Laban: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 14:
Jawaban yang sudah ditentukan dimulai dengan kutipan dari [[Kitab Ulangan]] [[Ulangan 26|pasal 26:5]], "''arami oved avi''": yang biasanya diterjemahkan sebagai "orang Aram yang berkelana adalah ayahku", merujuk kepada [[Abraham]], tetapi disini biasanya ditafsirkan "''ibad arami et-avi''", "seorang Aram ''menghancurkan'' ayahku", yang diperjelas dengan keterangan eksegesis rabinik yang dibacakan saat upacara ''[[Seder]]'':
:''Datang dan pelajarilah apa yang hendak dilakukan Laban, orang Aram itu, kepada ayah kita, Yakub. Karena Firaun mengeluarkan perintah untuk membunuh hanya bayi laki-laki, tetapi Laban hendak membasmi semuanya, seperti dikatakan, 'Seorang Aram hendak menghancurkan ayahku, dan ia pergi ke Mesir dan di sana menjadi suatu bangsa, besar, perkasa dan banyak jumlahnya.''
* Hubungan yang tidak jelas antara Laban dan Firaun ini ditafsirkan dengan berbagai cara oleh otoritas rabinik.
** Rabbi [[Azriel Hildesheimer]] menjelaskan dalam ajarannya ''Hukkat HaPesach'' bahwa Laban sebenarnya adalah penyebab asal dari seluruh kisah perbudakan di Mesir dan [[Kitab Keluaran]]. Rahel merupakan istri Yakub yang sudah ditakdirkan sebelumnya dan putra mereka, Yusuf, secara teori seharusnya menjadi anak sulung dengan hak kesulungan. Jika ini terjadi, maka perlakuan Yakub yang lebih mengasihi Yusuf sebagai pemimpin umat Israel, tentunya akan dianggap normal dan lumrah, sesuai tradisi waktu itu. Tidak ada saudara-saudara yang iri atau merasa tertipu, dan Yusuf tidak akan dijual sebagai budak ke Mesir. Jadi, tentunya Yakub tidak seharusnya pergi ke Mesir untuk tinggal bersama-sama Yusuf.
** Yang sebenarnya terjadi, Laban mengakali Yakub untuk menikahi Lea terlebih dulu, sehingga putra-putra Lea lahir mendahului Yusuf, sehingga mereka pantas merasa iri dan marah, ketika Yakukb memperlakukan Yusuf sebagai ahli warisnya, bertentangan dengan kebiasaan saat itu. Dalam hal inilah, Laban dilihat sebagai orang yang bermaksud "membasmi seluruh umat", dengan mengacaukan silsilah para kakek moyang antara Yakub dan Yusuf, sebelum umat Israel menjadi besar jumlahnya.