Khajuraho: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-kuna +kuno)
Baris 24:
Seluruh kawasan kota dikelilingi tembok dengan delapan gerbang, masing-masing diapit pohon palma emas. Aslinya terdapat lebih dari 80 kuil Hindu di kota ini, kini tersisa sekitar 25 kuil yang masih berdiri dalam kondisi baik yang tersebar di kawasan seluas {{convert|20|km2|mi2|0}}.
 
Kini, kuil ini menjadi contoh seni arsitektur India paling terkemuka dan semakin terkenal karena beberapa patung dan reliefnya menampilkan kehidupan [[seks]] masyarakat India kunakuno. Masyarakat yang tinggal di sekitar kuil ini senantiasa menjaga kelestarian kuil-kuil ini. Pada abad ke-19 penjelajah Inggris menemukan kuil ini, akan tetapi kebanyakan kuil saat itu telah ditelan hutan rimba.
 
== Arca dan relief ukiran ==
Pada bagian dalam ruangan di dekat arca dewa tidak ditemukan relief dan patung [[seni erotis]] ; akan tetapi beberapa relief dan patung di bagian luar bangunan menampilkan adegan seni erotis. Ada banyak penafsiran atas ditampilkannya adegan erotis ini dalam ukiran kuil Hindu ini. Salah satu penafsiran adalah bagi dalam pandangan para dewa, seseorang harus menanggalkan hasrat seksualnya di luar kuil. Juga menunjukkan bahwa makhluk surgawi adalah [[atman]] atau jiwa yang murni, yang tidak terpengaruh oleh hasrat seksual, pesona fisik dan kemolekan tubuh. Ada juga yang mengaitkannya dengan praktik seksual Tantra. Kurva ukiran di luar kuil melambangkan tubuh manusia dan perubahan yang dialami tubuh manusia, serta jkenyataan kehidupan. Sekitar 10% ukiran ini menampilkan tema seksual yaitu adegan seks sepasang manusia. Sisanya menampilkan adegan kehidupan sehari-hari masyarakat India kunakuno. Sebagai contoh, adegan menampilkan seorang perempuan tengah mengenakan kosmetik riasan wajah, pemain musik, pembuat tembikar, peternak, dan beberapa profesi lainnya. Semua adegan kehidupan duniawi itu juga terletak berjauhan dengan patung dewa dan dewi. Kekeliruan penafsiran yang umum adalah; karena bangunan tertua di Khajuraho adalah kuil, maka ditafsirkan adegan seks itu dilakukan oleh dewa dan dewi, padahal itu menggambarkan kegiatan manusia biasa.<ref>[http://www.liveindia.com/khajuraho/8a.html "Khajuraho", liveindia.com]</ref>
 
Sudut pandang lain diberikan oleh James McConnachie. Dalam tulisannya mengenai sejarah ''[[Kama Sutra|Kamasutra]]'', McConnachie menggambarkan bahwa 10% patung-patung "panas" Khajuraho adalah "puncak seni erotik":