G.K.R. Mangkubumi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 31:
Usai panggih, kedua mempelai kemudian dikenalkan kepada masyarakat melalui prosesi "kirab". Sebagai putri pertama, Ratu Pembayun harus dikirab keliling benteng Keraton, menggunakan kereta pusaka Kanjeng Kyai Jongwiyat, sesuai dengan adat istiadat yang berlaku. Prosesi Kirab yang sudah tidak pernah dilaksanakan lagi sejak zaman pemerintahan Sultan [[Hamengkubuwono VIII]] ini dihadiri oleh ratusan ribu warga yogyakarta.<ref>{{cite news|url=http://news.liputan6.com/read/34992/kirab-pengantin-keraton-yogyakarta-disambut-meriah|title=Kirab Pengantin Keraton Yogyakarta Disambut Meriah|author=ICH/Wiwik Susilo|date=29 Mei 2002|accessdate=9 Mei 2015|publisher=Liputan6.com}}</ref> Pernikahan agung Keraton Yogyakarta ini mengikuti tradisi yang dipertahankan sejak ratusan tahun dan diteruskan hingga adik-adik dari Ratu Pembayun yaitu [[Ratu Maduretno]], [[Ratu Hayu]] dan [[Ratu Bendoro]]
 
Pernikahan Ratu Mangkubumi dan [[Pangeran Wironegoro]] dikaruniai dua orang anak: 1) Raden Ajeng Artie Ayya Fatimasari Wironegoro dan 2)
Raden Mas Drasthya Wironegoro. Putri pertamanya "Artie" sudah cukup dewasa untuk menjalani upacara adat "tetesan" pada tanggal 22 Desember 2013. Upacara ini menandai bahwa seorang anak perempuan sudah menginjak dewasa.<ref>{{cite news|url=http://www.harianjogja.com/baca/2013/12/22/tetesan-putri-pembayun-jaga-kesehatan-sekaligus-lestarikan-budaya-476538|title=Tetesan Putri Pembayun, Jaga Kesehatan Sekaligus Lestarikan Budaya|publisher=HarianJogja.com|date=22 Desember 2013|accessdate=9 Mei 2015|author=Andreas Tri Pamungkas}}</ref>
 
Baris 55:
Sebagai aktivis di bidang sosial, GKR Mangkubumi pernah mendapatkan penghargaan "Wanita Tak Terpatahkan" (Sunsilk Unbreakable Woman) atas usahanya untuk memberdayakan perempuan di desa-desa.<ref name="an">{{cite news|url=http://www.antaranews.com/print/83092/blaze-at-sufi-shrine-triggers-violence-in-indian-kashmir|title=GKR Pembayun Terima "Perempuan Tak Terpatahkan|publisher=Antaranews.com|date=|accessdate=9 Mei 2015|author=}}</ref><ref>{{cite news|url=|title=Resmikan Kampung Wisata Kuliner, 'This Is It'..., Cokies Ubi Ungu GKR Pembayun|publisher=Kedaultan Rakyat Online|date=15 Desember 2013|accessdate=15 Desember 2013|author=Tomi Sujatmiko}}</ref>
 
'''Profesi/Pekerjaan'''
* Komisaris Utama PT Madubaru (PG/PS Madukismo)<ref name="kab"/>
* Komisaris Utama PT Mataram Mitra Manunggal (BPR Mataram)
Baris 62:
* Direktur Utama PT Yarsilk Gora Mahottama (Industri Sutera)
 
'''Jabatan Dalam Assosiasi dan Organisasi'''
* 2002-2012: Ketua Umum Karang Taruna Provinsi DIY
* 2003-2011: Ketua Umum BPD AKU Provinsi DIY (Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera)
* 2003-2008: Wakil Ketua International Association of Wild Silk Moth (berbasis di Jepang)
* 2005-2009: Ketua Umum Koperasi Aku Sejahtera
* 2006–2010: Ketua Pembina Yayasan Royal Silk (Pengembangan Kawasan dan Pemberdayaan Masyarakat di wilayah Karangtengah)
* 2002–2006: Wakil Ketua Asosiasi Masyarakat Sutera Alam DIY
* 2002-2006: Wakil Ketua ASEPHI DIY (Asosiasi Handicraft)
* 2006–2010: Ketua Asosiasi Masyarakat Persuteraan Alam Liar Indonesia
* 2006-2011: Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia DIY 2006-2011
* 2012-2015: Ketua DPD KNPI DIY
* 2012 - sekarang: Pusat Penyelamatan Satwa Jogya (PPSJ)
* 2015 - sekarang: Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY