Di Antara Dua Pilihan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Irwan irawan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Irwan irawan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 44:
== Sinopsis ==
 
Andini adalah anak yang manja, seorang wanita yang hidupnya dari keluarga kaya ia memiliki seorang teman pria bernama Wayan. Mereka berdua berteman akrab, keakraban mereka mulai terusik saat mulai masuknya Lina dalam kehidupan mereka, Lina sendiri ternyata adalah kakak tiri dari Andini. Yang mana ayahnya Andini yang bernama Erwin dulu pernah menjalin asrama dengan wanita lain.
Sesampainya Andini di Singapura dia tinggal di sebuah apartemen yang disana banyak tinggal pelajar-pelajar Indonesia. Dan di apartemen itulah awal Andini bertemu dengan Daniel yang juga sedang kuliah di Singapura. Daniel kuliah di Singapura karena ia ingin menghindar dari orangtuanya karena Daniel tidak sudi kalau ayahnya menikah lagi dan Daniel tidak bisa menerima keberadaan ibu barunya.
 
Tapi karena hubungan ayah Andini dengan wanita itu tidak disetujui dari keluarga wanitanya mereka pun mau tak mau harus berpisah tapi dari hubungan yang tak memperoleh restu itu ternyata telah memiliki benih hasil hubungan yang tak memiliki restu orang tua, anak yang dikandung itu adalah Lina.
Andini dan Daniel bertemu secara tidak sengaja, mereka bertabrakan di pintu kamar hotel masing-masing yang ternyata kamar mereka bersebelahan, Daniel sadar ternyata mereka pernah bertemu. Pada waktu itu Daniel juga menabrak Andini, hanya saja pada waktu itu Andini terserempet oleh mobil Daniel. Andini yang menyadari itu langsung marah dan langsung memaki Daniel.
 
Andini yang mengetahui bahwa ia memiliki kakak tiri pun kaget dan sempat tidak menerima kenyataan tersebut walaupun pada akhirnya Wayan berhasil membujuknya untuk menerima kenyataan yang ada, Andini dan Lina pun dipertemukan dan Lina pun karena hidup sebatang kara, ayah Erwin mengajak Lina untuk tinggal bersama-sama.
Kedok Lina sebagai wanita penghibur sudah mulai terbongkar karena terpergok oleh Mirna ibu dari Wayan yang tanpa sengaja melihat Lina sedang bergandengan tangan bercanda mesra disebuah hotel yang mana pada saat itu Mirna sedang bersantai minum secangkir kopi bersama temannya, Mirna spontan langsung menghubungi anaknya Wayan, tetapi pada saat dihubungi Wayan yang ada di Studio Galerinya tidak mau mengangkat telepon dari ibunya, ia menyuruh Jul teman kerjanya untuk mengangkat telepon dan bilang kalau dia sedang tidak ada ditempat.
 
Lina menerimanya karena dalam hati kecilnya ia ingin membalaskan sakit hati dalam dirinya kepada Erwin beserta Andini karena Lina berpikir selama ini ia hidup tersiksa dan serba kekurangan di karenakan dia telantarkan oleh Erwin, Lina iri hati kepada Andini yang hidupnya serba mewah dan segala sesuatunya serba ada Lina pun mulai mengatur siasat untuk mengambil semua yang dimiliki Andini karena Lina ingin Andini merasakan sakit hatinya Lina selama ini yang hidupnya selalu kekurangan.
Mirna yang mendengar jawaban dari Jul langsung menutup teleponnya dan berinisiatif untuk menyelidiki sendiri dan ternyata benar, beberapa saat kemudian Lina keluar dari sebuah kamar hotel dan itu memperkuat pemikiran Mirna selama ini yang memang tidak suka kepada Lina, bahwa Lina bukan orang yang baik melainkan dia memiliki rencana jahat kepada Andini, Erwin dan anaknya Wayan. Kemudian Mirna langsung melabrak Lina, spontan Lina terkejut dan kaget, wajah Lina langsung memerah, bingung akan keberadaan Mirna yang ada di depannya saat itu, Mirna langsung memaki Lina dan mengancam akan memberitahukan kepada semua orang, terutama kepada Wayan untuk segera memutuskan hubungannya.
 
Perlahan-lahan Lina mulai mencuri perhatian Erwin untuk menjadi anak yang baik dan perhatian kepada orang tua dan setelah Lina tahu ternyata Andini diam-diam menyukai Wayan. Dengan sengaja Lina mencoba mencuri hati Wayan dan itu pun berhasil Wayan jatuh kedalam pelukan Lina. Hubungan ini diketahui Andini dan dia menjadi kecewa dan marah kepada Lina. Lina pun merasa senang karena rencana jahatnya untuk menyakiti Andini berhasil.
Setelah itu Mirna langsung berangkat pergi menuju galeri milik Wayan. Tapi Lina memang cerdik, dia tidak kehabisan akal, dia langsung mengangkat telepon dan menghubungi nomor hp milik Wayan. Lina langsung menceritakan cerita yang dia kurang sendiri dan Lina meminta Wayan untuk menjemputnya. Semua itu dibuat oleh Lina agar Wayan tidak bertemu dengan ibunya. Wayan pun langsung bergegas berangkat.
 
Andini pun akhirnya sadar bahwa Lina telah merencanakan sesuatu yang jahat untuk dirinya tapi sudah ada apa pun yang bisa diperbuat oleh Andini karena pujaan hati yang selama ini ia nanti-nanti telah direbut orang lain dan cintanya telah pupus, karena Andini mendapatkan beasiswa untuk ke luar negeri. Dia berpikir mungkin ini jalan yang terbaik dan satu-satunya jalan untuk pergi menghindar dari kenyataan cintanya dan membuang segala kenangan tentang Wayan.
Sesampainya disebuah kamar hotel, Wayan menemukan Lina sedang menangis, lalu Wayan membujuk Lina agar menceritakan kejadian apa yang telah menimpanya. Lina kemudian menceritakan dengan banyak memutar balikkan fakta-fakta yang ada sehingga Wayan pun mempercayainya. Percakapan ini ditutup dengan love scene antara Lina dan Wayan.
 
Setelah Lina menceritakan segala kebohongan, Mirna yang sedang berada dirumah kaget karena Wayan yang datang tiba-tiba marah-marah kepadanya, sikap Wayan membuat Mirna bingung serasa tidak mengenal anaknya lagi dan itu semua terjadi karena Wayan sudah termakan bujuk rayu Lina.
 
Daniel yang merasa bersalah karena telah dua kali menabrak Andini, memutuskan untuk meminta maaf dan membawa sebuah buku diary yang tertinggal waktu mereka bertabrakan di depan pintu kamar hotel. Andini yang spontan kaget menerima kunjungan Daniel kembali marah kepada Daniel tetapi Daniel langsung memberikan buku diary milik Andini, dan Andini langsung mengambilnya, dengan malu-malu ia bertanya kepada Daniel apakah dia membacanya karena dibuku itu tertulis semua perasaan Andini selama ini kepada Wayan yang ia tutup-tutupi.
 
Daniel mengelak, dia bilang bahwa dia hanya membaca biodatanya saja. Andini pun terasa lega. Dari peristiwa inilah pertemanan antara Andini dan Daniel terjalin, masing-masing saling melengkapi karena di Singapura mereka tidak mengenal siapa-siapa…
 
== Referensi ==