Syahnamah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
{{italic title}}
[[FileBerkas:Brooklyn Museum - Bahram Gur and Courtiers Entertained by Barbad the Musician Page from a manuscript of the Shahnama of Firdawsi (d. 1020).jpg|thumbnail|[[Bahram V|Bahram Gur]] beserta para pengiringnya dihibur oleh [[Barbad]] Sang Pemusik, halaman dari sebuah naskah [[Syahnameh]] karya [[Ferdowsi|Firdausi]]. [[Brooklyn Museum]]]]
[[FileBerkas:Shahnama (Book of Kings) Abu'l Qasim Firdausi (935–1020).jpg|thumb|Syahnameh (Kitab Raja-Raja) karya Abu'l Qasim Firdausi (935–1020)]]
'''''Syahnameh''''', ditransliterasikan pula menjadi '''''Syahnama''''' ({{lang-fa|شاهنامه}} {{IPA-fa|ʃɒːhnɒːˈme|pron}}, "Kitab Raja-Raja"), adalah sebuah [[wiracarita]] dalam bentuk syair panjang yang digubah oleh [[Sastra Persia|penyair Persia]] [[Ferdowsi|Firdausi]] antara [[circa|ca.]] 977 sampai 1010 Masehi, dan merupakan [[wiracarita kebangsaan]] [[Persia Raya|Iran Raya]]. ''Syahnameh'' yang terdiri atas sekitar 60.000 bait ini<ref name='"TIO20100513"'>{{cite web|last=Lalani|first=Farah|title=A thousand years of Firdawsi’s Shahnama is celebrated|url=http://www.theismaili.org/cms/998/A-thousand-years-of-Firdawsis-Shahnama-is-celebrated|work=The Ismaili|accessdate=24 Mei 2010|date=13 May 2010}}</ref> merupakan wiracarita terpanjang di dunia yang digubah oleh seorang penyair saja. ''Syahnameh'' lebih banyak meriwayatkan [[mitologi Persia|mitos]] dan sejarah masa lampau [[Kekaisaran Persia]] mulai dari penciptaan dunia sampai dengan [[Penaklukan Muslim di Persia|ditaklukkannya Persia oleh kaum Muslim]] pada abad ke-7. Negara [[Iran]], [[Azerbaijan]], [[Afganistan]] dan [[Persia Raya|negeri-negeri]] yang berada dalam dalam bentang pengaruh budaya Persia (seperti [[Georgia]], [[Armenia]], [[Turki]] dan [[Dagestan]]) sangat mengagung-agungkan wiracarita kebangsaan ini.
 
Karya sastra ini menempati posisi yang sangat penting dalam kebudayaan Persia, dihargai sebagai sebuah mahakarya sastra, dan menjadi tolok ukur jati diri budaya bangsa di negara Iran, Afganistan, dan Tajikistan sekarang ini.<ref>{{cite web|last=Ashraf|first=Ahmad|title=Iranian Identity iii. Medieval Islamic Period|url=http://www.iranicaonline.org/articles/iranian-identity-iii-medieval-islamic-period|work=[[Encyclopædia Iranica]]|accessdate=April 2010|date=30 March 2012}}</ref> ''Syahnameh'' juga memiliki arti penting bagi para pengikut [[Zoroastrianisme|ajaran Zoroaster]], karena kitab ini menelusuri seluruh mata rantai sejarah yang menghubungkan awal mula ajaran Zoroaster dengan wafatnya [[Keruntuhan Sassaniyah|pemimpin Sassaniyah terakhir]] dalam peristiwa penaklukan Persia oleh kaum Muslim, yang juga merupakan akhir dari pengaruh ajaran Zoroaster di Iran.
 
[[FileBerkas:Baysonghori Shahnameh 3 Faramarz son of Rostam mourns the death of his father and of his uncle Zavareh.jpg|230px|thumb|Faramarz, putera Rostam, meratapi kematian ayahnya, dan pamannya, Zawareh.]]
 
== Gubahan ==
 
[[ImageBerkas:The assassination of Chosroës Parvez.jpg|270px|thumb|left|Pembunuhan [[Khosrau II]] dalam sebuah naskah [[Kesultanan Mughal|era Mughal]] pada 1535]]
 
Firdausi mulai menggubah ''Syahnameh'' pada 977 Masehi dan merampungkannya pada 8 Maret 1010.<ref>{{cite web|last=Khaleghi-Motlagh|first=Djalal|title=Ferdowsi, Abu'l Qāsem i. Life|url=http://www.iranicaonline.org/articles/ferdowsi-i|work=[[Encyclopædia Iranica]]|accessdate=27 Mei 2012|date=26 January 2012|quote=the poet refers... to the date of the ''Šāh-nāma''’s completion as the day of Ard (i.e., 25th) of Esfand in the year 378 Š. (400 Lunar)/8 March 1010}}</ref> ''Syahnameh'' adalah sebuah monumen puisi dan [[historiografi]], karena merupakan perwujudan puitis dari apa yang dianggap oleh [[Ferdowsi|Firdausi]], orang-orang sezamannya, dan para pendahulunya sebagai catatan sejarah kuno [[Iran]]. Banyak catatan sejarah semacam itu sudah ada sebelumnya dalam bentuk prosa, salah satu contohnya adalah [[Syahnameh Abu-Mansuri]]. Sebagian kecil dari karya Firdausi, berupa bait-bait yang terserak sepanjang syair ''Syahnameh'', merupakan hasil pemikirannya sendiri.
Baris 22:
Menurut salah satu catatan dari sumber-sumber itu, seorang Persia bernama Dehqan yang berkarya di lingkungan istana Raja [[Khosrau I|Anusyiruwān-e-dādgar]] telah menulis sebuah kitab padat dalam bentuk prosa, yang dikenal sebagai ''Khoday Nameh''. Setelah keruntuhan [[Kekaisaran Sassaniyah|Kekaisaran Iran]], ''Khoday Nameh'' jatuh ke tangan Raja [[Ya'qub-i Laith Saffari|Yaqub Lais]] dan kelak ke tangan Raja [[Nuh I|Nuh]] dari [[Dinasti Samaniyah]] yang menitahkan si penyair Daqiqi untuk melengkapinya, namun Daqiqi kemudian tewas dibunuh budaknya. Firdausi mendapatkan kitab itu melalui seorang sahabatnya.
 
== Isi ==
[[FileBerkas:Kai Khusrau Shahnameh Met 34.24.5.jpg|250px|thumb|right|Kay Khosrau naik tahta sambil memegang pedang terhunus yang akan digunakannya untuk menghukum mati Afrasiyab karena telah membunuh Siyawas]]
 
''Syahnameh'' menyajikan catatan-catatan puitis mengenai zaman prasejarah dan [[sejarah Iran]], mulai dari penciptaan dunia dan pengenalan akan berbagai seni peradaban (api, memasak, metalurgi, dan hukum) sampai dengan [[Penaklukan Muslim di Persia|ditaklukkannya Persia oleh kaum Muslim]]. Karya sastra ini tidak sungguh-sungguh kronologis, namun memiliki urutan-urutan waktu secara umum. Beberapa tokoh di dalamnya dikisahkan hidup beratus-ratus tahun lamanya namun sebagian besar memiliki rentang hidup yang normal. Ada banyak ''[[Shah|syāh]]'' yang datang dan pergi, demikian pula para pahlawan dan tokoh-tokoh jahat, sesaat muncul dan kemudian berlalu. Satu-satunya citra yang abadi adalah [[Persia Raya|Alam Persia]] itu sendiri, dan dari rentetan terbit dan terbenamnya matahari, tak satu pun yang benar-benar serupa dengan yang lain, namun tetap memberi gambaran tentang peralihan masa.
Baris 35:
Historiografi tradisional di Iran berpendapat bahwa Firdausi sungguh-sungguh berduka-cita menyaksikan kejatuhan [[Kekaisaran Sassaniyah]] dan dikuasainya negeri itu oleh "bangsa Arab" dan kemudian oleh "bangsa Turki". ''Syahnameh'', demikian menurut pendapat itu, sebagian besar merupakan upaya Firdausi untuk melestarikan kenangan akan zaman keemasan Persia dan mewariskan kenangan itu kepada generasi berikutnya, agar mereka dapat memetik hikmah darinya dan berusaha membangun suatu dunia yang lebih baik.<ref>{{cite book|last=Shahbazi|first=A. Shapur|title=Ferdowsī: A Critical Biography|year=1991|publisher=Mazda Publishers|location=Costa Mesa, Calif.|isbn=0939214830|page=49}}</ref> Meskipun sebagian besar cendekiawan merasa puas dengan gagasan bahwa niat utama Firdausi adalah melestarikan warisan mitos dan sejarah pra-Islam, ada sejumlah penulis yang secara resmi menentang pandangan ini. <ref>{{cite book|last=Khatibi|first=Abolfazl|title=Anti-Arab verses in the Shahnameh|year=1384/2005|publisher=Nashr Danesh|location=21, 3, Autumn 1384/2005}}</ref>
 
=== Zaman mitos ===
[[FileBerkas:Tus shahnameh.jpg|thumb|right|Adegan-adegan dari ''Syahnameh'terukir di [[Monumen makam|mausoleum]] Firdausi di Tus, Iran]]
 
Bagian ''Syahnameh'' ini relatif singkat, memuat 2.100 bait atau empat persen dari keseluruhan kitab. Pada bagian ini, peristiwa-peristiwa diriwayatkan secara sederhana, akhirnya mudah ditebak, dan dengan kelugasan khas sastra sejarah.
Baris 42:
Sesudah kalimat pembuka berupa [[Basmalah|puji-pujian kepada Allah]] dan Hikmat, ''Syahnameh'' pun membabarkan riwayat penciptaan dunia dan manusia menurut keyakinan [[Kekaisaran Sassaniyah|bangsa Persia-Sassaniyah]]. Riwayat pendahuluan ini diikuti oleh riwayat tentang manusia pertama, [[Keyumars]], yang juga menjadi raja yang pertama setelah melewati masa kehidupan di gunung. Cucunya [[Husyang]] putera [[Siamak|Sīyāmak]], tanpa sengaja menemukan api dan kemudian menetapkan hari raya [[Sadeh]] untuk memperingati penemuan itu. Hikayat [[Tahmuras]], [[Jamsyid]], [[Zahhak|Zahhāk]], [[Kawa Si Pandai Besi|Kawa]] atau Kaweh, [[Fereydun|Fereydūn]] dan ketiga puteranya [[Salm]], [[Tur (Syahnameh)|Tur]], dan [[Iraj]], dan cucu lelakinya [[Manucehr]] diriwayatkan pada bagian ini.
 
=== Zaman kepahlawanan ===
[[FileBerkas:Statue of Ferdowsi and Shahname in Delfan.jpg|thumb|220px|Patung Firdausi, bersebelahan dengan [[Rostam]] dan [[Rakhs]] yang sedang [[Ketujuh Tugas Rostam|bertarung melawan naga]]. [[Delfan]], Iran]]
 
Hampir dua pertiga bagian dari ''Syahnameh'' dikhususkan bagi zaman para pahlawan, mulai dari masa pemerintahan Manucehr sampai dengan penaklukan Persia oleh [[Aleksander Agung]] (Eskandar). Tokoh-tokoh utama dalam bagian ini adalah para pahlawan [[Saka]] atau [[Sistan|Sistānī]] yang ditampilkan sebagai tulang punggung Kekaisaran Persia. [[Garsyasp|Garsyāsp]] secara ringkas diriwayatkan bersama puteranya [[Nariman|Narimān]]. [[Sām]] putera Narimān memerintah atas Sistān selaku raja dan menyertai Manucehr selaku pengawal utama. Sām kelak digantikan puteranya [[Zal|Zāl]], dan kemudian oleh [[Rostam]] putera Zal, yang paling berani di antara para pemberani, dan kemudian oleh Farāmarz putera Rostam.
Baris 49:
Kisah-kisah yang diriwayatkan pada bagian ini antara lain Hikayat Zal dan [[Rudaba|Rudāba]], Hikayat Ketujuh Tugas [[Rostam]], Hikayat [[Rostam dan Sohrab]], Hikayat [[Siyawas|Sīyāwas]] dan [[Sudabeh|Sudāba]], Hikayat Rostam dan Akwān Dīw, Hikayat [[Bijan dan Manijeh]], Hikayat Peperangan Melawan [[Afrasiab|Afrāsīyāb]], bait-bait gubahan [[Abu-Mansur Daqiqi]] mengenai Hikayat Gosytāsp dan Arjāsp, serta Hikayat Rostam dan [[Esfandyar|Esfandyār]].
 
[[FileBerkas:Bayasanghori Shahnameh 5.jpg|220px|right|thumb|Para pengiring Raja Baysonghori sedang bermain catur]]
 
=== Zaman sejarah ===
Secara ringkas diriwayatkan pula mengenai [[Kekaisaran Parthia|Dinasti Arsakiyah]] sesudah sejarah Aleksander dan sebelum sejarah [[Ardashir I|Ardasyir I]], pendiri [[Kekaisaran Sassaniyah]]. Sesudahnya, sejarah Sassaniyah diriwatkan dengan cukup akurat. Keruntuhan Sassaniyah dan penaklukan Persia oleh bangsa Arab diriwayatkan secara berbunga-bunga.
 
=== Hikmah ===
Firdausi tidak mengharapkan sidang pembacanya menyimak peristiwa-peristiwa bersejarah dalam ''Syahnameh'' secara sambil-lalu saja, melainkan merenungkannya pula baik-baik agar dapat mengetahui akar penyebab jatuh bangun pribadi-pribadi dan bangsa-bangsa; dan agar dapat memetik hikmah dari masa lampau, guna melakukan perbaikan di masa sekarang, demi membina masa depan yang lebih baik. Firdausi menegaskan keyakinannya bahwa dunia ini fana belaka, dan setiap orang hanya sekadar melintasinya, oleh karena itu alangkah bijaknya jikalau orang menghindari perilaku kejam, dusta, ketamakan, dan segala macam keburukan lainnya; dan sebaliknya bersungguh-sungguh mengupayakan keadilan, martabat yang luhur, kebenaran, ketertiban, dan segala macam kebajikan lainnya.
 
Baris 61:
Menurut Jalal Khaleghi Mutlaq, ''Syahnameh'' mengajarkan bermacam-macam kebajikan moral, seperti menyembah pada satu Tuhan; taat menjalankan perintah agama; cinta akan tanah air; kasih sayang pada anak isteri dan sanak saudara; serta menolong fakir miskin.<ref>{{cite journal|last=Mutlaq|first=Jalal Khaleqi|title=Iran Garai dar Shahnameh|journal=Hasti Magazine|year=1993|volume=4|trans_title=Iran-centrism in the Shahnameh|publisher=Bahman Publishers|location=Tehran}}</ref>
 
== Dampak terhadap bahasa Farsi ==
[[FileBerkas:Rustam Kills the Turanian Hero Alkus with his Lance.jpg|right|thumb|[[Rostam]] membunuh Alkus pendekar [[Turan]] dengan [[ganjur]]nya]]
 
Setelah ''Syahnameh'', sejumlah karya sastra serupa bermunculan dari abad ke abad dalam lingkup budaya bahasa Farsi. Tanpa kecuali, seluruh karya sastra ini mencontohi gaya dan metode penulisan ''Syahnameh'', namun tak satu pun yang semasyhur dan sepopuler ''Syahnameh''.
Baris 72:
''Syahnameh'' berisi 62 hikayat, 990 bab, dan sekitar 60.000 gurindam, yang menjadikannya lebih dari tiga kali panjang wiracarita Yunani ''[[Iliad|Ilias]]'' karya [[Homeros|Hómēros]], dan lebih dari dua belas kali panjang wiracarita Jerman ''[[Nibelungenlied]]''. Menurut Firdausi, edisi terakhir ''Syahnameh'' memuat kurang lebih enam puluh ribu gurindam. Namun angka ini hanyalah perkiraan kasar atau pembulatan dari jumlah yang sesungguhnya; sebagian besar naskah yang relatif tepercaya memuat sedikit lebih banyak dari lima puluh ribu gurindam. [[Nizami Arudhi Samarqandi|Nezami-e Aruzi]] melaporkan bahwa edisi terakhir ''Syahnameh'' yang dikirimkan ke istana Sultan [[Mahmud dari Ghazni]] tersusun dalam tujuh jilid.
 
== Dampak budaya ==
[[FileBerkas:Baysonghori Shahnameh battle-scene.jpg|right|thumb|Sebuah adegan pertempuran dari ''Syahnameh'' Baysonghori]]
 
Wangsa [[Syirwansyah]] banyak menggunakan nama diri yang terambil dari ''Syahnameh''. Hubungan antara Syirwansyah dan puteranya, Manucihr, disinggung dalam bab kedelapan dari kitab ''Leili o Majnoon'' gubahan [[Nizami Ganjavi]]. Nizami menganjurkan anak raja itu membaca ''Syahnameh'' serta menghafal ucapan-ucapan sarat makna dari para cerdik pandai.<ref>{{cite book|last=Seyed-Gohrab|first=Ali Ashgar|title=Laylī and Majnūn: Love, Madness and Mystic Longing in Niẓāmī's Epic Romance|year=2003|publisher=Brill|location=Leiden|isbn=9004129421|page=276}}</ref>
Baris 87:
{{quote|Selama sepuluh abad sesudah Firdausi menggubah karya monumentalnya itu, legenda-legenda dan kisah-kisah kepahlawanan dalam Shahnameh tetap menjadi sumber bahan penceritaan bagi masyarakat di wilayah ini: bangsa Persian, Pasytun, Kurdi, Guran, Talis, Armenia, Georgia, bangsa-bangsa Kaukasia Utara, dst.<ref name='"farhangiran1"'>{{cite web|last=Arakelova|first=Victoria|title=Shahnameh in the Kurdish and Armenian Oral Tradition (abridged)|url=http://www.azargoshnasp.net/famous/ferdowsi/shahkurdarmen.pdf|accessdate=28 May 2012}}</ref>}}
 
=== Terhadap jati diri bangsa Georgia ===
[[FileBerkas:Georgian manuscript (Shahname).jpg|thumb|Naskah Syahnameh Georgia, ditulis dengan [[Alfabet Georgia|aksara Georgia]].]]
 
[[Jamshid Giunashvili|Jamshid Sh. Giunashvili]] mengemukakan pendapatnya mengenai kaitan antara [[budaya Georgia]] dengan budaya yang termaktub dalam ''Syahnameh'' sebagai berikut:
Baris 96:
{{quote|''Šāh-nāma'' diterjemahkan, bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan estetis para pembaca dan pendengar, melainkan juga untuk menginspirasi kaum muda dengan semangat kepahlawanan dan kecintaan pada tanah air bangsa Georgia. Ideologi, adat-istiadat, dan wawasan bangsa Georgia akan dunia luas kerap tertuang ke dalam karya-karya terjemahan ini karena karya-karya ini berorientasi pada budaya puitis bangsa Georgia. Di lain pihak, bangsa Georgia menganggap karya-karya terjemahan ini sebagai karya-karya asli bangsa mereka sendiri. Berbagai versi ''Šāh-nāma'' Georgia cukup populer, dan kisah-kisah seperti [[Rostam dan Sohrab|Rostam dan Sohrāb]], atau [[Bijan dan Manijeh|Bījan dan Maniža]] menjadi bagian dari cerita rakyat Georgia.<ref>{{cite web|last=Giunshvili|first=Jamshid Sh.|title=Šāh-nāma Translations ii. Into Georgian|url=http://www.iranicaonline.org/articles/sah-nama-translations-ii-into-georgian|work=[[Encyclopædia Iranica]]|accessdate=28 May 2012|date=15 June 2005}}</ref>}}
 
=== Terhadap jati diri bangsa Turk ===
 
Bertolak belakang dengan keyakinan umum, bangsa [[Turan]] dalam ''Syahnameh'' (yang sumber-sumbernya berlandaskan tulisan-tulisan [[Avesta]] dan [[Aksara Pahlavi|Pahlavi]]) tidak ada hubungannya dengan kelompok etnis berbahasa [[Bangsa Turk|Turk]] yang ada sekarang.<ref name="Bosworth"/> Bangsa Turan dalam ''Syahnameh'' adalah [[Bangsa Iran|suku bangsa Iran]] yang hidup mengembara di [[Stepa Eurasia|stepa-stepa Eurasia]] dan tidak ada sangkut-pautnya dengan kebudayaan Turk.<ref name="Bosworth">Bosworth, C.E. "[http://www.medievalists.net/2009/01/04/barbarian-incursions-the-coming-of-the-turks-into-the-islamic-world/ Barbarian Incursions: The Coming of the Turks into the Islamic World]". In ''Islamic Civilization'', ed. D.S. Richards. Oxford, 1973. p. 2. "Firdawsi's Turan are, of course, really Indo-European nomads of Eurasian Steppes... Hence as Kowalski has pointed out, a Turkologist seeking for information in the Shahnama on the primitive culture of the Turks would definitely be disappointed. "</ref> Turan atau wilayah-wilayah Asia Tengah di seberang [[Sungai Amu Darya|Oxus]] yang dikuasai bangsa Persia sampai pada abad ke-7 (zaman terakhir dalam ''Syahnameh'') secara umum adalah sebuah negeri penutur bahasa Iran.<ref>Bosworth, C.E. "The Appearance of the Arabs in Central Asia under the Umayyads and the Establishment of Islam". In ''History of Civilizations of Central Asia, Vol. IV: The Age of Achievement: AD 750 to the End of the Fifteenth Century, Part One: The Historical, Social and Economic Setting'', ed. M.S. Asimov and C.E. Bosworth. Multiple History Series. Paris: Motilal Banarsidass Publ./UNESCO Publishing, 1999. p. 23. "Central Asia in the early seventh century, was ethnically, still largely an Iranian land whose people used various Middle Iranian languages. "</ref>
 
Menurut [[Richard Frye]], "Luasnya jangkauan pengaruh wiracarita Iran ini tampak pada bangsa Turk yang menerimanya sebagai sejarah kuno mereka sendiri sekaligus sebagai sejarah kuno [[Iran]]... Bangsa Turk betul-betul terpengaruh oleh kisaran hikayat-hikayat itu sampai-sampai pada abad kesebelas Masehi dapat dijumpai wangsa [[Kekhanan Kara-Khanid|Qarakhaniyah]] di Asia Tengah yang menyebut dirinya 'keluarga Afrasiyab' dan demikianlah wangsa itu dikenal dalam sejarah Islam. "<ref>{{cite book|last=Frye|first=Richard N.|title=The Heritage of Persia: The Pre-Islamic History of One of the World's Great Civilizations|year=1963|publisher=World Publishing Company|location=New York|pages=40–41}}</ref>
 
Bangsa Turk, sebagai sebuah kelompok etnis dengan bahasa tersendiri telah terpengaruh oleh ''Syahnameh'' semenjak kedatangan [[Dinasti Seljuk|kaum Seljuk]].<ref name="IranicaT">{{cite web|last=Özgüdenli|first=Osman G.|title=Šāh-nāma Translations i. Into Turkish|url=http://www.iranicaonline.org/articles/sah-nama-translations-i-into-turkish|work=[[Encyclopædia Iranica]]|date=15 November 2006}}</ref> [[Toghrul III|Toghrul III dari Wangsa Seljuk]] konon kabarnya mendaraskan bait-bait ''Syahnameh'' seraya mengayunkan [[gada]]nya dalam pertempuran.<ref name="IranicaT"/> Menurut [[Ibn Bibi]], pada 618/1221 kaum Seljuk dari [[Kayqubad I|Rum Ala' al-Din Kay-kubad]] menghiasi tembok-tembok [[Konya]] dan [[Sivas]] dengan ayat-ayat yang terambil dari kitab ''Syahnameh''.<ref name="Blair">{{cite book|last=Blair|first=Sheila S.|title=The Monumental Inscriptions from Early Islamic Iran and Transoxiana|year=1992|publisher=E. J. Brill|location=Leiden|isbn=9004093672|page=11|quote=According to Ibn Bibi, in 618/1221 the Saljuq of Rum Ala' al-Din Kay-kubad decorated the walls of Konya and Sivas with verses from the Shah-nama}}</ref> Bangsa Turk sendiri menisbatkan asal-usul mereka bukan pada sejarah suku-bangsa Turk melainkan pada bangsa Turan yang tercantum dalam ''Syahnameh''.<ref name="Schimmel">Schimmel, Annemarie. "Turk and Hindu: A Poetical Image and Its Application to Historical Fact". In ''Islam and Cultural Change in the Middle Ages'', ed. Speros Vryonis, Jr. Undena Publications, 1975. pp. 107–26. "In fact as much as early rulers felt themselves to be Turks, they connected their Turkish origin not with Turkish tribal history but rather with the Turan of Shahnameh: in the second generation their children bear the name of Firdosi’s heroes, and their Turkish lineage is invariably traced back to Afrasiyab—weather we read Barani in the fourteenth century or the Urdu master poet Ghalib in the nineteenth century. The poets, and through them probably most of the educated class, felt themselves to be the last outpost tied to the civilized world by the thread of Iranianism. The imagery of poetry remained exclusively Persian. "</ref> Di India khususnya, oleh karena ''Syahnameh'', bangsa Turk merasa-diri sebagai pemukim di pos terjauh yang terhubung dengan dunia beradab melalui ikatan solidaritas sesama orang [[Pan-Iranisme|Iran]].<ref name="Schimmel"/>
 
== Warisan ==
[[FileBerkas:Shahnameh - A battle between the hosts of Iran and Turan during the reign of Kay Khusraw.jpg|220px|thumb|right|Sebuah pertempuran antara bala tentara Iran dan bala tentara Turan pada masa pemerintahan Kay Khosrau]]
 
Firdausi mengakhiri ''Syahnameh'' dengan kata-kata ini:
Baris 150:
{{quote| Bilamana kita mengalihkan pandangan kita kepada sebuah bangsa yang cinta damai, yang berperadaban, bangsa Persia, mestilah kita—karena sebetulnya puisi merekalah yang telah mengilhami karya tulis ini—kembali ke zaman yang terdahulu agar mampu memahami zaman-zaman yang belum lama lampau. Senantiasa akan tampak mengherankan bagi para sejarawan bahwa tidak peduli sudah berapa kali sebuah negeri ditaklukkan, dijajah dan bahkan dibinasakan oleh para seteru, selalu saja ada intisari kebangsaan yang terlestarikan dalam kepribadiannya, dan tahu-tahu saja, tumbuh kembali kesadaran asli pribumi yang sudah sejak lama diakrabi. Dalam pemahaman yang sedemikian, kiranya sungguh menyenangkan mempelajari hal-ikhwal orang-orang Persia paling purba dan lekas-lekas merunuti jejak mereka sampai ke masa kini dengan ayunan langkah yang jauh lebih bebas dan teratur.<ref>{{cite book|last=Azodi|first=Wiesehöfer|title=Ancient Persia: From 550 BC to 650 AD|date=August 18, 2001|publisher=I. B. Tauris|location=London|isbn=1860646751|edition=New|page=Introduction}}</ref>}}
 
=== Biografi ===
''Sargozast-Nameh'' atau biografi para pujangga besar sudah sejak lama menjadi tradisi Persia. Beberapa biografi Firdausi kini dianggap apokrif, akan tetapi keberadaan biografi-biografi ini memperlihatkan betapa besar dampak yang telah telah ditinggalkannya pada dunia Persia. Biografi-biografi Firdausi yang terkenal antara lain:<ref name="Nurian 1993">{{cite journal|last=Nurian|first=Mahdi|title=Afarin Ferdowsi az Zaban Pishinian|journal=Hasti Magazine|year=1993|volume='''4'''|trans_title=Praises of Ferdowsi from the Tongue of the Ancients|publisher=Bahman Publishers|location=Tehran}}</ref>
 
Baris 160:
# ''Arafat Al-'Asyighin'' karya Taqqi Al-Din 'Awhadi Balyani
 
=== Penyair ===
[[FileBerkas:Bizhan Shahnameh Met 1970.301.42 n01.jpg|220px|thumb|right|Bizyan menerima undangan melalui inang pengasuh Manizyeh]]
 
Para penyair Persia ternama serta tradisi Persia sudah lama menyanjung dan meagung-agungkan Firdausi. Banyak di antara mereka yang sangat terpengaruh oleh karya Firdausi dan mempergunakan genre serta kisah-kisahnya untuk mengembangkan wiracarita-wiracarita, hikayat-hikayat, dan syair-syair karya mereka sendiri:<ref name="Nurian 1993"/>
Baris 170:
* [[Uthman Mukhetari|Othman Mokhtari]], penyair lain di kalangan istana Ghaznawi di India, mengungkapkan bahwa, "Hidup jua Rustam karena wiracarita Firdausi, jikalau tidak demikian maka tiadalah jejaknya dalam dunia ini".<ref>Bahasa Farsi: {{quote|زنده رستم به شعر فردوسی است / ور نه زو در جهان نشانه کجاست؟}}</ref>
* [[Sanai]] yakin bahwa landasan seni bersyair dibangun oleh Firdausi.<ref>Bahasa Farsi: {{quote|چه نکو گفت آن بزرگ استاد / که وی افکند نظم را بنیاد}}</ref>
* [[Nizami Ganjavi]] sangat terpengaruh oleh Firdausi dan tiga dari lima permata sastra buah karyanya berkaitan dengan zaman Pra-Islam Persia. karyanya, ''Khosro-o-Syirin'', ''[[Haft Peykar]]'' dan ''Eskandar-nameh'' mempergunakan ''Syahnameh'' sebagai sumber utama. Nizami menjuluki Firdausi sebagai "begawan arif dari Tus" yang merias dan mendandani kata-kata laksana seorang mempelai wanita yang baru menikah.<ref>Bahasa Farsi: {{quote|سخن گوی دانای پیشین طوسکه آراست روی سخن چون عروس}}</ref>
* [[Khaghani]], penyair istana [[Syirwansyah]], menulis tentang Firdausi sebagai berikut: {{quote|Bak lilin si bijak di gelapnya duka hati,<br/>Itulah kata-kata Firdausi orang Tusi,<br/>Indria murninya dari alam bidadari,<br/>Demikianlah insan yang seperti Firdausi.<ref>Bahasa Farsi: {{quote|شمع جمع هوشمندان است در دیجور غم / نکته ای کز خاطر فردوسی طوسی بود / زادگاه طبع پاکش جملگی حوراوش اند / زاده حوراوش بود چون مرد فردوسی بود}}</ref>}}
* [[Attar dari Naisabur|Attar]] menulis tentang syair Firdausi sebagai berikut: "Celikkan mata dan lewat manisnya syair pandangi taman Eden Firdausi."<ref>Bahasa Farsi: {{quote|باز کن چشم و ز شعر چون شکر / در بهشت عدن فردوسی نگر}}</ref>
Baris 178:
Banyak penyair, misalnya [[Hafidz Asy-Syirazi]], [[Jalaluddin Rumi]], serta penyair-penyair mistik lainnya, mengunakan penggambaran-penggambaran tokoh-tokoh pahlawan ''Syahnameh'' dalam syair-syair mereka.
 
=== Historiografi Persia ===
[[FileBerkas:Rostam Ramsar.jpg|thumb|Right|170px|Patung [[Rostam]] di [[Ramsar, Mazandaran|Ramsar]], Iran.]]
 
Dampak ''Syahnameh'' terhadap historiografi Persia terjadi secara langsung dan beberapa sejarawan menghiasi kitab-kitab karyanya dengan ayat-ayat kutipan dari Syahnameh. Sebagai contoh, berikut ini adalah sepuluh sejarawan penting yang memuji-muji ''Syahnameh'' dan Firdausi:<ref name="Nurian 1993">{{cite journal|last=Nurian|first=Mahdi|title=Afarin Ferdowsi az Zaban Pishinian|journal=Hasti Magazine|year=1993|volume='''4'''|trans_title=Praises of Ferdowsi from the Tongue of the Ancients|publisher=Bahman Publishers|location=Tehran}}</ref>
Baris 194:
# Sejarawan Arab, [[Ibn Athir]], dalam kitabnya, ''[[al-Kamil fit-Tarikh|Al-Kamil]]'', mengemukakan bahwa "Jikalau kita menamakannya Quran dari 'Ajam, maka tidaklah kita berkata-kata dengan percuma. Jikalau seorang penyair menulis syair dan syair itu banyak ayatnya, atau jikalau seseorang menulis banyak syair, sudah barang tentu sebagian di antara karya-karya tulis itu tidaklah istimewa. Lain halnya dengan Syahnameh, sekalipun memiliki lebih dari 40 ribu gurindam, semua ayatnya istimewa."<ref>http://www.qudsdaily.com/archive/1384/html/2/1384-02-25/page2.html</ref>
 
== Salinan-salinan berilustrasi ==
[[FileBerkas:Ship-of-Faith-Houghton-Shahmana-Metropolitan-Museum.jpg|220px|thumb|left|Sebuah gambar ilustrasi perumpamaan bahtera iman dari ''Syahnameh'' Houghton ([[Metropolitan Museum of Art]])]]
 
Naskah-naskah salinan Syahnameh berhiaskan gambar-gambar ilustrasi tergolong pula dalam kumpulan contoh-contoh lukisan [[miniatur Persia]] yang paling memukau. Beberapa naskah salinan itu masih utuh, namun dua di antaranya yang paling terkenal, ''Syahnameh'' Houghton dan ''Syahnameh'' Mongol Raya, jilidnya diretas dan lembaran-lembarannya dijual terpisah-pisah pada abad ke-20. Sehelai lembaran dari ''Syahnameh'' Houghton terjual seharga £ 904.000 pada 2006.<ref>{{cite web|title=Ten Most Expensive Books of 2006|url=http://www.finebooksmagazine.com/issue/0502/expensive-1.phtml|work=Fine Books & Collections}}</ref> [[Syahnameh Baysonghori]], sebuah [[naskah bergambar]] salinan Syahnameh (Istana Golestan, Iran), dimasukkan ke dalam [[Program Ingatan Dunia]] ''(Memory of the World)'' sebagai benda warisan budaya.<ref>{{cite web|title="Bayasanghori Shâhnâmeh" (Prince Bayasanghor’s Book of the Kings)|url=http://www.unesco.org/new/en/communication-and-information/flagship-project-activities/memory-of-the-world/register/full-list-of-registered-heritage/registered-heritage-page-1/bayasanghori-shahnameh-prince-bayasanghors-book-of-the-kings/|work=UNESCO|accessdate=28 May 2012}}</ref>
 
Para penguasa Mongol di Iran menghidupkan serta menggiatkan kembali perlindungan atas Syanameh dalam wujudnya sebagai naskah susastra.<ref>{{cite news |last=Lawrence |first=Lee|date= Dec 6, 2013 <!-- 7: 46 p.m. ET --> |title=Politics and the Persian Language |url=http://www.wsj.com/articles/SB10001424052702303670804579236074032552930 |archiveurl=http://www.hacusa.org/userfiles/file/inthepress/2013/Dec/Lawrence_Politics_WSJ_120813.doc|archivedate=Dec 8, 2013 |newspaper=The Wall Street Journal |location= |access-date= }}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.iranicaonline.org/articles/sah-nama-iv-illustrations |title= ŠĀH-NĀMA iv. Illustrations |last1=Simpson |first1=Marianna Shreve |last2= |first2= |date=April 21, 2009 |website=iranicaonline.org |publisher=Encyclopædia Iranica |access-date= |quote=}}</ref><ref>http://www.heritageinstitute.com/zoroastrianism/shahnameh/manuscripts.htm</ref><ref name="Burgan2009">{{cite book|author=Michael Burgan|title=Empire of the Mongols|url=https://books.google.com/books?id=du9IBqrbMcYC&pg=PA129&lpg=PA129&dq=ilkhanate+shahnama&source=bl&ots=fIcMwTXYCN&sig=_NV7-24o7rBqo4QI8dmGSq2EtU4&hl=en&sa=X&ved=0CEEQ6AEwBmoVChMIgLb9vImHyQIVzL0aCh1HCQ-P#v=onepage&q=ilkhanate%20shahnama&f=false|year=2009|publisher=Infobase Publishing|isbn=978-1-60413-163-5|pages=129–}}</ref><ref name="FootRobinson2012">{{cite book|author1=Sarah Foot|author2=Chase F. Robinson|title=The Oxford History of Historical Writing: Volume 2: 400-1400|url=https://books.google.com/books?id=8kJoAgAAQBAJ&pg=PA271&lpg=PA271&dq=ilkhanate+shahnama&source=bl&ots=wrZkmkUJDu&sig=5xRPSOMRNrujJcMBrADR-N6uF4w&hl=en&sa=X&ved=0CDcQ6AEwB2oVChMI_97uvYmHyQIViesaCh0hpQ6K#v=onepage&q=ilkhanate%20shahnama&f=false|date=25 October 2012|publisher=OUP Oxford|isbn=978-0-19-163693-6|pages=271–}}</ref><ref>http://www.metmuseum.org/toah/hd/khan2/hd_khan2.htm</ref><ref>http://www.metmuseum.org/toah/hd/ilkh/hd_ilkh.htm</ref><ref name="LukoninIvanov2012">{{cite book|author1=Vladimir Lukonin|author2=Anatoly Ivanov|title=Persian Art|url=https://books.google.com/books?id=HTXxYNvCqfcC&pg=PA65&lpg=PA65&dq=ilkhanate+shahnama&source=bl&ots=Cg8jpT8t0a&sig=DyHNEKf8zHEgM15RG99yT1bfh-o&hl=en&sa=X&ved=0CDsQ6AEwBGoVChMIgLb9vImHyQIVzL0aCh1HCQ-P#v=onepage&q=ilkhanate%20shahnama&f=false|date=30 June 2012|publisher=Parkstone International|isbn=978-1-78042-893-2|pages=65–}}</ref><ref>https://www.khanacademy.org/humanities/art-islam/islamic-art-medieval/a/bahram-gur-in-a-peasants-house-ilkhanid-dynasty</ref><ref>http://islamic-arts.org/2011/leaf-from-the-shahnama-book-of-kings/</ref><ref>http://islamic-arts.org/2011/style-in-islamic-art-1250-1500-a-d/</ref>
Baris 205:
Untuk memperingati 1000 tahun ''Syahnameh'', pada 2010 [[Fitzwilliam Museum]] di Cambridge menyelenggarakan sebuah pameran besar, bertajuk "Wiracarita Raja-Raja Persia: Seni Rupa dalam ''Syahnameh'' Firdausi"(''Epic of the Persian Kings: The Art of Ferdowsi’s Shahnameh''), yang berlangsung dari September 2010 sampai Januari 2011.<ref>{{cite web|title=Exhibition: Epic of the Persian Kings: The Art of Ferdowsi’s ''Shahnameh''|url=http://www.fitzmuseum.cam.ac.uk/whatson/exhibitions/shahnameh/|work=The Fitzwilliam Museum|accessdate=29 May 2012}}</ref> [[Arthur M. Sackler Gallery]] dari [[Smithsonian Institution]] di Washington, DC juga menyelenggarakan sebuah pameran folio-folio berilustrasi dari abad ke-14 sampai abad ke-16, bertajuk "Syahnama: Peringatan 1000 Tahun Kitab Raja-Raja Persia" (''Shahnama: 1000 Years of the Persian Book of Kings''), yang dibuka mulai Oktober 2010 sampai April 2011,<ref>{{cite web|title=Shahnama: 1000 Years of the Persian Book of Kings|url=http://www.asia.si.edu/explore/shahnama/|work=Freer and Sackler Galleries|accessdate=29 May 2012}}</ref> bertepatan dengan perayaan [[Nowruz]] atau Tahun Baru Persia yang diselenggarakan oleh pihak museum.
 
=== Pembuatan naskah Mongol/Turk/Turkofon ===
''Syahnameh'' Mongol Raya, yang dibuat pada masa pemerintahan [[Ilkhanat|Ilkhan]] [[Abu Sa'id Bahadur Khan|Sultan Abu Sa'id]], adalah salah satu di antara salinan-salinan ''Syahnameh'' yang paling ilustratif dan penting.<ref>Blair, Sheila S. "Rewriting the History of the Great Mongol Shahnama". In ''Shahnama: The Visual Language of the Persian Book of Kings'', ed. Robert Hillenbrand. Ashgate Publishing, Ltd., 2004. p. 35. ISBN 0754633675.</ref><ref>{{cite web |url=http://www.newsjs.com/url.php?p=http://iranian.com/posts/the-great-mongol-shahnameh-a-brief-history-59787/jumpto/idcomment-98632 |title=The Great Mongol Shahnameh: A Brief History |last1= Parsa |first1= Farid |last2= |first2= |date=November 8, 2015|website=Iranian.com |publisher= |access-date= |quote=}}</ref><ref>http://www.newsjs.com/us/the-most-expensive-wars-in-u.s.-history/</ref><ref name="Komaroff2012">{{cite book|author=Linda Komaroff|title=Beyond the Legacy of Genghis Khan|url=https://books.google.com/books?id=mUgyAQAAQBAJ&pg=PA429&lpg=PA429&dq=ilkhanate+shahnama&source=bl&ots=PX23LKnIAj&sig=Mdk7rnUVMZOokx6graadg9N86Ks&hl=en&sa=X&ved=0CD8Q6AEwBWoVChMIgLb9vImHyQIVzL0aCh1HCQ-P#v=onepage&q=ilkhanate%20shahnama&f=false|date=12 October 2012|publisher=BRILL|isbn=978-90-474-1857-3|pages=429–}}</ref><ref name="Pfeiffer2013">{{cite book|author=Judith Pfeiffer|title=Politics, Patronage and the Transmission of Knowledge in 13th - 15th Century Tabriz|url=https://books.google.com/books?id=BkVWAgAAQBAJ&pg=PA390&lpg=PA390&dq=ilkhanate+shahnama&source=bl&ots=3AuXQp9ilr&sig=amK64lHL8yAV-gYCcPXa2rgz9mg&hl=en&sa=X&ved=0CDkQ6AEwCGoVChMI_97uvYmHyQIViesaCh0hpQ6K#v=onepage&q=ilkhanate%20shahnama&f=false|date=7 November 2013|publisher=BRILL|isbn=978-90-04-26257-7|pages=390–}}</ref><ref name="N.Y.)2002-1">{{cite book|author=Metropolitan Museum of Art (New York, N.Y.)|title=The Legacy of Genghis Khan: Courtly Art and Culture in Western Asia, 1256-1353|url=https://books.google.com/books?id=PStGzMYFt1EC&pg=PA314&lpg=PA314&dq=ilkhanate+shahnama&source=bl&ots=6gZ0vgpUkQ&sig=rGAq6W37D-raPSj4gcmUrn5-33M&hl=en&sa=X&ved=0CDQQ6AEwBmoVChMI_97uvYmHyQIViesaCh0hpQ6K#v=onepage&q=ilkhanate%20shahnama&f=false|year=2002|publisher=Metropolitan Museum of Art|isbn=978-1-58839-071-4|pages=314–}}</ref><ref>http://www.metmuseum.org/toah/hd/khan6/hd_khan6.htm</ref><ref name="N.Y.)2002-2">{{cite book|author=Metropolitan Museum of Art (New York, N.Y.)|title=The Legacy of Genghis Khan: Courtly Art and Culture in Western Asia, 1256-1353|url=https://books.google.com/books?id=PStGzMYFt1EC&pg=PA166&lpg=PA166&dq=ilkhanate+shahnama&source=bl&ots=6gZ0vgpUkO&sig=tuGPDYZrn3xDhT_3FSICbusFzdw&hl=en&sa=X&ved=0CEcQ6AEwCGoVChMIgLb9vImHyQIVzL0aCh1HCQ-P#v=onepage&q=ilkhanate%20shahnama&f=false|year=2002|publisher=Metropolitan Museum of Art|isbn=978-1-58839-071-4|pages=166–}}</ref><ref>http://www.harvardartmuseums.org/art/169542</ref><ref name="Canby2014">{{cite book|author=Sheila Canby|title=The Shahnama of Shah Tahmasp: The Persian Book of Kings|url=https://books.google.com/books?id=nCk_AwAAQBAJ&pg=PA14&lpg=PA14&dq=ilkhanid+shahnama&source=bl&ots=uoMoUm4uJZ&sig=6rJ4RsaUoCpyL9izfv30K_FQZaM&hl=en&sa=X&ved=0CF8Q6AEwDmoVChMI7rS9u4mHyQIVyYYaCh0nTA2P#v=onepage&q=ilkhanid%20shahnama&f=false|date=29 April 2014|publisher=Yale University Press|isbn=978-0-300-19454-8|pages=14–}}</ref><ref>{{cite book|title=How Land Came Into the Picture: Rendering History in the Fourteenth-century "Jami Al-Tawarikh".|url=https://books.google.com/books?id=Ap5RfoE68F4C&pg=PA19&lpg=PA19&dq=ilkhanid+shahnama&source=bl&ots=T19OebQUyt&sig=CB6HHCaqripumVBk9tmzrZps1WI&hl=en&sa=X&ved=0CGIQ6AEwD2oVChMI7rS9u4mHyQIVyYYaCh0nTA2P#v=onepage&q=ilkhanid%20shahnama&f=false|year=2008|publisher=ProQuest|isbn=978-0-549-98080-3|pages=19–}}</ref>
 
Baris 214:
Di era [[Dinasti Safawiyah|Safawiyah]] pembuatan salinan ''Syahnameh'' kembali giat.<ref name="Iranica2"/> Syah [[Ismail I]] memanfaatkan wiracarita itu untuk maksud-maksud propaganda: untuk mempertunjukkan sikap patriotisme bangsa Persia, untuk merayakan pemerintahan Persia yang telah diperbaharui, dan untuk menegaskan kembali kewenangan kerajaan Persia.<ref name="Iranica2"/> Wangsa Safawiyah menitahkan pembuatan salinan-salinan ''Syahnameh'' dengan hiasan melimpah demi menyokong legitimasi mereka.<ref>{{cite book|title=The Oxford History of Islam|year=1999|publisher=Oxford University Press|location=New York|isbn=0195107993|editor=John L. Esposito|page=364|quote=To support their legitimacy, the Safavid dynasty of Iran (1501–1732) devoted a cultural policy to establish their regime as the reconstruction of the historic Iranian monarchy. To the end, they commissioned elaborate copies of the Shahnameh, the Iranian national epic, such as this one made for Tahmasp in the 1520s.}}</ref><ref>{{cite book|last=Lapidus|first=Ira Marvin|title=A History of Islamic Societies|year=2002|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=0521779332|edition=2nd|page=445|quote=To bolster the prestige of the state, the Safavid dynasty sponsored an Iran-Islamic style of culture concentrating on court poetry, painting, and monumental architecture that symbolized not only the Islamic credentials of the state but also the glory of the ancient Persian traditions.}}</ref> Contoh puncak pencapaian dalam pembuatan ilustrasi ''Syahnameh'' pada era ini adalah 250 gambar miniatur yang menjadi illustrasi dalam ''Syahnameh'' pesanan Syah Ismail untuk puteranya [[Shah Tahmasp]].<ref>{{cite book|last=Ahmed|first=Akbar S.|title=Discovering Islam: Making Sense of Muslim History and Society|year=2002|publisher=Psychology Press|location=London|isbn=0415285259|edition=2nd|page=70|quote=Perhaps the high point was the series of 250 miniatures which illustrated the Shah Nama commissioned by Shah Ismail for his son Tahmasp.}}</ref>
 
== Edisi-edisi moderen ==
[[FileBerkas:Brooklyn Museum - Single Page with an Illustration from a Shahnamah.jpg|220px|thumb|right|Sebuah ilustrasi dari ''Syahnameh'']]
 
=== Edisi ilmiah ===
Sebuah edisi ilmiah dari Syahnameh disusun pada 1829 di [[India]] oleh T. Macan. Edisi ini disusun berdasarkan hasil perbandingan 17 naskah salinan. Antara 1838 dan 1878, sebuah edisi ilmiah diterbitkan di [[Paris]] oleh cendekiawan [[Perancis]] J. Mohl, disusun berdasarkan hasil perbandingan 30 naskah. Kedua edisi ini tidak memiliki ''[[apparatus criticus]]'' dan didasarkan pada naskah-naskah sekunder yang dihasilkan sesudah abad ke-15; jauh lebih kemudian dari pada karya aslinya. Antara 1877 dan 1884, cendekiawan [[Jerman]] J. A. Vullers menyusun sebuah edisi ilmiah hasil sistesis dari edisi T. Macan dan edisi J. Mohl, namun hanya tiga yang terbit dari sembilan jilid yang direncanakan. Edisi J. A. Vullers kelak dirampungkan di Teheran oleh tiga cendekiawan Iran: S. Nafisi, Iqbal, dan M. Minowi, dalam rangka memperingati 1000 tahun Firdausi, yang diselenggarakan antara 1934 dan 1936.
 
Baris 224:
Selama bertahun-tahun, edisi Moskow digunakan sebagai edisi ilmiah standar. Pada 1977, sebuah naskah lama tahun 1217 ditemukan kembali di [[Firenze]]. Naskah 1217 dari Firenze ini adalah salah satu salinan ''Syahnameh'' tertua yang diketahui, keberadaannya mendahului invasi Moghul yang diikuti penghancuran perpustakaan-perpustakaan dan kumpulan-kumpulan naskah penting. Dengan menjadikannya sebagai naskah acuan utama, Djalal Khaleghi-Motlagh mulai menyusun sebuah edisi kritis yang baru pada 1990. Jumlah naskah yang diperbandingkan dalam penyusunan edisi Khaleghi-Motlagh melampaui jumlah yang pernah digunakan kumpulan cendekiawan Moskow. Edisi ini memiliki ''aparatus criticus'' yang sangat kaya dan mencantumkan sejumlah besar varian dari banyak penggalan syair ''Syahnameh''. Jilid terakhir diterbitkan pada 2008, menjadikan upaya penyusunan edisi kritis ini rampung dalam delapan jilid. Menurut [[Dick Davis (penerjemah)|Dick Davis]], profesor bahasa Farsi di ''Ohio State University'', edisi Khaleghi-Motlagh "sejauh ini adalah edisi ''Syahnameh'' terbaik yang tersedia, dan tentu akan tetap demikian dalam jangka yang sangat panjang.<ref>{{cite journal|last=Davis|first=Dick|journal=International Journal of Middle East Studies|title=Review: The Shahnameh by Abul-Qasem Ferdowsi, Djalal Khaleghi-Motlagh|date=Aug 1995|volume='''27'''|issue=3|pages=393–395|publisher=Cambridge University Press|jstor=176284}}</ref>
 
=== Terjemahan ke dalam bahasa Inggris ===
[[FileBerkas:Esfandiyar Ramsar.jpg|thumb|Right|170px|Patung [[Esfandiyār]] di [[Ramsar, Mazandaran|Ramsar]], Iran.]]
 
Ada sejumlah karya terjemahan ke dalam bahasa Inggris, hampir semuanya berupa ringkasan. [[James Atkinson]] dari bagian pelayanan medis [[Perusahaan Hindia Timur Britania|Kompeni Inggris]] menerjemahkan Syahnameh ke dalam bahasa Inggris yang diterbitkan pada 1832 bagi ''Oriental Translation Fund of Great Britain and Ireland'', sekarang bagian dari ''[[Royal Asiatic Society]]''. Antara 1905 dan 1925, dua bersaudara Arthur dan Edmond Warner menerbitkan sebuah karya terjemahan lengkap Syahnameh dalam 9 jilid, kini tidak lagi dicetak. Ada pula karya-karya terjemahan Syahnameh yang tidak menyeluruh: Syahnameh versi prosa terbitan 1967 karya [[Reuben Levy]] (kelak direvisi oleh Amin Banani), dan sebuah terjemahan lain oleh Dick Davis berupa campuran puisi dan prosa terbitan 2006.<ref>{{cite web |url=http://www.iranicaonline.org/articles/sah-nama-translations-iii-English |title=Šāh-Nāma Translations iii. Into English |last1=Loloi |first1=Parvin |date=2014 |website=Encyclopedia Iranica |access-date=8 October 2015 }}</ref>
 
[[Parsi India|Kaum Parsi]], para pengikut ajaran Zoroaster, yang leluhurnya bermigrasi ke India pada abad ke-8 atau abad ke-10 demi menjalankan perintah agamanya dalam suasana damai, melestarikan pula tradisi-tradisi ''Syahnameh''. Dr. Bahman Sohrabji Surti, dibantu Marzban Giara, menerbitkan terjemahan ''Syahnameh'' pertama yang rinci dan lengkap dari bait-bait syair asli dalam bahasa Farsi ke dalam prosa bahasa Inggris, antara 1986 dan 1988 dalam tujuh jilid.
 
=== Terjemahan ke dalam bahasa Gujarat ===
Dastur Faramroz Kutar dan saudaranya Ervad Mahiyar Kutar menerjemahkan Syahnameh ke dalam bahasa Gujarat dalam bentuk puisi dan prosa serta menerbitkannya dalam 10 jilid antara 1914 dan 1918.
 
=== Terjemahan ke dalam bahasa Spanyol ===
Sebuah karya terjemahan ke dalam bahasa Spanyol telah diterbitkan dalam 2 jilid oleh Institut Riset Islam Cabang Teheran dari McGill University.
 
== Adaptasi ke layar lebar ==
Syahnameh telah diadaptasi ke layar lebar dalam sebuah trilogi keluaran [[Tajikfilm]] 1971–1976 yang terdiri atas ''Skazanie o Rustame'',<ref>{{IMDb title|2262101|Legenda Rustam}}</ref> ''Rustam i Sukhrab'',<ref>{{IMDb title|2217919|Rustam dan Suhrab}}</ref> dan ''Skazanie o Sijavushe''.<ref>{{IMDb title|2262103|Legenda Siawus}}</ref> [[Banglades]] pun telah membuat sebuah film berjudul ''Shourab Rustom'' pada 1993 yang berhasil meraih kesuksesan besar. Sebuah film Bollywood berjudul ''Rustom Sohrab'' dibuat berdasarkan Hikayat Rostam dan Sohrab pada 1963, dibintangi [[Prithviraj Kapoor]].
 
== Lain-lain ==
Kitab Syahnameh, khususnya Hikayat [[Rostam dan Sohrab]], dikutip dan berperan penting dalam novel "[[The Kite Runner]]" karya penulis Amerika Serikat keturunan Afganistan, [[Khaled Hosseini]].
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar tokoh Syahnameh]]
* ''[[Rostam dan Sohrab (opera)|Rostam dan Sohrab]]'', sebuah opera karya Loris Tjeknavorian
Baris 251:
* [[Mir Jalaleddin Kazzazi]]
 
== Referensi ==
{{Reflist|30em}}
 
== Bacaan lebih lanjut ==
Penyair Moniruddin Yusuf (1919–1987) menerjemahkan ''Syahnameh'' secara lengkap ke dalam [[bahasa Benggali]] (1963–1981). Karya terjemahan ini diterbitkan oleh Organisasi Bahasa Kebangsaan [[Bangladesh]], [[Akademi Bangla]], dalam tujuh jilid, pada Februari 1991.
 
Baris 262:
* Eleanor Sims. 1992. “The Illustrated Manuscripts of Firdausī's "shāhnāma" Commissioned by Princes of the House of Tīmūr”. Ars Orientalis 22. The Smithsonian Institution: 43–68. http://www.jstor.org/stable/4629424.
 
=== Naskah Farsi ===
* A. E. Bertels (editor), ''Shax-nāme: Kriticheskij Tekst'', sembilan jilid (Moskow: Izdatel'stvo Nauka, 1960–71) (naskah ilmiah Farsi)
* Jalal Khāleghi Motlagh (editor), ''The Shahnameh'', dalam 12 jilid terdiri atas delapan jilid naskah dan empat jilid keterangan. (Bibliotheca Persica, 1988–2009) (naskah ilmiah Farsi). Lih.: [http://www.columbia.edu/cu/center-for-iranian-studies/programs-and-pubs/main/projects/shahnameh.html Pusat Kajian Iran, Columbia University].
 
=== Adaptasi ===
* [http://shop.theshahnameh.com/products/rostam-tales-of-the-shahnameh ''Rostam: Tales from the Shahnameh'' (Penerbit: [[Hyperwerks]] 2005), ''Kisah Rostam dan Sohrab''] ISBN 0-9770213-1-9, novel grafis bahasa Inggris moderen.
* [http://shop.theshahnameh.com/products/rostam-return-of-the-king ''Rostam: Return of the King'' (Penerbit: [[Hyperwerks]] 2007), ''Kisah Kay-Kawus dan Sudabeh''] ISBN 0-9770213-2-7, novel grafis bahasa Inggris moderen.
Baris 272:
* [http://shop.theshahnameh.com/products/search-for-the-king ''Rostam: Search for the King'' (Penerbit: [[Hyperwerks]] 2010), ''Kisah masa kanak-kanak Rustam''] ISBN 978-0-9770213-4-5, novel grafis bahasa Inggris moderen.
 
== Pranala luar ==
{{commons category|Shahnameh}}
{{wikisourcelang|fa|شاهنامه}}
Baris 291:
{{Syahnameh}}
 
[[CategoryKategori:Wiracarita]]
[[CategoryKategori:Syahnameh]]
[[CategoryKategori:Memory of the World Register]]