Kerajaan Tidung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 42:
Dari beberapa sumber didapatkan riwayat tentang masa pemerintahan [[Benayuk]] yang berlangsung sekitar 35 musim.<ref name="takapana1"/> Perhitungan musim tersebut adalah berdasarkan hitungan hari bulan (purnama) yang dalam semusim terdapat 12 purnama.<ref name="takapana1"/> Dari itu maka hitungan musim dapat disamakan +kurang lebih dengan tahun Hijriah.<ref name="takapana1"/> Apabila dirangkaikan dengan riwayat tentang beberapa tokoh pemimpin (Raja) yang dapat diketahui lama masa pemerintahan dan keterkaitannya dengan [[Benayuk]], maka diperkirakan tragedi di [[Menjelutung]] tersebut terjadi pada sekitaran awal abad XI.<ref name="takapana1"/>
 
Kelompok-kelompok [[Suku Tidung]] pada zaman kerajaan [[Menjelutung]] belumlah seperti apa yang terdapat sekarang ini, sebagaimana diketahui bahwa dikalangan [[Suku Tidung]] yang ada di Kalimantan timur sekarang terdapat 4 (empat) kelompok dialek bahasa Tidung, yaitu :<ref name="takapana1"/>
* Dialek bahas Tidung [[Malinau]]
* Dialek bahasa Tidung [[Sembakung]].
Baris 61:
* [[Ikarang]] (Lebih kurang 35 Musim), di [[Tanjung Batu]] ([[Tarakan]]).<ref name="thetidung"/> [[Ikarang]] memerintah selama 35 (tiga puluh lima) musim di [[Tanjung Batu]] ([[Tarakan]]).<ref name="thetidung"/>
* [[Karangan]] (Lebih kurang Musim), [[Karangan]] yang bristrikan [[Puteri Kayam]] (Puteri dari [[Linuang Kayam]]) yang kemudian beranakkan [[Ibidang]].<ref name="thetidung"/>
* [[Bengawan]] (Lebih kurang 44 Musim), Diriwayatkan sebagai seorang raja yang tegas dan bijaksana dan wilayah kekuasaannya di pesisir melebihi batas wilayah pesisir [[Kabupaten Bulungan]] sekarang yaitu dari [[Tanjung Mangkaliat]] di selatan kemudian ke utara sampai di [[Kudat]] ([[Sabah]], [[Malaysia]]).<ref name="thetidung"/> Diriwayatkan pula bahwa Raja [[Bengawan]] sudah menganut Agama Islam dan memerintah selama 44 (empat puluh empat) musim.<ref name="thetidung"/> Setelah [[Bengawan]] wafat ia digantikan oleh puteranya yang bernama [[Itambu]].<ref name="thetidung"/>
* [[Itambu]] (Lebih kurang 20 Musim).<ref name="thetidung"/>
* [[Aji Beruwing Sakti]] (Lebih kurang 30 Musim).<ref name="thetidung"/>
* [[Aji Surya Sakti]] (Lebih kurang 30 Musim).<ref name="thetidung"/>
* [[Aji Pengiran Kungun]] (Lebih kurang 25 Musim).<ref name="thetidung"/>
* [[Aji nata Djaya]] (Kurang 20 Musim).<ref name="thetidung"/>
* [[Pengiran Tempuad]] (Lebih kurang 34 Musim), [[Pengiran Tempuad]] kemudian kawin dengan raja perempuan [[Suku Kayan]] di [[Sungai Pimping]] bernama [[Ilahai]].<ref name="thetidung"/>
* [[Aji Iram Sakti]] (Lebih kurang 25 Musim) di [[Pimping]], [[Bulungan]].<ref name="thetidung"/> [[Aji Iram Sakti]] mempunyai anak perempuan yang bernama [[Adu Idung]].<ref name="thetidung"/> Setelah [[Aji Iram Sakti]] wafat kemudian digantikan oleh kemanakannya yang bernama [[Aji Baran Sakti]] yang beristrikan [[Adu Idung]].<ref name="thetidung"/> Dari perkawinan ini lahirlah [[Datoe Mancang]].<ref name="thetidung"/>
* [[Aji Baran Sakti]] (Lebih kurang 20 Musim).<ref name="thetidung"/>
* [[Datoe Mancang]] (Lebih kurang 49 Musim), diriwayatkan bahwa masa pemerintahan [[Datoe Mancang]] adalah yang paling lama yaitu 49 (empat puluh sembilan) musim.<ref name="thetidung"/>
* [[Abang Lemanak]] (Lebih kurang 20 Musim), di [[Baratan]], [[Bulungan]], setelah [[Abang Lemanak]] wafat, ia kemudian digantikan oleh adik bungsunya yang bernama [[Ikenawai]] (seorang wanita).<ref name="thetidung"/>
* [[Ikenawai]] bergelar [[Ratu Ulam Sari]] (Lebih kurang 15 Musim), [[Ikenawai]] bersuamikan [[Datoe Radja Laut]] keturunan [[Radja Suluk]] bergelar [[Sultan Abdurrasid]].<ref name="thetidung"/>
 
Baris 88:
* Amiril Pengiran Dipati II ([[1731]]-[[1765]])
* Amiril Pengiran Maharajadinda ([[1765]]-[[1782]])
* Amiril Pengiran Maharajalila III ([[1782]]-[[1817]])
* Amiril Tadjoeddin ([[1817]]-[[1844]])
* Amiril Pengiran Djamaloel Kiram ([[1844]]-[[1867]])
* Ratoe Intan Doera/Datoe Maoelana ([[1867]]-[[1896]]), Datoe Jaring gelar Datoe Maoelana adalah putera [[Sultan Bulungan]] Muhammad Kaharuddin (II)
* [[Datoe Adil]] ([[1896]]-[[1916]])