Bujangga Manik (naskah): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 17:
|year =2006
|page =438
}}</ref>
Naskah ini sangat berharga karena menggambarkan [[geografi]] dan [[topografi]] [[Pulau Jawa]] pada saat naskah dibuat. Lebih dari 450 nama tempat, gunung, dan sungai disebutkan di dalamnya. Sebagian besar dari nama-nama tempat tersebut masih digunakan atau dikenali sampai sekarang<ref>Noorduyn J. 1982. [http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/viewFile/2027/2788 BKI 138:413-442.]</ref>.
 
Baris 23:
Naskah ini ditulis dengan genre ''santri lelana'' ("orang pintar yang berkelana"), suatu genre yang cukup umum dipakai pada naskah-naskah dari masa berikutnya, seperti misalnya [[Serat Centhini]].
 
Diceritakan bahwa Bujangga Manik akan meninggalkan ibunya untuk pergi ke arah timur. Dia sangat teliti dalam menceritakan keberangkatannya. Dari kebiasaannya kita tahu bahwa dia mengenakan ikat kepala (''saceundung kaen'').
 
Perjalanan pertamanya dilukiskannya secara terperinci. Waktu mendaki daerah [[Puncak]] Bujangga Manik menghabiskan waktu seperti seorang pelancong zaman modern: dia duduk, mengipasi badannya dan menikmati pemandangan, khususnya [[Gunung Gede]] yang dia sebut sebagai titik tertinggi dari kawasan [[Pakuan]] (ibukota [[Kerajaan Sunda]]).