Nama diri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q147276
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
Dalam [[filsafat]], '''nama diri''' ({{asal kata|Latin|nomen proprium/nomina propria}}, {{asal kata|Perancis|Nom propre}}, {{asal kata|Inggris|Proper name}} atau ''proper noun'') adalah sebuah [[nama]] yang menunjukkan hakiki suatu hal yang sedang diperbincangkan, namun tidak memberitahu lebih lanjut mengenai apa itu<ref>[[John Stuart Mill]], ''A System of Logic'' (1. ii. 5.),</ref>. Salah satu tantangan [[filosofi]] [[modern]] adalah bagaimana cara mendeskripsikan nama yang sebenarnya, dan menjelaskan artinya.
 
== Permasalahan ==
Sebuah "nama diri" memberitahukan ''apa'' hal yang dimaksud, tanpa memberitahukan lebih jauh mengenai hal yang dimaksud. Hal ini dimungkinkan karena:
# Sebuah nama memberikan identitas kepada hal/objek tersebut. Sebuah persamaan sederhana "[[Hesperus adalah Fosfor]]<!--[[:en:Hesperus is Phosphorus]]-->" tidak mengandung informasi apa-apa selain daripada [[Hesperus]]=[[Fosfor]]. Bagi yang tidak tahu [[Hesperus]] dan [[Fosfor]], maka kalimat/pernyataan tersebut tidak berguna sama sekali. Hanya jika sang pendengar mengetahui informasi yang terkandung dalam nama [[Hesperus]] dan [[Fosfor]], yaitu jika mereka dapat mengidentifikasi kata tersebut, maka barulah dapat diketahui apakah kalimat pernyataan tersebut [[benar]] atau [[salah]]. Maka dari itu kalimat tersebut secara hakiki tidak informatif. Penemuan bahwa "Hesperus adalah Fosfor" pada jamannya merupakan suatu loncatan yang bersejarah.
# [[Nama kosong|Nama yang kosong]] secara sepintas masuk di akal. Jika penyebutan nama tersebut adalah untuk menunjukkan hal yang dimaksud, bagaimana hal tersebut dapat terjadi jika hal yang disebut tidak eksis sama sekali? Filosofer [[Gottlob Frege]], [[Bertrand Russell]] dan yang lainnya memiliki pandangan serupa bahwa jika suatu objek memiliki karakteristik yang disebutkan, maka nama tersebut memiliki suatu referensi; jika tidak maka nama tersebut adalah kosong. "[[Pegasus]]" dapat menunjuk kepada "kuda bersayap [[Bellerophon]]" (tokoh mitologi Yunani). Karena kuda seperti yang dimaksud tidak ada, maka nama "Pegasus" tidak memiliki referensi yang nyata; maka dari itu, meski "Pegasus" tidak memiliki referensi terhadap apa pun, namun ia masih memiliki arti. Mungkin nama "[[Aristoteles]]" berarti "gurunya [[Alexander Agung|Alexander]]"; karena memang ada orang yang memiliki deskripsi tersebut, maka nama tersebut memiliki referensi. Kesulitan yang muncul adalah bagaimana cara menentukan mana nama yang kosong dan mana yang bukan.