatan, Agustus 2015), h. 306.</ref>
Baris 139 ⟶ 145:
==== Pewarisan takhta ====
Selain sibuk dalam memerintah, Isabel juga mengarahkan perhatiannya kepada urusan pewarisan takhta dengan melakukan pernikahan antar dinasti kepada anak-anaknya. Pada awal tahun 1497, semuanya tampak sesuai rencana. Juan, Pangeran Asturias, menikah dengan Margaret dari Austria, meneguhkan hubungan dengan wangsa [[Habsburg]]s. Putri tertuanya, Isabel, menikah dengan [[Manuel I dari Portugal|Manuel I, Raja Portugal]] dan [[Juana dari Kastila|Juana]] menikah dengan pangeran Habsburg yang lain, Felipe (Philipp). Namun pada keberjalanannya, rencana Isabel untuk dua anak tertuanya tidak bekerja. Juan meninggal beberapa saat setelah menikah dan Isabel meninggal saat melahirkan. Sedangkan anak Isabel, Miguel, meninggal pada umur dua tahun. Hal ini menjadikan takhta Ratu Isabel diwariskan kepada putri keduanya beserta suaminya, Juana dan Felipe.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 241–260</ref>
 
Image[[File:Capilla real tombs.jpg|right|thumb|300px|Makam Isabel dan Fernando di La Capilla Real, Granada]]
 
Meskipun begitu, rencana pernikahan antar dinasti yang Isabel canangkan untuk tiga putri termudanya cukup berhasil. Setelah wafatnya Isabel, anak kedua Ratu Isabel, Manuel menikah dengan anak Ratu Isabel yang lain, Maria. Catalina menikah dengan Arthur, Pangeran Wales (gelar bagi putra mahkota Inggris). Namun Arthur meninggal tak lama setelah pernikahan mereka, dan Catalina kemudian menikah dengan adik iparnya saat telah menjadi Raja Inggris, [[Henry VIII dari Inggris|Henry VIII]]. Di Inggris, Catalina dikenal dengan Katherine.
 
==== Wafat ====
Isabel secara resmi mundur dari urusan pemerintahan pada 14 September 1504 dan mangkat pada tanggal 26 November di tahun yang sama di Medina del Campo, tetapi dikatakan bahwa keadaannya semakin menurun setelah kematian putranya, Juan, pada 1497.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 282</ref> Dia dimakamkan di [[Capilla Real]] (Kapel Istana), [[Granada]]<nowiki/> yang dibangun oleh cucunya, Carlos I.
 
== Galeri ==
 
<gallery mode=packed>
Image:Reinaisabeldecastilla.jpg|300px|Isabel digambarkan dengan rambut lebih gelap, sekitar 1485
Image:Isabel la Católica-2.jpg|Dilukiskan oleh Virgen de la mosca di Gereja Santa Maria yang Agung (Collegiate church of Santa María la Mayor)
Image:La Rendición de Granada - Pradilla.jpg|''The Capitulation of Granada'' oleh F. Padilla: Muhammad XII di hadapan Fernando and Isabel.
Image:Isabelle catile crown.jpg|Mahkota dan tongkat kerajaan Isabel, beserta pedang Fernando
Image:Capilla real tombs.jpg|Makam Isabel dan Fernando di La Capilla Real, Granada
</gallery>
 
== Lihat pula ==