Kaus oblong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:T Shirt.jpg|thumb|250px|Kaos oblong bergambar [[Brutus]].]]
[[Berkas:Playera hollister.jpg|thumb|right|Sebuah kaos oblong]]
'''Kaos oblong''' atau disebut juga sebagai ''T-shirt'' adalah jenis [[pakaian]] yang menutupi sebagian [[lengan]], seluruh [[dada]], [[bahu]], dan [[perut]]. Kaus oblong biasanya tidak memiliki [[kancing]], [[kerah]], ataupun [[saku]]. Pada umumnya, kaus oblong berlengan pendek (melewati bahu hingga sepanjang siku) dan berleher bundar. Bahan yang umum digunakan untuk membuat kaus oblong adalah [[katun]] atau [[poliester]] (atau gabungan keduanya).
 
[[Mode]] kaus oblong meliputi mode untuk [[wanita]] dan [[pria]], dan dapat dipakai semua golongan usia, termasuk [[bayi]], [[remaja]], ataupun orang [[dewasa]].
Kaus oblong pada mulanya digunakan sebagai [[pakaian dalam]]. Sekarang kaus oblong tidak lagi hanya digunakan sebagai pakaian dalam tetapi juga sebagai pakaian sehari-hari.
 
Baris 12:
Masyarakat umum belum mengenal penggunakan kaos atau T-Shirt dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, para tentara yang menggunakan kaos oblong tanpa desain ini pun hanya menggunakannya ketika udara panas atau aktivitas-aktivitas yang tidak menggunakan seragam. Ketika itu warna dan bentuknya (model) itu-itu melulu. Maksudnya, benda itu berwarna putih, dan belum ada variasi ukuran, kerah dan lingkar lengan
 
== Awal kepopuleran ==
T-shirt alias kaos oblong ini mulai dipopulerkan sewaktu dipakai oleh [[Marlon Brando]] pada tahun 1947, yaitu ketika ia memerankan tokoh Stanley Kowalsky dalam pentas teater dengan lakon “A Street Named Desire” karya Tenesse William di Broadway, AS. T-shirt berwarna abu-abu yang dikenakannya begitu pas dan lekat di tubuh Brando, serta sesuai dengan karakter tokoh yang diperankannya. dan film Rebel Without A Cause (1995) yang dibintangi James Dean. Pada waktu itu penonton langsung berdecak kagum dan terpaku. Meski demikian, ada juga penonton yang protes, yang beranggapan bahwa pemakaian kaos oblong tersebut termasuk kurang ajar dan pemberontakan. Tak pelak, muncullah polemik seputar kaos oblong.
 
Baris 21:
Mungkin, dikarenakan oleh maraknya polemik dan mewabahnya demam kaos oblong di kalangan masyarakat, pada tahun 1961 sebuah organisasi yang menamakan dirinya “Underwear Institute” (Lembaga Baju Dalam) menuntut agar kaos oblong diakui sebagai baju sopan seperti halnya baju-baju lainnya. Mereka mengatakan, kaos oblong juga merupakan karya busana yang telah menjadi bagian budaya mode.
 
== Menjadi tren anak muda ==
Demam kaos oblong yang melumat seluruh benua Amerika dan Eropa pun terjadi sekita tahun 1961 itu. Apalagi ketika aktor [[James Dean]] mengenakan kaos oblong dalam film ''[[Rebel Without A Cause]]'', sehingga eksistensi kaos oblong semakin kukuh dalam kehidupan di sana.
 
Baris 30:
Dengan segala kesempurnaannya, T-shirt tidak lagi menjadi sederhana. Jelas, secara fungsional benda tersebut masih berlaku sebagai sebuah sandang. Namun dibalik itu semua, T-shirt memiliki value yang melebihi dari fungsi dasarnya. Desain T-Shirt yang terus berkembang sampai sekarang selaras dengan perkembangan manusia dan teknologi yang memang terus berkembang. Sejarah akan terus mencatat desain berbagai kaos seperti tie dye yang lekat dengan ''flowers generation'', komunitas punk yang lekat dengan T-Shirt sobek, polos bahkan dengan desain typohraphy yang mencolok, dan siapa yang tidak kenal dengan kaos I Love New York yang fenomenal itu.
 
== Dijadikan identitas pemakainya ==
Desain T-Shirt yang kemudian menjadi semacam aktualisasi pemakainya, bisa diramalkan akan tetap terus digemari. Elemen desain berupa typohraphy yang sangat menarik dan penuh maksud sangat berpeluang diminati masyarakat. Apalagi perkembangan dunia konsumen yang sangat memanjakan aktualisasi pribadi. Siapa pun Anda, konsumen, pemilik perusahaan, manajeman band, atau siapapun, bisa dengan mudah menunjukkan siapa diri Anda hanya dengan memakai T-Shirt dengan desain typohraphy atau perpaduan elemen desain lain.
 
Pemakaian kaos dalam berbagai kesempatan memberikan juga peluang bagi para desainer dalam berkarya. Fungsinya yang semakin melebar sangat bisa mendukung perkembangan desain itu sendiri. Kreatifitas menggunakan medium T-Shirt dalam berkarya desain membuka peluang pemaknaan karya desain serta perluasan pengetahuan tentang desain pada masyarakat. Berjamurnya clothing dan distro di kalangan bisnis modern adalah salah satu kemajuan yang positif dalam dunia desain. Berbagai karya desain yang diimplementasikan dalam medium T-Shirt memberi warna bagi kehidupan, tidak hanya bentukan huruf tapi foto, karya desain yang dulu tidak memungkunkan untuk menggunakan media T-Shirt, kini semuanya menjadi mungkin. Namun, perkembangan yang demikian masif harus tetap juga disikapi dengan baik, kemasifan sesuatu hal terkadang menjadikan desain hanya sebagai produk instan yang tidak memperhatikan faedah-faedah desain, karena itulah pengetahuan desainer akan prinsip-prinsip desain sangat diperlukan.
 
== Kaos oblong di Indonesia ==
Di Indonesia, konon, masuknya benda ini karena dibawa oleh orang-orang Belanda. Namun ketika itu perkembangannya tidak pesat, sebab benda ini mempunyai nilai gengsi tingkat tinggi, dan di Indonesia teknologi pemintalannya belum maju. Akibatnya benda ini termasuk barang mahal.
 
Baris 42:
Tahun 1980 an dunia kaos oblong dikuasai oleh industri kreatif. Muncul merek-merek terkenal seperti C59 dari Bandung, JOGER dari Bali, dan DAGADU dari Yogyakarta. Kaos-kaos ini terkenal dengan designnya yang unik dan menarik. Selain merek-merek tersebut, dunia kaos indonesia dikuasai oleh beberapa merek terkenal yang dijual di supermarket seperti merek HAMMER, POSHBOY, OSELLA, dan masih banyak lagi. Sebagian dari merek-merek terkenal ini masih bertahan, namun sebagian yang lain sudah tidak beredar di pasaran.
 
Tahun 1990 an adalah tahun dimana dunia kaos Indonesia diramaikan oleh maraknya insan-insan kreatif yang menjual kaos dengan design sendiri dan memproduksi sendiri, serta menjual di toko sendiri. Mereka inilah yang dikenal sebagai Distro Clothing. Distro sendiri merupakan singkatan dari "Distribution Outlet" yang berarti toko yang mendistribusikan atau menjual barang-barang unik termasuk kaos.
 
== Pranala luar ==
Baris 48:
 
{{pakaian-stub}}
 
 
[[Kategori:Pakaian]]