Radang paru-paru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Peki Putra (bicara | kontrib)
k Penambahan referensi kecil
Peki Putra (bicara | kontrib)
Baris 44:
Pasien pneumonia yang menular biasanya menderita [[batuk|batuk produktif]], [[demam]] yang disertai [[rigor|menggigil bergetar]], [[sulit bernapas]], [[nyeri dada]] yang tajam atau menghunjam selama menarik napas dalam-dalam, dan peningkatan [[laju respirasi]].<ref name=BMJ06/> Pada manula, adanya kebingungan menjadi tanda yang paling utama.<ref name=BMJ06>{{cite journal |author= Hoare Z |coauthors = Lim WS|title=Pneumonia: update on diagnosis and management |journal=BMJ | year= 2006 |pages=1077–9|pmid=16675815|doi=10.1136/bmj.332.7549.1077 |url=http://www.bmj.com/content/332/7549/1077.full.pdf |volume=332 |issue= 7549|pmc= 1458569 |format=PDF}}</ref> Tanda-tanda dan gejala khusus pada anak-anak balita yaitu demam, batuk, dan napas yang cepat atau sulit.<ref name=Develop11/>
 
Demam tidak sangat spesifik, karena ini gejala yang umum timbul pada berbagai penyakit, dan mungkin tidak tampak pada penderita penyakit parah atau [[malagizi]]. Selain itu, gejala batuk sering tidak muncul pada anak-anak berusia kurang dari 2 bulan.<ref name=Develop11/> Tanda-tanda dan gejala yang lebih parah<ref>[http://tipskebugaran.com/gejala-penyakit-paru-paru/ Gejala Penyakit Paru-paru]</ref> meliputi: [[sianosis sentral|kulit biru]], rasa haus berkurang, [[konvulsi]], muntah-muntah yang menetap, suhu ekstrem, atau [[penurunan tingkat kesadaran]].<ref name=Develop11/><ref name=Clinic2011/>
 
Kasus pneumonia bakterial dan viral biasanya muncul dengan gejala yang serupa.<ref name=WHOPrevent2012/> Beberapa penyebabnya dikaitkan dengan karakteristik klinis yang klasik tetapi tidak spesifik. Pneumonia yang disebabkan oleh ''[[Legionella]]'' dapat muncul disertai nyeri perut, [[diare]], atau kebingungan,<ref>{{cite journal|last=Darby|first=J|coauthors=Buising, K|title=Could it be Legionella?|journal=Australian family physician|date=October 2008 |volume=37|issue=10|pages=812–5|pmid=19002299}}</ref> sedangkan pneumonia yang disebabkan oleh ''[[Streptococcus pneumoniae]]'' dikaitkan dengan sputum berwarna karat,<ref>{{cite journal|last=Ortqvist|first=A|coauthors=Hedlund, J, Kalin, M|title=Streptococcus pneumoniae: epidemiology, risk factors, and clinical features|journal=Seminars in respiratory and critical care medicine|date=December 2005|volume=26|issue=6|pages=563–74|pmid=16388428|doi=10.1055/s-2005-925523}}</ref> dan pneumonia yang disebabkan oleh ''[[Klebsiella]]'' dapat disertai sputum berdarah yang sering digambarkan sebagai "currant jelly" (lendir merah).<ref name=Tint10>{{cite book|author=Tintinalli, Judith E.|title=Emergency Medicine: A Comprehensive Study Guide (Emergency Medicine (Tintinalli))|publisher=McGraw-Hill Companies|location=New York|year=2010|pages=480|isbn=0-07-148480-9|oclc=|doi=|accessdate=}}</ref> Sputum berdarah (dikenal sebagai[[hemoptisis]]) juga dapat muncul pada [[tuberkulosis]], pneumonia gram-negatif, dan abses paru serta umum dijumpai pada [[bronkitis akut]].<ref name=Clinic2011/> Pneumonia ''mikoplasma'' dapat timbul bersama [[limfadenopati servikal|pembengkakan nodus limfa di leher]], [[artralgia|nyeri sendi]], atau [[otitis media|infeksi telinga tengah]].<ref name=Clinic2011/> Pneumonia viral lebih umum muncul disertai [[mengi]] dibandingkan dengan pneumonia bakterial.<ref name=WHOPrevent2012/>