François Bozizé: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 17:
}}
 
'''François Bozizé Yangouvonda''' (lahir [[14 Oktober]] [[1946]]) adalah [[Presiden]] [[Republik Afrika Tengah]] saat ini. Ia memperoleh kekuasaan pada Maret [[2003]] setelah memimpin pemberontakan terhadap Presiden [[Ange-Félix Patassé]] dan mengantarkan masa transisi dalam pemerintahan negera itu. Ia menang dalam pemilu presiden 2005 dengan memperoleh suara terbanyak pada babak pertama, [[Maret]] [[2005]]. Namun perolehan suaranya masih kurang, sehingga ia harus maju ke babak kedua yang dimenangkannya pada [[Mei]] [[2005]].
 
== Masa muda dan pemerintahan Kolingba ==
Baris 25:
 
== Mendukung Patassé ==
Selama bertahun-tahun, Bozizé diangap sebagai pendukung Patassé dan menolongnya menindas [[pemberontakan]] militer pada [[1996]] dan [[1997]]. Bozizé kemudian diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Bersenjata.
 
Bozizé tidak memperlihatkan aktivitas melawan Patassé dan seringkali ia menghancurkan pemberontakan melawan presiden.
 
== Melawan Patassé ==
Namun pada [[Mei]] [[2001]], kesetiaan Bozizé dipertanyakan setelah sebuah kudeta yang gagal terhadap Patassé. Kudeta itu dikalahkan dengan bantuan pasukan [[Libya]], namun Bozizé menolak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai keterlibatannya, dan pada [[November]] ia melarikan diri ke [[Chad]] dengan 300 orang pendukung.
 
Dari [[Chad]], Bozizé seringkali melakukan serangan-serangan ke [[Republik Afrika Tengah]] sepanjang tahun [[2002]]. Pada [[Oktober]], ia melancarkan sebuah serangan ke ibu kota, [[Bangui]]. Dengan bantuan [[Libya]] dan [[Gerakan untuk Pembebasan Kongo]] (sebuah kelompok pemberontak dari [[Republik Demokratik Kongo]]), Patassé mampu menghentikan serangan itu.
 
Patassé menuduh Presiden [[Idriss Déby]] dari [[Chad]] menolong para pemberontak, namun tuduhan itu disangkal oleh Déby.
Baris 39:
Pada [[15 Maret]] [[2003]], Bozizé akhirnya berhasil merebut kekuasaan. Patassé sedang menghadiri sebuah pertemuan di [[Niger]] dan tidak mampu kembali. Bozizé dan pasukan-pasukannya telah menguasai Bangui dan bandaranya. Patassé berlindung di [[Kamerun]] dan belakangan di [[Togo]].
 
Bozizé membekukan konstitusi 1995 negara itu setelah merebut kekuasaan, dan sebuah konstitusi baru, yang konon serupa dengan yang lama, disetujui oleh para pemilih dalam sebuah [[referendum]] pada [[5 Desember]] [[2004]]. [http://www.irinnews.org/report.asp?ReportID=44736&SelectRegion=Great_Lakes]
Setelah merebut kekuasaan, Bozizé mula-mula mengatakan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri dalam pemilu kepresidenan yang akan datang, namun setelah referendum konstitusional yang sukses, ia mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai seorang kandidat:
 
:Setelah memikirkan masak-masak, dan setelah diyakinkan dengan mendalam, sambil mempertimbangkan kepentingan bangsa, saya memahami panggilan rakyat saya. Sebagai seorang warga negara, saya akan mengambil tanggung jawab saya.
 
:Saya akan bertarung dalam pemilu untuk mencapai tugas untuk membangun kembali negara ini, yang sangat saya cintai dan sesuai dengan kehendak seluruh rakyat.<small><sup>[[#Reference|1]]</sup></small>
Baris 53:
 
== Rujukan ==
# Integrated Regional Information Networks (IRIN), [http://www.irinnews.org/report.asp?ReportID=44632&SelectRegion=Great_Lakes "Bozize to contest presidency as an independent candidate",] December 13, 2004.
 
{{kotak mulai}}