Moirai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 43 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q180287
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 7:
Sebuah teks [[Eteokreta]] dwibahasa<ref>Tulisan dari Delphinion di [[Dreros]], diterbitkan oleh Henri van Effenterre dalam ''Bulletin de Correspondance Hellénique'' '''70''' (1946:602f); tulisan aslinya telah lenyap: [http://www.carolandray.plus.com/Eteocretan/Dreros2.html on-line text].</ref> menunjukkan terjemahan Yunani Ομοσαι δαπερ Ενορκίοισι (''Omosai d-haper Enorkioisi'', "Namun semoga dia bersumpah mengenai hal ini pada Para Penjaga Sumpah"). Dalam [[bahasa Etokreta]], ini ditulis —<small>S|TUPRMĒRIĒIA</small>, dan <small>MĒRIĒIA</small> kemungkinan merujuk pada para dewa yang oleh orang Yunani kuno dikenal sebagai Moirai.
 
Beberapa mitografer mengklaim bahwa Moirai adalah anak Zeus— hasil dari hubungan dengan [[Ananke]] ("keniscyaan") atau, menurut [[Hesiod]],<ref>Hesiod, ''Theogonia'', 904.</ref> dengan [[Themis]] atau [[Nix]]. Adanya pendapat bahwa Moirai memiliki ayah, menunjukkan bahwa orang Yunani kuno mau bertindak cukup jauh dengan mengubah mitos supaya lebih sesuai dengan tradisi [[Patrilineal]] (keturunan berasal dari ayah).<ref>"Zeus secara jelas telah mengasimilasi para dewi penenun ini, dan menjadikan mereka sebagai putri-putrinya. Meskipun itu hanya ada pada beberapa sumber, karena Zeus juga bahkan terikat oleh Takdir", jelas Ruck dan Staples (1994:57).</ref> Klaim patrilineal itu sendiri tidak diterima oleh [[Aiskhilos]], [[Herodotus|Herodotos]], atau [[Plato]].
 
Berbagai versi dari Moirai juga ada di beberapa [[mitologi]] [[Eropa]] lainnya. Moirai kemungkinan berkaitan dengan [[Norns]], dewi takdir yang juga menenun, dari [[mitologi Nordik]] dan dewi [[Laima]] dari [[Baltik]] serta kedua saudarinya.
 
== Pemujaan ==
Baris 25:
Para Moirai muncul tiga malam setelah kelahiran seorang bayi untuk menentukan takdir hidupnya. Dalam suatu cerita mengenai [[Perburuan Babi liar Calydonia|Perburuan Babi Kalidonia]], diceritakan bahwa setelah [[Meleagros]] lahir, seorang dewi takdir muncul di depan ibu Meleagros dan memberitahunya bahwa Meleagros bisa tetap hidup selama kayu suci tetap utuh.<ref> Pseudo-Apollodorus, ''[[Bibliotheke]]'' 1.65.</ref> Bruce Karl Braswell<ref>Braswell, "Meleager and the Moirai: A Note on Ps.-Apollodorus 1. 65" ''Hermes'' '''119'''.4 (1991:488f).</ref> dari bacaan di [[Hesikhius dari Alexandria|leksikon Hesikhius]], menghubungkan kemunculan Moirai di perapian keluarga pada hari ketujuh setelah kelahiran.
 
Ada banyak pendapat mengenai asal mereka, ada yang mengatakan bahwa mereka adalah anak-anak perempuan [[Zeus]] dan [[Themis]] atau dewa-dewi awal seperti seperti [[Nyx]],<ref>H.J. Rose, ''Handbook of Greek Mythology'', hlm.24</ref> [[Khaos]] atau [[Ananke]]. Para Moirae biasanya digambarkan sebagai sosok yang dingin, kejam dan tidak berperasaan, dan digambarkan sebagai perempuan tua.
 
Bahkan Para dewa pun tidak berani pada Moirai, meskipun tidak diketahui sejauh mana kekuasaan Moirai terhadap takdir para dewa. Menurut pendeta Pithia di [[Delphi]], [[Zeus]] juga tunduk pada kekuasaan Moirai. [[Hesiod]] menulis, "Zeus sangat menghormati Moirai".<ref>Hesiod, ''[[Theogonia]]'', 901.</ref>
Baris 49:
* "Clotho", "Lachesis" dan "Atropos" adalah nama musik latar yang dapat dipilih pada permainan ''[[Columns]]'' di [[Sega Mega Drive]].
* Dalam ''[[Golden Sun: The Lost Age]]'', sebuah senjata langka bernama Kayu Penggulung Benang Clotho dapat ditemukan di Mercusuar Mars.
* "Clotho", "Lachesis", dan "Atropos" muncul sebagai demon dalam ''[[Shin Megami Tensei III: Nocturne]]''.
* "Clotho", "Lachesis", dan "Atropos" muncul sebagai persona yang dapat dikeluarkan oleh tokoh utama dalam ''[[Persona 3]]''.
* Clotho, "Lachesis", dan "Atropos" adalah personifikasi takdir dalam novel fantasi Piers Anthony berjudul ''[[With a Tangled Skein]]'', yang merupakan bagian dari seri novelnya, ''[[Incarnations of Immortality]]''.
* Tiga dewi takir muncul dalam seri novel [[Percy Jackson & Dewa-Dewi Olympia]]. Mereka ditampilkan sebagsi tiga perempuan tua yang sedang merajut sebuah [[kaus kaki]] yang sangat besar.
* Tiga dewi takir merupakan tokoh penting dalam seri buku [[Ravirn]] karangan [[Kelly McCullough]]. Tokoh utamanya menganggap Lachesis sebagai neneknya, padahal Lachesis ternyata adalah seorang dewi
* Dalam musik, "Lachesis" adalah gerakan kedua piano solo dari potongan "The Three Fates" oleh [[Emerson, Lake & Palmer|Emerson, Lake and Palmer]] dalam [[Emerson, Lake & Palmer (album)|album pertama]] mereka.