JohnThorne

:: Oh begitu ya? Terima kasih [[Wikipedia:Pedoman_penulisan_tanggal_dan_angka|telah meluruskan]]. Ya begitulah bahasa kita, penuh dengan ambiguasi. [http://tanja.portalbahasa.com/kedua-atau-ke-dua/ Di laman ini]] saya bahkan menemukan pembenaran sesuai pendapat saya. Saya kadang gemas dan ingin mengusulkan amandemen hahahaha tapi tidak berdaya. OK, sekali lagi terima kasih. Salam <font face="Webdings" color="green" size="1">g</font><span class="plainlinks" style="color:#000E2F;padding:0 4px;font-family: Copperplate Gothic Light">[[Pengguna:Igho|igho]] [{{fullurl:Pembicaraan_Pengguna:Igho/Arsip_{{CURRENTYEAR}}|action=edit&section=new&}} (bicara)] 7 Februari 2017 - 00.35 WIB</span>

::: @[[Pengguna:Igho|igho]]: Bahasa Indonesia adalah bahasa yang hidup dan akan terus berubah menurut zaman. Dari laman yang Anda kirim, petunjuk penggunaan "ke-" sesuai dengan KBBI, yaitu bila diikuti oleh bilangan, harus diberi tanda hubung, misalnya: "ke-3", tetapi bila diikuti kata, tidak perlu diberi tanda hubung, misalnya: "ketiga", atau bila terdapat angka Romawi, tidak perlu mendapat awalan ke-, misalnya "III". Anda dapat menghubungi sendiri penulis artikel tersebut, [[Pengguna:IvanLanin]], jika hendak melanjutkan diskusi mengenai hal ini. Terima kasih atas kerjasamanya. [[Pembicaraan Pengguna:JohnThorne|<font style="color:#006666;background:#FFFFCD;"> JohnThorne (Bicara) </font>]] 6 Februari 2017 18.52 (UTC)