Pangkalan Udara Harry Hadisoemantri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 33:
'''Pangkalan Udara Harry Hadisoemantri''' atau '''(Lanud Harry Hadisoemantri)''' adalah [[Pangkalan Udara Militer]] type C yang terletak di [[Kecamatan]] [[Sanggau Ledo, Bengkayang]], [[Kabupaten Bengkayang]], [[Provinsi Kalimantan Barat]]. Lanud ini digunakan oleh [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]] (TNI-AU). Pangkalan Udara ini sebelumnya bernama '''"Lanud Singkawang II"'''.<ref>[https://tni-au.mil.id/berita/pangkoopsau-i-resmikan-perubahan-nama-lanud-singkawang-ii "Pangkoopsau I Resmikan Perubahan Nama Lanud Singkawang II"]</ref><ref>[http://www.portal-komando.com/2016/12/pangkoopsau-i-resmikan-perubahan-nama.html "Pergantian Nama Lanud Singkawang II menjadi Lanud Harry Hadisoemantri"]</ref> Nama pangkalan udara ini diambil dari salah seorang pahlawan [[TNI-AU]], [[Kapten]] [[Udara]] ([[Anumerta]]) [[Harry Hadisoemantri]].
 
== Pergantian nama Pangkalan TNI Angkatan Udara ==
Pada tanggal 15 Desember 2016 Pangkalan TNI AU Singkawang II, di [[Kabupaten Bengkayang]], [[Provinsi Kalimantan Barat]], secara resmi berganti nama menjadi Pangkalan Udara Harry Hadisoemantri. Nama [[Pangkalan udara]] ini diambil dari salah seorang [[pahlawan]] [[TNI Angkatan Udara]], Kapten Udara (Anumerta) Harry Hadisoemantri, Ia adalah seorang ahli Montir Radio Telegrafis Angkatan Udara, yang berjasa dalam membangun Jaringan Komunikasi Di Kalimantan. Bersama [[Paskhas|Pasukan Payung]] saat itu, Beliau melakukan penerjunan udara pertama guna membuka jaringan komunikasi antara [[Pulau Kalimantan]] dan [[Pulau Jawa]]. Namun, Perjuangan yang gagah berani dari Kapten Udara (Anumerta) Harry Hadisoemantri untuk membuka jaringan komunikasi tidak dapat dilanjutkan, dikarenakan tertembak oleh musuh dan gugur di Medan Perang.
 
== Sejarah ==
Lanud Singkawang II masih banyak yang belum mengetahui. Nama Singkawang, masih melekat pada [[Pangkalan udara|Lanud]] yang berada di Kecamatan Sanggau Ledo, [[Kabupaten Bengkayang]]. Pangkalan itu, didirikan oleh Pemerintah [[Hindia Belanda]] dan pada masanya, dijadikan basis operasi milik [[Belanda]], untuk memperkokoh kedudukannya di tanah [[Kalimantan]]. Awal berdirinya, landasan itu sepanjang 900 meter dan lebar 30 meter. Pernah ditempatkan puluhan pesawat tempur dan angkut [[Belanda]]. Tujuan landasan itu dibuat, untuk menghadapi invasi [[Jepang]]. Letaknya yang dekat dan menghadap laut [[Natuna]], dinilai strategis untuk mendukung persenjataan. Akan tetapi, tujuan Belanda tidak tercapai, sebab pangkalan diserbu pasukan Jepang. Jepang menghancurkan pangkalan, dibombardir. Bekas ledakan bom Jepang juga masih ada jejaknya di [[Pangkalan udara]]. Lanud Singkawang II juga pernah diserang oleh [[PGRS/Paraku|Pasukan Gerilya Rakyat Serawak]] (PGRS) dan [[Pasukan Rakyat Kalimantan Utara]] (PARAKU) pada tahun 1967. Salah seorang pelaku sejarah tragedi itu Adalah Budjang Hasan, salah seorang personil yang selamat dari penyerangan [[PGRS/Paraku]]. Budjang merupakan personil yang berjaga sebagai sentral telepon.<ref>[http://www.pontianakpost.co.id/cikal-bakal-lanud-di-kalimantan-kini-malah-jadi-tertinggal "Cikal Bakal Lanud di Kalimantan, Kini Malah jadi Tertinggal"]</ref>