Pengurapan orang sakit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 2:
'''Pengurapan Orang Sakit''' adalah sakramen penyembuhan yang kedua. Dalam sakramen ini seorang imam mengurapi si sakit dengan [[Perminyakan (agama)|minyak]] yang khusus diberkati untuk upacara ini. "Pengurapan orang sakit dapat dilayankan bagi setiap umat beriman yang, karena telah mencapai penggunaan akal budi, mulai berada dalam bahaya yang disebabkan sakit atau usia lanjut" (kanon 1004; KGK 1514). Baru menderita sakit ataupun makin memburuknya kondisi kesehatan membuat sakramen ini dapat diterima berkali-kali oleh seseorang.
 
Dalam tradisi Gereja [[Barat]], sakramen ini diberikan hanya bagi orang-orang yang berada dalam [[sakratul maut]], sehingga dikenal pula sebagai "Pengurapan Terakhir", yang dilayankan sebagai salah satu dari "Ritus-Ritus Terakhir". "Ritus-Ritus Terakhir" yang lain adalah pengakuan dosa (jika orang yang sekarat tersebut secara fisik tidak memungkinkan untuk mengakui [[dosa (kristen)|dosadosanya]]nya, maka minimal diberikan [[absolusi]], yang tergantung pada ada atau tidaknya penyesalan si sakit atas dosa-dosanya), dan [[Ekaristi]], yang bilamana dilayankan kepada orang yang sekarat dikenal dengan sebutan "[[Viaticum]]", sebuah kata yang arti aslinya dalam [[bahasa Latin]] adalah "bekal perjalanan".
{{Sakramen gereja Katolik}}
{{Katolik-stub}}