Arasy: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (dibawah, +di bawah)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- diatas, + di atas)
Baris 21:
Malaikat itu diberikan 70.000 [[sayap]]. Allah ber[[firman]] kepada malaikat tersebut, "Sesungguhnya Aku telah menjadikan engkau memiliki kekuatan yang sebanding dengan kekuatan 7.000 malaikat." Kemudian, Allah memerintahkan malaikat itu terbang. Malaikat itu pun terbang dengan kekuatan penuh dan sayap yang diberikan Allah ke arah mana saja yang dikehendakinya. Sesudah itu, malaikat tersebut berhenti dan memandang ke arah ‘Arsy. Tetapi, ia merasakan seolah-olah ia tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya terbang semula. Hal ini memperlihatkan betapa besar dan luasnya ‘Arsy Allah itu.
 
Arsy yaitu singgasana atau tahta yang memiliki beberapa tiang yang dipikul oleh para Malaikat. Ia menyerupai [[kubah]] bagi [[alam semesta]]. 'Arsy juga merupakan [[atap]] seluruh makhluk.<ref>Ibnu Taimiyah: Adapun Al-Arsy maka dia berupa kubah sebagimana diriwayatkan dalam As-Sunan karya Abu Daud dari jalan periwayatan Jubair bin Muth’im, dia berkata: Telah datang menemui rasulullah seorang A’rab dan berkata: "Wahai rasululloh jiwa-jiwa telah susah dan keluarga telah kelaparan- dan beliau menyebut hadits- sampai berkata rasulullah: "Sesungguhnya Allah diatasdi atas ArsyNya dan ArsyNya diatasdi atas langit-langit dan bumi, seperti begini dan memberikan isyarat dengan jari-jemarinya seperti kubah." (Hadits riwayat Ibnu Abi Ashim dalam Assunnah 1/252)</ref><ref>Al-Fatawa 5/151.</ref><ref>Hadits riwayat [[Ibnu Abi 'Ashim]].</ref> Penjelasan mengenai Arsy memiliki tiang-tiang, adalah kisah ketika [[Musa]] hendak melihat wujud Allah, dan pada hari kiamat akan nampak kembali tiang-tiang Arsy.<ref>Dalil Bahwa Arsy Adalah Singgasana Yang Memiliki Tiang-Tiang rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya manusia pingsan pada hari kiamat, lalu aku adalah orang yang pertama sadar, seketika itu aku mendapatkan Musa sedang memegang sebuah tiang dari tiang-tiang Al-Arsy, maka aku tidak tahu apakah dia telah sadar sebelumku ataukah dia dibebaskan (dari pingsan tersebut) karena telah pingsan di Bukit Thur. Hadits riwayat Bukhori No. 2411, 3408, 6517 dan 6518 dan Muslim No. 2373).</ref><ref>Berkata Ibnu Abil Izz: "Telah tetap dalam syariat bahwa Al-Arsy memiliki tiang-tiang." (Syarah Aqidah Ath-Thahawiyah hal. 366).</ref>
 
Nabi [[Muhammad]] bersabda: "Perumpamaan langit yang tujuh dibandingkan dengan [[Kursy]] (pijakan singgasana Allah) seperti [[cincin]] yang dilemparkan di padang [[Gurun Sahara|Sahara]] yang luas, dan keunggulan 'Arsy atas Kursy seperti keunggulan padang Sahara yang luas itu atas cincin tersebut."
Baris 28:
 
== Letak ‘Arsy ==
Menurut [[syariat Islam]], 'Arsy terletak di atas surga [[Firdaus]] yang berada di langit ke-7.<ref>[[Muhammad]] bersabda kepada [[sahabat nabi|sahabatnya]] yang bernama [[Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi|Abu Hurairah]] “Apabila engkau memohon kepada Allah, maka mohon-lah kepada-Nya Surga Firdaus. Sesungguhnya ia (adalah) Surga yang paling utama dan paling tinggi. Di atasnya terdapat ‘Arsy Allah yang Maha Pengasih...” Hadits riwayat [[Imam Bukhari]] no. 2790 dan no. 7423, [[Imam Ahmad]], [[Ibnu Abi ‘Ashim]] dari [[Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi|Abu Hurairah]].</ref><ref name="Hadits riwayat Bukhari"/> Kemudian ada penjelasan lain bahwa Arsy terletak diatasdi atas air.<ref>"...dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". (Hud 11:7)</ref><ref> Abdullah bin Amru ra, bahwasanya rasulullah saw bersabda:
“Allah telah menentukan takdir bagi semua makhluk lima puluh tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi. Rasulullah menambahkan: ‘...dan arsy Allah itu berada di atas air.” (HR. Muslim, no: 4797).</ref><ref>Telah menceritakan kepada kami Abu Musa Muhammad bin Mutsana, Ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Hajaj bin Minhal, Ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ya’la bin A’tha dari Waqi’ bin Hudus, dari pamannya Abi Rozin Al-Uqoili ( Laqith bin Amir bin Shobiroh ), Ia berkata: Saya bertanya: Ya Rasulullah, dimanakah Tuhan kita ( Allah ) berada sebelum Dia menciptakan langit dan bumi? Nabi menjawab berada di Awan tebal di tempat yang sangat tinggi di atas dan bawahnya ada angin kemudian Dia menciptakan Arsy ( Singgasana ) Nya di atas air. (H.R At-Tirmidzi 5: 75-76 No. 3120, Ahmad 5: 16200, Anaknya (Abdullah bin Ahmad) dalam Sunah No. 260, Ibnu Majah: 468, Ibnu Hibban: 6141, At-Thabrani dalam Kabir 26: 468, At-Thayalis dalam Musnadnya: 1094, Ibnu Huzaimah dalam Tauhid: 179, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 2: 3306 dalam Tafsir).</ref><ref>Masih diriwayatkan dari [[Ibnu Abi 'Ashim]], Nabi Muhammad bersabda: “Sesungguhnya ‘Arsy sebelumnya berada di atas [[air]]. Setelah Allah menciptakan langit (ke-7), ‘Arsy itu ditempatkan di [[langit]] yg ke-7. Dia jadikan [[awan]] sebagai saringan untuk [[hujan]]. Apabila tidak dijadikan seperti itu, tentu [[bumi]] akan tenggelam terendam air.”</ref><ref>Abu Raziin al-Uqaili, ia berkata: “Wahai rasulullah dimana dahulu Rabb kita berada sebelum menciptakan makhluk-Nya?” Beliau menjawab, “Dia berada di ‘amaa, tidak ada di atas dan bawahnya udara, kemudian dia menciptakan Arsy-Nya diatasdi atas air”. (HR. Tirmidzi).</ref>
 
Jadi ‘Arsy Allah yang berada di atas air, sedangkan Kursy berada diatasdi atas langit ke tujuh, dan diatasdi atas Kursy itu ada air, dan diatasdi atas air ada Arsy. Maka jarak antara langit dengan langit, langit ke tujuh dengan Kursy, Kursy dengan air, dan air dengan Arsy-Nya adalah 500 tahun perjalanan.<ref>(Hadits Shahih Riwayat Ibnu Khuzaimah, Thabrani dan Ibnu Mahdi).</ref> Pendapat lain berkata bahwa letak Arsy sangat dekat dengan [[Sidratul Muntaha]], sebuah pohon bidara yang terletak di bawah Arsy,<ref>Kitab As-Suluk, Sidrat al-Muntahā adalah sebuah pohon yang terdapat di bawah 'Arsy, pohon tersebut memiliki daun yang sama banyaknya dengan sejumlah makhluk ciptaan Allah. Kabil Akbar katanya: “Allah SWT telah menciptakan sebuah pohon di bawah Arsy yang mana daunnya sama banyak dengan bilangan makhluk yang Allah ciptakan. Jika seseorang itu telah diputuskan ajalnya, maka umurnya tinggal 40 hari dari hari yang diputuskan. Maka jatuhlah daun itu kepada Malaikat Maut, tahulah bahwa dia telah diperintahkan untuk mencabut nyawa orang yang tertulis pada daun tersebut.</ref> pendapat lain mengatakan Arsy terletak dikanan pohon bidara tersebut.<ref>Ketika Nabi Muhammad sedang merenungi para makhluk, tiba-tiba ia terangangkat ke atas menuju puncak Sidratul Muntaha yang terletak di sebelah kanan Arsy milik Tuhan yang Maha Pemurah. Tempat-tempat Bersejarah Dalam Kehidupan Rasulallah, hal. 22-23. Karya Hanafi Muhallawi, tahun 2002 M.</ref> Posisi Arsy dekat dengan ''[[Baitul Makmur]]'' ([[Ka'bah]] penduduk langit) yang sejajar dengan Ka'bah diatasdi atas [[bumi]].<ref>Al-Baghawi rahimahullah berkata, “Baitul Makmur: banyaknya yang memenuhi dan penduduknya, yaitu rumah di langit sekitar ‘Arsy dan sejajar dengan Ka’bah bumi.” Ma’alimut Tanzil 7/382, Darut Thayyibah, cet. IV, 1414 H, syamilah.</ref>
 
== ''Hamalat al-‘Arsy'' ==