Jaulung Wismar Saragih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 20:
Dj. Wismar berpendapat bahwa kunci kemajuan orang Simalungun ada pada peningkatan kesadaran akan harkat dan martabat dirinya sendiri dan peningkatan taraf hidupnya di berbagai bidang kehidupan, terutama pada wawasan berpikir orang Simalungun melalui budaya baca dan tulis.<ref>Apulman Saragih, Gema Sinalsal: Suatu Tinjauan Historis-Theologis Terhadap Majalah Sinalsal yang terbit tahun 1931-1942 di Simalungun, Skripsi Sarjana Theologia STT Jakarta, Jakarta, 1979.</ref>
 
Proses pelayanan penginjilan yang dilakukan RMG dengan menggunakan bahasa pengantar [[Bahasa Toba|Toba]] dengan anggapan bahwa suku Simalungun merupakan sub-etnis dari [[suku Toba]] mengakibatkan suku Simalungun semakin termarginalisasi. Hal ini melahirkan semangat oposisi dari Dj. Wismar Saragih dan rekan-rekannya yang merasa bahwa Suku Simalungun telah terabaikan oleh RMG.
Semangat itu termanifestasikan dalam "Sinalsal" (sebuah majalah periodik yang diterbitkan pada periode [[1928]]-[[1940]]) dan buku-buku yang dikarangnya.