Siklus karbon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 22:
 
* Melalui pernapasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan [[reaksi eksotermik]] dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya) menjadi karbon dioksida dan air.
* Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. [[Fungi]] atau [[jamur]] dan [[bakteri]] mengurai senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi [[metana]] jika tidak tersedia oksigen.
* Melalui [[pembakaran]] material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran [[bahan bakar fosil]] seperti [[batu bara]], produk dari industri perminyakan ([[petroleum]]), dan [[gas alam]] akan melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer. Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.
* Produksi [[semen]]. Salah satu komponennya, yaitu [[kapur]] atau [[gamping]] atau [[kalsium oksida]], dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
* Di permukaan laut di mana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
* Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk [[uap air]], karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang dari 100.000 tahun.