Kakawin Siwaratrikalpa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika !
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 2:
 
== Isi ==
Dalam kakawin ini diceritakan bagaimana seseorang yang ber[[dosa]] besar sekalipun dapat mencapai [[surga]].
 
Di dalam cerita ini dikisahkan bagaimana '''Lubdhaka''' seorang pemburu sedang berburu di tengah hutan. Tetapi sudah lama ia mencari-cari [[mangsa]], tidak dapat. Padahal hari mulai malam. Maka supaya tidak diterkam dan menjadi mangsa binatang buas, ia lalu memanjat pohon dan berusaha supaya tidak jatuh tertidur. Untuk itu ia lalu memetiki daun-daun [[pohon]] dan dibuanginya ke bawah. Di bawah ada sebuah kolam. Kebetulan di tengah kolam ada sebuah ''[[lingga]]'' dan daun-daun berjatuhan di atas dan sekitar lingga tersebut. Lalu malam menjadi hari lagi dan iapun turun dari pohon lagi.
 
Selang beberapa lama iapun melupakan peristiwa ini dan kemudian meninggal dunia. Arwahnya lalu gentayangan di [[alam baka]] tidak tahu mau ke mana. Maka Dewa Maut; Batara [[Yama]] melihatnya dan ingin mengambilnya ke [[neraka]]. Tetapi pada saat yang sama Batara [[Siwa]] melihatnya dan ingat bahwa pada suatu malam yang disebut "Malam Siwa" (''Siwaratri'') ia pernah dipuja dengan meletakkan dedaunan di atas lingga, simbolnya di [[bumi]].
 
Lalu pasukan Yama berperang dengan pasukan Siwa yang ingin mengambilnya ke sorga. Siwapun menang dan Lubdhaka dibawanya ke sorga.