Anas bin Malik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: nasehat → nasihat (2), removed stub tag using AWB
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- diantara, + di antara)
Baris 39:
Setelah wafatnya Rasululullah SAW, Anas bin Malik hidup selama  80 tahun lebih , hatinya pun penuh dengan ilmu dari ilmunya Rasulullah SAW, dan akalnya pun begitu tajam, untuk memahami Syariat-syariat Islam. Hatinya pun hidup dengan hidayah Rasulullah SAW.   Dan Anas dalam umurnya yang sangat panjang ini Beliau adalah tempat kembalinya orang-orang muslimin, ketika mereka mendapatkan suatu masalah-masalah yang rumit dan merekapun memegang ucapan-ucapan yang keluar dari Anas bin Malik diantaranya adalah bahwa sebagian orang yang ragu dalam syariat agama, mereka menanyakan tetang keberadaan telaga Rasulullah SAW besok di hari Qiyamat.  Kemudian mereka mendatangi Anas bin Malik dan menanyakan hal tersebut kepadanya, maka Anas bin Malik menjawab : “ Aku tidak menyangka dalam hidupku yang panjang ini akan menemui orang-orang yang seperti kalian yang meragukan telaganya Rasulullah SAW, maka ketahuilah akan datang orang yang lemah agamanya setelahku, dan mereka tidak melaksanakan shalat akan tetapi mereka meminta kepada Allah agar bisa minum dari telaganya Rasulullah SAW.
 
Dalam hidupnya yang sangat panjang Anas bin Malik selalu menggerakkan bibirnya untuk menyebut Rasulullah SAW. Hari yang sangat menggembirakannya adalah hari pertemuannya dengan Rasulullah SAW, dan hari yang menyedihkan baginya adalah hari perpisahannya dengan Rasululullah SAW. Kenangan itu selalu ia sebut-sebut dengan bibirnya yang mulia.  Anas bin Malik adalah seorang yang bersemangat untuk meneladani Rasulullah SAW baik ucapan maupun perilakunya, mencintai apa yang dicintai Rasulullah, membenci apa yang dibenci Rasulullah, dan hari yang sangat berkesan dalam hidupnya adalah 2 hari, yaitu hari ketika bertemu dengan Rasulullah SAW, dan hari ketika berpisah dengan Rasulullah SAW.  Ketika ia mengingat hari yang pertama mukanya kelihatan berseri-seri, senang, bahagia dan sebaliknya apabila ia mengingat hari yang ke 2 ia akan menangis tersedu-sedu, sehingga orang yang disekitarnya pun ikut menangis. Kata-kata yang selalu ia ucapkan adalah : “Sungguh aku telah melihat Rasulullah SAW ketika datang kepada kami di kota Madinah, dan sungguh aku telah melihat Beliau, ketika beliau wafat diantaradi antara kita maka tidak ada hari yang lebih berharga dari pada keduanya. Dihari pertama ketika Rasulullah SAW memasuki kota madinah segala sesuatu tampak bercahaya, dan dihari ketika Rasulullah meninggal segala sesuatupun nampak gelap gulita. Dan hari terakhir ketika aku melihatnya adalah hari senin, ketika Sang Nabi membuka tirai kamarnya, maka aku melihat wajahnya putih bersih seperti lembaran kertas. Dan diwaktu itu semua orang berdiri di belakang Abu Bakar untuk melihat Nabi SAW, maka hampir semua orang terkejut, ketakutan, maka Abu Bakar memberikan isyarat kepada mereka untuk bersabar dan tenang, kemudian meninggallah Rasulullah SAW di penghujung hari Senin tersebut.  Maka tidak ada pemandangan yang menyedihkan ketika kita menutupnya dengan tanah.
 
Rasulullah SAW banyak mendoakan Anas bin Malik,  dan salah satu doa Rasulullah yang dikhususkan kepada Anas bin Malik adalah : “Ya Allah berilah riqki kepadanya berupa harta dan anak yang banyak, kemudian berkahi semua itu untuknya”. Dan sungguh Allah SWT telah mengabulkan doa Nabi Nya yang tercinta. Oleh karena itu Anas bin Malik menjadi orang yang paling kaya dari kaum Anshor dan yang paling banyak anaknya, hingga dia melihat anak-anak dan cucunya lebih dari 100. Dan Allah SWT telah memberkahi umurnya sehinagga ia hidupu dalam 1 kurun penuh dan lebih 3 tahun.  Anas bin Malik RA adalah orang yang sangat mengharapkan Syafaat Rasulullah besok di hari Qiyamat, dia selalu mengatakan : “Sesungguhnya aku ingin bertemu Rasulullah SAW besok di hari Qiyamat, dan aku akan mengatakan kepadanya, “Wahai Rasulallah ini adalah pembantu kecilmu Unais”. Dan ketika Anas bin Malik sakit dipenghujung usianya beliau berkata kepada keluarganya : “Talkinkan aku 2 kalimat Syahadat, Laa Ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah”. Setelah Anas bin Malik mengikuti dua kalimat Syahadat tersebut Beliau meninggal dengan bahagia. Dan beliau mewasiatkan agar ia di kubur dengan tongkat kecil yang dihadiahkan Rasulullah SAW kepadanya, dan diletakkan disebelah sisi bersama gamis yang ia kenakan.