Dhamma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 3:
 
== Kesunyataan Mulia tentang Dukkha ==
Hidup dalam bentuk apa pun adalah dukkha (penderitaan) :
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li>dilahirkan, usia tua, sakit, mati adalah penderitaan.
<li>berhubungan dengan orang yang tidak disukai adalah penderitaan.
<li>ditinggalkan oleh orang yang dicintai adalah penderitaan.
<li>tidak memperoleh yang dicita-citakan adalah penderitaan.
<li>masih memiliki lima khanda adalah penderitaan.
</ol>
 
Dukkha dapat juga dibagi sebagai berikut :
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li>[[dukkha-dukkha]] - ialah penderitaan yang nyata, yang benar dirasakan sebagai penderitaan tubuh dan bathin, misalnya sakit kepala, sakit gigi, susah hati dll.
<li>[[viparinäma-dukkha]] - merupakan fakta bahwa semua perasaan senang dan bahagia—berdasarkan sifat ketidak-kekalan—di dalamnya mengandung benih-benih kekecewaan, kekesalan dll.
<li>[[sankhärä-dukkha]] - lima khanda adalah penderitaan ; selama masih ada lima khanda tak mungkin terbebas dari sakit fisik.
</ol>
 
== Kesunyataan Mulia tentang asal mula Dukkha ==
Sumber dari penderitaan adalah [[tanhä]], yaitu nafsu keinginan yang tidak ada habis-habisnya. Semakin diumbar semakin keras ia mencengkeram. Orang yang pasrah kepada tanhä sama saja dengan orang minum air asin untuk menghilangkan rasa hausnya. Rasa haus itu bukannya hilang, bahkan menjadi bertambah, karena air asin itu yang mengandung garam. Demikianlah, semakin orang pasrah kepada tanhä semakin keras tanhä itu mencengkeramnya.
Dikenal tiga macam tanhä, yaitu :
 
<ol>
<li>[[Kämatanhä]] : kehausan akan kesenangan indriya, ialah kehausan akan :
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li>bentuk-bentuk (indah)
<li>suara-suara (merdu)
<li>wangi-wangian
<li>rasa-rasa (nikmat)
<li>sentuhan-sentuhan (lembut)
<li>bentuk-bentuk pikiran
</ol>
Baris 40:
Kalau tanhä dapat disingkirkan, maka kita akan berada dalam keadaan yang bahagia sekali, karena terbebas dari semua penderitaan (bathin). Keadaan ini dinamakan Nibbana.
 
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li>[[Sa-upadisesa-Nibbana]] = Nibbana masih bersisa. Dengan 'sisa' dimaksud bahwa lima khanda itu masih ada.
<li>[[An-upadisesa-Nibbana]] = Setelah meninggal dunia, seorang Arahat akan mencapai anupadisesa-nibbana, ialah Nibbana tanpa sisa atau juga dinamakan [[Pari-Nibbana]]. Sang Arahat telah beralih ke dalam keadaan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.
</ol>
 
Baris 51:
 
* [[Pañña]]
<ol>
<li> Pengertian Benar [[(sammä-ditthi)]]
<li> Pikiran Benar [[(sammä-sankappa)]]</li>
Baris 57:
 
* [[Sila]]
<ol start="3">
<li> Ucapan Benar [[(sammä-väcä)]]
<li> Perbuatan Benar [[(sammä-kammanta)]]
Baris 75:
<li> Pengertian Benar [[(sammä-ditthi)]] menembus arti dari:
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li> Empat Kesunyataan Mulia
<li> Hukum [[Tilakkhana]] (Tiga Corak Umum)
<li> Hukum [[Paticca-Samuppäda]]
<li> Hukum [[Kamma]]
</li></ol></ol>
Baris 85:
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li> Pikiran yang bebas dari nafsu-nafsu keduniawian
[[(nekkhamma-sankappa)]].
<li> Pikiran yang bebas dari kebencian
[[(avyäpäda-sankappa)]]
<li> Pikiran yang bebas dari kekejaman
[[(avihimsä-sankappa)]]
</li></ol></ol>
 
<ol start="3">
<li> Ucapan Benar [[(sammä-väcä)]]
:Dapat dinamakan Ucapan Benar, jika dapat memenuhi empat syarat di bawah ini:
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li> Ucapan itu benar
<li> Ucapan itu beralasan
<li> Ucapan itu berfaedah
<li> Ucapan itu tepat pada waktunya
</li></ol></ol>
 
<ol start="4">
<li> Perbuatan Benar [[(sammä-kammanta)]]
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li> Menghindari pembunuhan
<li> Menghindari pencurian
<li> Menghindari perbuatan a-susila
</li></ol></ol>
 
<ol start="5">
<li> Pencaharian Benar [[(sammä-ajiva)]]
:Lima pencaharian salah harus dihindari (M. 117), yaitu:
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li> Penipuan
<li> Ketidak-setiaan
<li> Penujuman
<li> Kecurangan
<li> Memungut bunga yang tinggi (praktik lintah darat)
</li></ol>
:Di samping itu seorang siswa harus pula menghindari lima macam perdagangan, yaitu:
<ol><ol>
<ol style="list-style-type: lower-roman;">
<li> Berdagang alat senjata
<li> Berdagang mahkluk hidup
<li> Berdagang daging (atau segala sesuatu yang berasal dari penganiayaan mahkluk-mahkluk hidup)
<li> Berdagang minum-minuman yang memabukkan atau yang dapat menimbulkan ketagihan
<li> Berdagang racun.
</li></ol></ol></ol></ol>
 
<ol start="6">
<li> Daya-upaya Benar [[(sammä-väyäma)]]
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li> Dengan sekuat tenaga mencegah munculnya unsur-unsur jahat dan tidak baik di dalam batin.
<li> Dengan sekuat tenaga berusaha untuk memusnahkan unsur-unsur jahat dan tidak baik, yang sudah ada di dalam batin.
<li> Dengan sekuat tenaga berusaha untuk membangkitkan unsur-unsur baik dan sehat di dalam batin.
<li> Berusaha keras untuk mempernyata, mengembangkan dan memperkuat unsur-unsur baik dan sehat yang sudah ada di dalam batin.
</li></ol></ol>
<ol start="7">
<li> Perhatian Benar [[(sammä-sati)]]
:Sammä-sati ini terdiri dari latihan-latihan [[Vipassanä-Bhävanä]] (meditasi untuk memperoleh pandangan terang tentang hidup), yaitu :
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li> [[Käyä-nupassanä]] = Perenungan terhadap tubuh
<li> [[Vedanä-nupassanä]] = Perenungan terhadap perasaan.
<li> [[Cittä-nupassanä]] = Perenungan terhadap kesadaran.
<li> [[Dhammä-nupassanä]] = Perenungan terhadap bentuk-bentuk pikiran.
</li></ol></ol>
<ol start="8">
<li> Konsentrasi Benar [[(sammä-samädhi]])
:Latihan meditasi untuk mencapai Jhäna-Jhäna.
</li></ol>