Perumpamaan gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 2:
'''Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh''' atau '''perumpamaan sepuluh anak dara''' adalah sebuah [[perumpamaan]] yang diajarkan oleh [[Yesus]] kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam {{Ayat Alkitab|buku=Matius|pasal=25|ayat=1|sampaiayat=13}}.
 
== Catatan Alkitab ==
"Gadis yang bijaksana dan gadis yang bodoh =="
{{cquote2|Pada waktu itu hal [[Kerajaan Sorga]] seumpama sepuluh [[gadis]], yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya [[bodoh]] dan lima [[bijaksana]]. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa [[minyak]], sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam [[buli-buli]] mereka. Tetapi karena [[mempelai]] itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu [[tengah malam]] terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya. |Matius 25:1-13}}
 
== Tafsiran ==
Perumpamaan ini merupakan satu dari rangkaian jawaban pertanyaan pada [[Injil Matius]] [[Matius 24#Ayat 3|24:3]]:
 
{{quotation|And as he sat upon the mount of Olives, the disciples came unto him privately, saying, Tell us, when shall these things be? and what shall be the sign of thy coming, and of the end of the world?|Matius 24:3}}
 
Perumpamaan lain dalam rangkaian ini adalah [[:en:parable of the budding fig tree|perumpamaan pohon ara yang berbunga]] ({{Alkitab|Matius 24:32–35}}) dan [[:en:parable of the Faithful Servant|perumpamaan hamba yang setia]] ({{Alkitab|Matius 24:42–51}}). Perumpamaan sepuluh gadis ini menekankan kesiapan dalam menghadapi "[[Kedatangan Yesus yang kedua kali|Kedatangan Kedua]]" yang tidak diketahui pasti kapan terjadinya.<ref name="RTF">R. T. France, ''[https://books.google.com/books?id=ttTgacXnLV8C&pg=PA349 The Gospel According to Matthew: An introduction and commentary]'', Eerdmans, 1985, ISBN 0-8028-0063-7, pp. 349-352.</ref> Juga disebut sebagai "perumpamaan penjagaan" (''"watching parable"'').<ref name="CE">''[http://www.newadvent.org/cathen/11460a.htm Catholic Encyclopedia: PARABLES].</ref> Sebagaimana [[:en:parable of the Lost Coin|perumpamaan dirham yang hilang]], tokoh utamanya adalah para perempuan, dan mempunyai poin yang serupa dengan perumpamaan sebelumnya yang melibatkan para laki-laki.<ref>Urutannya adalah [[parable of the Faithful Servant]], [[parable of the Lost Sheep]], kemudian [[parable of the Lost Coin]].</ref>
 
[[File:Francken, Hieronymus the Younger - Parable of the Wise and Foolish Virgins - c. 1616.jpg|thumb|right|300px|Lukisan Hieronymus [[Francken]] the Younger (~ 1616) memberikan tafsiran moral bagi perumpamaan sepuluh anak dara.]]
Dalam perumpamaan ini [[Yesus]] [[Kristus]] adalah mempelai laki-laki,<ref name="RTF"/><ref name="CE"/> serupa dengan gambaran [[Perjanjian Lama]] mengenai Allah sebagai mempelai laki-laki pada [[Kitab Yeremia]] ({{Alkitab Yeremia 2:2}}) dan perikop sejenisnya.<ref name="RTF"/> Peristiwa yang dinantikan adalah [[Kedatangan Yesus yang kedua kali]].<ref name="RTF"/><ref name="CE"/> [[R. T. France]] menulis bahwa perumpamaan ini merupakan "suatu peringatan yang ditujukan secara khusus kepada mereka di dalam gereja agar tidak menganggap masa depan mereka terjamin tanpa syarat."<ref name="RTF"/>
 
Perumpamaan ini tidak menyalahkan para gadis itu tertidur, karena kedua kelompok mengalami hal yang sama,<ref name="BW">[[Ben Witherington III|Ben Witherington]], ''[https://books.google.com/books?id=xGePuntVBhgC&pg=PA43 Women in the Ministry of Jesus: A study of Jesus' attitudes to women and their roles as reflected in his earthly life]'', Cambridge University Press, 1987, ISBN 0-521-34781-5, p. 43.</ref> tetapi menyalahkan mereka yang tidak mempersiapkan diri karena tidak membawa minyak cadangan. Tidak jelas apakah para gadis yang bodoh itu akhirnya berhasil membeli minyak pada malam itu<ref>John R. Donahue, ''[https://books.google.com/books?id=9ArODuoyndAC&pg=PA134 Hearing the Word of God: Reflections on the Sunday Readings: Year A]'', Liturgical Press, 2004, ISBN 0-8146-2785-4, p. 134: "We never know whether they found it, but when they return, the feast has started and the door is barred."</ref> karena kebanyakan toko sudah tutup.<ref>[[Craig S. Keener]], ''[https://books.google.com/books?id=8C2Y_HaL5W0C&pg=PA597 The Gospel of Matthew: A Socio-Rhetorical Commentary]'', Eerdmans, 2009, ISBN 0-8028-6498-8, p. 597.</ref><ref>[[J. Dwight Pentecost]], ''[https://books.google.com/books?id=k_VVxjLkN2UC&pg=PA150 The Parables of Jesus: Lessons in life from the Master Teacher]'', Kregel Publications, 1998, ISBN 0-8254-3458-0, p. 150.</ref>).
<!--
The parable is not written in praise of virginity,<ref name="CE"/> and indeed [[Louis of Granada]], in his ''The Sinner's Guide'' of 1555, writes "No one makes intercession with the Bridegroom for the five foolish virgins who, after despising the pleasures of the flesh and stifling in their hearts the fire of concupiscence, nay, after observing the great counsel of virginity, neglected the precept of humility and became inflated with pride on account of their virginity."<ref>[[Louis of Granada]], ''[http://www.ewtn.org/library/SPIRIT/granada1-9.htm The Sinner's Guide]'', 1555.</ref>
==Penjelasan==
 
{{cquote|}}
[[Spencer W. Kimball]] gave an [[The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints|LDS]] perspective on the difference between the wise and the foolish virgins, and why they could not share the oil: "This was not selfishness or unkindness. The kind of oil that is needed to illuminate the way and light up the darkness is not shareable. How can one share obedience to the principle of tithing; a mind at peace from righteous living; an accumulation of knowledge? How can one share faith or testimony? How can one share attitudes or chastity.... Each must obtain that kind of oil for himself .... In the parable, oil can be purchased at the market. In our lives the oil of preparedness is accumulated drop by drop in righteous living."<ref>[[Spencer W. Kimball]], ''Faith Precedes the Miracle'', p. 255.</ref><ref name="LDS Business College - 14Jul2010 - LDS interpretation ">{{cite web|url=http://www.ldsbc.edu/index.php?option=com_content&view=article&id=1235:preparation-a-learning-model-discovery&catid=9:devotionals&Itemid=554|title=LDS Business College Devotional - Preparation: A Learning Model Discovery|last=Henrie|first=Lynda|date=July 14, 2010|publisher=[[LDS Business College]]|accessdate=14 June 2011}}</ref>
-->