Lied der Deutschen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Das Lied der Deutschen''' (berarti ''Nyanyian Bangsa Jerman'') adalah [[lagu kebangsaan]] Republik Federal [[Jerman]] yang dipakai sejak berdirinya [[Republik Weimar]] (1922).
 
Lirik lagu ini diciptakan sebelum masa [[Revolusi Jerman]] 1848, yaitu pada tahun 1841 di Pulau [[Helgoland]] (saat itu dikuasai [[Inggris]]) oleh [[August Heinrich Hoffmann von Fallersleben]] untuk menyuarakan suasana hati masyarakat ber[[bahasa Jerman]] saat itu mengenai suatu "tanah air" bersama yang tidak mereka miliki, karena pecahnya [[Kekaisaran Romawi Suci|Kekaisaran Suci Romawi bangsa Jerman]]. (''Vaterland'', Jerman bukan kepulauan sehingga mengacu ke tanah, sementara di Indonesia tanah diasosiasikan ke perempuan: "ibu pertiwi"). Ia mengidamkan agar orang Jerman lebih mengutamakan Jerman bersatu di atas kerajaan-kerajaan dan berbagai kesatuan politik yang saling bersaing satu sama lain.<ref>''Grundgesetz für die Bundesrepublik Deutschland. Stand: Juli 2002.'' (UUD Republik Federal Jerman).</ref> Bait (strofe) kedua dimaksudkan sebagai lagu pengantar minum bir.
 
Lirik ini dibuat untuk dimainkan pada alunan melodi ciptaan [[Joseph Haydn]] yang pertama kali dibuat pada tahun [[1797]] sebagai lagu penghormatan bagi [[Kaisar Franz II]], kaisar [[Kekaisaran Austria|Austria]]. Haydn kemudian memasukkan lagu ini sebagai bagian dari ''Kuartet Gesek No. 62 dalam C major, Op. 76, No. 3'' karyanya.
 
Sejak berakhirnya [[Perang Dunia I]], pemerintah [[Republik Weimar]] mengangkat lagu ini sebagai lagu kebangsaan. Pada saat itu, lagu ini populer dengan nama ''Deutschland über alles'', mengambil baris pertama dari bait pertama liriknya. Arti dari ungkapan itu (yang berarti "Jerman di atas segalanya") sering disalahartikan sebagai keinginan untuk menguasai dunia, walaupun maksud sesungguhnya adalah untuk menunjukkan ada berbagai suku dan negara Jerman yang masih terpisah-pisah dan belum bersatu. Tetapi kesalahpahaman ini malah dieksploitasi oleh rezim [[Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei|Nazi]] [[Hitler]] sebagai pembenar politik ekspansinya.
Baris 20:
:Brüderlich zusammenhält,
:Von der Maas bis an die Memel,
:Von der Etsch bis an den Belt -
:Deutschland, Deutschland über alles,
:Über alles in der Welt!
 
'''2. Strophe'''
:Deutsche Frauen, deutsche Treue,
:Deutscher Wein und deutscher Sang
:Sollen in der Welt behalten
Baris 40:
:brüderlich mit Herz und Hand!
:Einigkeit und Recht und Freiheit
:sind des Glükkes Unterpfand.
:Blüh im Glanze dieses Glükkes,
:blühe, deutsches Vaterland!
Baris 55:
Dari [[Etsch]] hingga ke [[Belt]],<ref>Bagian ''bridge'' ini menginspirasi [[Kusbini]] ketika menulis "Dari Sabang sampai Merauke"</ref>{{br}}
Jerman, Jerman di atas segalanya,{{br}}
Segala yang ada di dunia
 
'''Bait II'''
Baris 76:
bergotong-royong dengan hati dan lengan!<ref>Idiom ini mirip dengan "bersama-sama menyingsingkan lengan baju")</ref> {{br}}
Persatuan dan Keadilan dan Kebebasan{{br}}
adalah tuntutan dari kebahagiaan (maksudnya 'kesejahteraan').{{br}}
Mekarlah dalam gemilangnya kebahagiaan ini, {{br}}
Mekarlah, wahai tanah air Jerman!{{br}}