Esterifikasi Fischer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
Reaksi '''esterifikasi Fischer''' adalah reaksi pembentukan [[ester (kimia)|ester]] dengan cara [[refluks|merefluks]] sebuah [[asam karboksilat]] bersama sebuah [[alkohol]] dengan [[katalis]] [[asam]]. Asam yang digunakan sebagai katalis biasanya adalah [[asam sulfat]] atau [[asam Lewis]] seperti [[skandium(III) triflat]].
 
Pembentukan ester melalui [[asil]]asi langsung asam karboksilat terhadap alkohol, seperti pada esterifikasi Fischer lebih disukai ketimbang asilasi dengan [[anhidrida asam]] ([[ekonomi atom]] yang rendah) atau [[asil klorida]] (sensitif terhadap kelembapan). Kelemahan utama asilasi langsung adalah konstanta [[kesetimbangan kimia]] yang rendah. Hal ini harus diatasi dengan menambahkan banyak asam karboksilat, dan pemisahan [[air]] yang menjadi hasil reaksi. Pemisahan air dilakukan melalui [[distilasi Dean-Stark]] atau penggunaan [[saringan molekul]].
 
Dalam sebuah penelitian <ref>''Tetrabutylammonium tribromide mediated condensation of carboxylic acids with alcohols'' Sarala Naik, Veerababurao Kavala, Rangam Gopinath, and Bhisma K. Patel [[Arkivoc]] '''2006''' (i) 119-127 [http://www.arkat-usa.org/ark/journal/2006/I01_General/1689/05-1689D%20as%20published%20mainmanuscript.pdf Artikel online]</ref> ditemukan bahwa [[tetrabutilamonium tribromida]] (TBATB) adalah katalis yang amat efektif. Misalnya, asilasi [[3-fenil propanol]] dengan [[asam asetat glasial]] dan TBATB dengan refluks menghasilkan ester dalam 15 menit, dengan [[rasio hasil]] 95%, tanpa harus memisahkan air. Para ahli percaya bahwa [[asam bromida]] yang dihasilkan oleh TBATB dapat memprotonasi alkohol terhadap asam karboksilat sehingga karboksilatnya-lah yang bertindak sebagai [[nukleofil]], tidak seperti mekanisme esterifikasi standar.