Moksa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 9:
 
Pendekatan oleh tradisi [[Wedanta]] terbagi menjadi non-dualitas (''[[adwaita]]''), non-dualitas dengan kualifikasi (misalnya ''wisistadwaita''), dan dualitas (''dwaita''). Cara mencapai moksa yang dianjurkan oleh tiga tradisi tersebut bervariasi.
# Adwaita Wedanta menekankan Jnana Yoga sebagai cara utama untuk mencapai moksa. Tradisi ini fokus kepada pengetahuan tentang Brahman yang disediakan oleh literatur tradisional Wedanta dan ajaran pendirinya, [[Adi Shankara]].<ref>Anantanand Rambachan, ''The limits of scripture: Vivekananda's reinterpretation of the Vedas.'' University of Hawaii Press, 1994, pages 125, 124: [http://books.google.com/books?id=b9EJBQG3zqUC&pg=PA124&dq=brahma+as+opposed+to+brahman&lr=#PPA124,M1].</ref> Melalui pemilahan antara hal yang nyata dan yang tak nyata, ''sadhaka'' (praktisi spiritual) akan mampu melepaskan diri dari jerat [[maya (ilusi)|ilusi]] dan menyadari bahwa dunia yang teramati sesungguhnya merupakan dunia ilusi, fana, dan maya, dan "kesadaran" tersebut merupakan satu-satunya hal yang nyata. Pemahaman tersebut merupakan moksa, saat ''[[atman]]'' (percikan Tuhan dalam diri) dan ''[[Brahman]]'' (esensi alam semesta) saling memahami sebagai substansi dan kehampaan akan dualitas eksistensial.
# Tradisi non-dualis memandang Tuhan sebagai objek kasih sayang yang paling patut disembah, misalnya personifikasi konsep monoteistik akan [[Siwa]] atau [[Wisnu]]. Tidak seperti tradisi agama Abrahamik, Adwaita/Hinduisme tidak melarang aspek Tuhan yang berbeda-beda, seperti berbagai sinar yang berasal dari sumber cahaya yang sama.