Guningbhaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Antapurwa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Prabhu Guningbhaya''' adalah raja [[Kadiri]] bawahan [[Tumapel]] (sekitar tahun 12401230-an). Namanya ditemukan dalam naskah [[prasasti Mula Malurung]] (1255).
 
== Identifikasi Tokoh Guningbhaya ==
[[Slamet Muljana]] dalam buku ''Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya'' (1979) mengidentifikasi tokoh Guningbhaya dengan '''Agnibhaya''' dalam naskah ''[[Pararaton]]''.
 
Disebutkan dalam [[prasasti Mula Malurung]] tokoh Guningbhaya naik takhta [[Kadiri]] menggantikan kakaknya yang bernama '''Bhatara Parameswara'''. Sepeninggal Guningbhaya, yang menjadi raja [[Kadiri]] adalah kakaknya yang bernama [[Tohjaya]]. Ketiga raja itu disebut sebagai ''paman'' Raja [[Wisnuwardhana]].
 
Berdasarkan data di atas, tokoh Guningbhaya dapat disamakan dengan '''Agnibhaya''' yang dijumpai dalam naskah ''[[Pararaton]]''. Dalam naskah itu disebutkan kalau Agnibhaya adalah adik [[Mahisa Wunga Teleng]] (putra [[Ken Arok]] dan [[Ken Dedes]]). Keduanya merupakan paman dari [[Ranggawuni]] alias [[Wisnuwardhana]].
 
Tokoh [[Mahisa'''Bhatara Wunga Teleng]]Parameswara''' sendiri juga telah diidentifikasi sebagai [[Mahisa Wunga Teleng]].
 
==Peran Agnibhaya==
Dengan ditemukannya [[prasasti Mula Malurung]] maka tokoh Agnibhaya masuk dalam jajaran tokoh penting dalam sejarah kerajaan [[Tumapel]] atau [[Singhasari]]. Semula tokoh ini hanya sekadar putra [[Ken Arok]] dan [[Ken Dedes]] dalam ''[[Pararaton]]''.
 
[[Slamet Muljana]] juga menganalisis mengapa takhta [[Kadiri]] jatuh ke tangan Guningbhaya adik Bhatara Parameswara. Kemungkinan besar saat itu putra Bhatara parameswara masih kecil sehingga untuk sementara takhta dipegang Guningbhaya. Namun kemudian takhta jatuh kepada [[Tohjaya]] yang disebut sebagai kakak Guningbhaya.
 
Biasanya takhta jatuh kepada yang lebih muda. Kemungkinan besar [[Tohjaya]] melakukan kudeta terhadap Guningbhaya. Hal ini dikarenakan [[Tohjaya]] menurut ''[[Pararaton]]'' hanyalah putra selir. Sehingga ia tidak memiliki hak atas takhta [[Kadiri]].
 
Jika benar apa yang dikisahkan ''[[Pararaton]]'' tentang kudeta disertai pembunuhan yang dilakukan [[Tohjaya]], maka seharusnya
[[Tohjaya]] melakukannya terhadap Guningbhaya, bukan terhadap [[Anusapati]].
 
{{sejarah-stub}}
 
[[Kategori:Kerajaan Singhasari]]
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]