Sate: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 11987437 oleh Indonesiangoodfood (bicara) spam
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 34:
 
Kata "sate" atau "satai" diduga berasal dari [[bahasa Tamil]].<ref>[http://www.thefreedictionary.com/satay The Free Dictionary: Satay]</ref>
Diduga sate diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di [[Jawa]] sekitar awal abad ke-19, berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer sekitar awal abad ke-19 bersamaan dengan semakin banyaknya pendatang dari [[Arab-Indonesia|Arab]] dan pendatang Muslim Tamil dan Gujarat dari India ke Indonesia. Hal ini pula yang menjadi alasan populernya penggunaan daging kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan Arab. Dalam tradisi Muslim Indonesia, hari raya [[Idul Adha]] atau hari raya kurban adalah peristiwa istimewa. Pada hari raya kurban ini daging kurban berlimpah dan dibagikan kepada kaum dhuafa dan miskin. Kebanyakan merayakannya dengan bersama-sama memanggang sate daging kambing, domba, atau sapi.
 
Teori lain mengusulkan bahwa asal kata sate berasal dari istilah [[Minnan]]-Tionghoa ''sa tae bak'' (三疊肉) yang berarti tiga potong daging.{{Citation needed|date=July 2010}} Akan tetapi teori ini diragukan karena secara tradisional sate terdiri atas empat potong daging, bukan tiga. Dan angka empat dianggap bukan angka yang membawa keberuntungan dalam kebudayaan Tionghoa. Warga [[Tionghoa Indonesia]] juga mengadopsi dan mengembangkan sate sesuai selera mereka, yaitu sate babi yang disajikan dengan saus nanas atau kecap yang manis dengan tambahan bumbu-bumbu Tionghoa, sehingga sate Tionghoa memiliki cita rasa seperti hidangan daging panggang khas Tionghoa.
Baris 71:
; Sate Blora: Sate dari daerah [[Blora]]. Sate berbahan daging dan kulit ayam ini lebih kecil dari sate lainnya. Dimakan dengan bumbu kacang, nasi, dan sup dari santan dan bumbu.
; Sate Banjar: Jenis sate yang populer di Kota [[Banjarmasin]] [[Kalimantan Selatan]]
; Sate Makassar : Dari [[Sulawesi Selatan]], sate ini terbuat dari jeroan sapi atau kambing yang dibumbui saus yang terbuat dari belimbing. Rasanya khas asam dan pedas. Tidak seperti sate lainnya, sate Makassar dihidangkan tanpa bumbu.
; Sate Buntel: Khas Kota [[Solo]] atau [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]. Terbuat dari cincangan daging sapi atau kambing (terutama bagian perut atau iga). Daging kaya lemak ini kemudian dibungkus selaput membran daging dan dililitkan membungkus tusukan bambu. Ukuran sate ini cukup besar, mirip dengan kebab Timur Tengah. Setelah dipanggang di atas bara arang, irisan sate ini kemudian dipisahkan dari tusuknya, diiris-iris, lalu disajikan dengan kecap manis dan merica.
; Sate Lilit : Variasi sate dari [[Bali]]. Sate ini terbuat dari daging cincang berbahan daging sapi, ayam, ikan, babi, atau kura-kura. Daging cincang ini dicampur kelapa parut, santan kental, jeruk nipis, bawang merah, dan merica. Adonan ini kemudian dibungkus melilit tusukan bambu, batang tebu, atau batang serai, lalu dipanggang di atas bara arang.
; Sate Pusut : Hidangan dari Pulau [[Lombok]]. Terbuat dari campuran daging cincang (sapi, ayam, atau ikan), kelapa parut, dan bumbu. Campuran ini kemudian dililitkan membungkus tusukan dan dipanggang dengan bara arang.
; Sate Ampet : Juga hidangan sate dari Pulau [[Lombok]]. Terbuat dari jeroan sapi dan daging sapi. Bumbu sate ampet sangat pedas. Bumbunya adalah campuran santan dan bumbu.
; Sate Maranggi : Sate khas Sunda yang lazim ditemukan di [[Purwakarta]], [[Cianjur]], dan [[Bandung]], [[Jawa Barat]]. Bumbu sate ini dibuat dari bumbu khusus, yaitu pucuk bunga kecombrang (''[[Etlingera elatior|Nicolaia speciosa]]'') dan tepung ketan. Kecombrang memberikan aroma dan rasa yang seperti mentol. Dihidangkan dengan ketan (''jadah'') atau nasi putih.
Baris 80:
; Sate Manis : Juga masakan khas [[Betawi]]. Dapat ditemukan di Jalan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Sate ini dibuat dari daging has dalam ([[tenderloin]]) bagian yang paling lembut dari daging sapi, direndam dalam bumbu yang manis. Biasanya dimakan dengan [[ketupat]] [[laksa]] Betawi.
; Sate Kambing: Sate yang populer di [[Jawa]], dibuat dari daging kambing atau daging domba. Berbeda dengan sate jenis lainnya, sate kambing biasanya tidak dibumbui terlebih dahulu. Daging kambing mentah biasanya langsung dipanggang di atas bara api arang. Setelah matang disajikan dengan kecap manis, irisan bawang merah, dan tomat. Daging yang digunakan sebaiknya daging kambing muda yang lebih lembut, biasanya berusia 3 sampai 5 bulan.
; Sate Kerbau: Sate dari daerah [[Kudus]], tempat sebagian umat muslim menghindari memakan daging sapi sebagai bentuk tenggang rasa dan toleransi bagi umat Hindu. Daging kerbau dimasak dengan gula jawa, ketumbar, jintan putih, dan bumbu lainnya hingga empuk. Beberapa pedagang menggiling dagingnya dulu agar lebih empuk. Kemudian dipanggang di atas bara arang, disajikan dengan saus bumbu yang terbuat dari santan, gula jawa, dan bumbu lainnya. Secara tradisional sate ini disajikan di atas daun jati.
; Sate Kelinci: Sate yang terbuat dari daging [[kelinci]], lazim ditemukan di Jawa. Disajikan dengan irisan bawang merah, bumbu kacang, dan kecap manis. Sate kelinci biasanya ditemukan di kawasan pegunungan di Pulau Jawa tempat penduduk memelihara kelinci sebagai hewan ternak, seperti di [[Lembang]], [[Jawa Barat]], [[Kaliurang]] di [[Yogyakarta]], Bandungan dan Tawangmangu di [[Jawa Tengah]], juga Telaga Sarangan di [[Jawa Timur]].
; Sate Burung Ayam-ayaman: Sate yang terbuat dari ampela, hati, dan usus "burung ayam-ayaman" (sejenis burung laut). Setelah ditusukkan di tusukan sate dan dibumbui, sate jeroan burung ini tidak dibakar, melainkan digoreng dalam minyak kelapa atau minyak sawit yang banyak dan panas.
Baris 90:
; Sate Babi: Populer di kalangan warga [[Tionghoa Indonesia]], yang kebanyakan bukan warga muslim yang mengharamkan daging babi. Hidangan ini lazim ditemukan di Pecinan di perkotaan Indonesia, khususnya Glodok, Pecenongan, dan Senen di [[Jakarta]]. Juga populer di [[Bali]] yang kebanyakan penganut agama [[Hindu]], juga populer di [[Belanda]].
; Sate Kulit: Ditemukan di [[Sumatera]], sate yang renyah terbuat dari kulit ayam yang dibumbui.
; Sate ''Ati'': Sate yang dibuat dari campuran hati, ampela, dan usus. Biasanya ampela diletakkan paling bawah, usus di tengah, dan hati di atas. Setelah dibumbui, jeroan ayam ini tidak digoreng atau dibakar, tetapi direbus hingga matang. Sate ini bukanlah makanan utama, biasanya dijadikan makanan pendamping [[bubur ayam]] atau soto.
; Sate Usus: [[Usus]] yang dibumbui secara ringan dan digoreng, biasanya juga untuk teman makan bubur ayam atau soto.
; Sate Babat: [[Babat]] yang dibumbui secara ringan dan direbus, biasanya disajikan sebagai hidangan teman makan [[soto]].
; Sate Kerang: [[Kerang]] yang dibumbui secara ringan dan direbus, biasanya disajikan sebagai hidangan teman makan [[lontong kupang]] dan [[lontong balap]].
Baris 110:
[[Berkas:Satay Making by Some CkickenWings.jpg|thumb|upright|Seorang perempuan tengah membakar sate di pantai Tanjung Aru, [[Sabah]]]]
 
Sate dapat ditemukan di berbagai negara bagian di Malaysia, baik di rumah makan maupun di kedai pinggir jalan, pedagang sate menjual dagangannya di pusat jajan ataupun di [[pasar malam]]. Jenis sate yang populer di Malaysia adalah sate sapi dan sate ayam, beberapa wilayah mengembangkan resepnya sendiri. Sate biasanya dikaitkan dengan masyarakat muslim Melayu.
 
Jenis sate yang paling terkenal di Malaysia adalah sate Kajang, Selangor, yang disebut sebagai kota sate di Malaysia. Sate Kajang adalah nama generik untuk merujuk pada sate yang potongan dagingnya cukup besar dengan saus kacang manis yang ditaburi sambal. Sate Kajang tersedia di berbagai kota di Malaysia. Jenis daging yang ditawarkan bukan hanya sapi dan ayam yang sudah lazim, tetapi juga daging lainnya seperti ampela ayam, hati, daging kambing, daging kelinci, ikan, dan lain-lain.
Baris 135:
[[Berkas:SattiTamu.jpg|thumb|upright|''Satti'' hidangan [[Filipina]] selatan disajikan bersama ''Ta'mu'' (''[[ketupat]]'').]]
 
Filipina memiliki dua macam tradisi dalam memanggang daging sate. Hidangan yang dipengaruhi kebudayaan Spanyol di [[Luzon]] dan [[Visayas]], umumnya dari daging babi dan sebagian kecil ayam, direndam dan dibaluri saus manis kental berwarna merah yang merupakan campuran kecap dan saus pisang. Karena pengaruh Amerika hidangan jenis ini disebut ''Barbikyu''.
 
Jenis yang kedua disebut ''Satti'', adalah makanan khas bangsa [[Moro]] di Filipina Selatan ([[Mindanao]], [[Kepulauan Sulu]], [[Palawan]] selatan, dan [[Tawi-Tawi]]). Satti ini paling mirip dengan sate dari Indonesia dan Malaysia. Satti disajikan dalam kuah kacang kental. Campuran sausnya adalah kacang, bawang putih, jahe, bawang merah, jintan, terasi, cabai, dan santan. Karena penduduknya mayoritas muslim, daging yang digunakan adalah daging halal seperti sapi, ayam, kambing, dan domba.
Baris 147:
 
== Sate fusion ==
Salah satu kekeliruan yang telah berkembang di dunia internasional adalah menyamakan istilah "sate" dengan [[bumbu kacang]]. Secara tradisional sate berarti potongan daging yang ditusuk tusukan bambu dalam aneka bumbu, tidak harus selalu bumbu kacang. Akan tetapi karena jenis paling populer adalah sate ayam berbumbu kacang (''Sate Madura'' di Indonesia, ''Sate Kajang'' di Malaysia, dan sate ayam Thai semuanya menggunakan bumbu kacang); dalam istilah [[masakan fusion]] istilah "satay" telah bergeser menjadi merujuk kepada bumbu kacang.
 
Misalnya, "burger sate" merujuk kepada [[hamburger]] yang disajikan dengan apa yang disebut sebagai "saus sate", yang utamanya adalah bumbu kacang bercita rasa manis yang kerap diganti [[selai kacang]] botolan.<ref>[http://www.cheese-burger.net/recipes/peanut-satay-burgers.html Peanut Satay Burger]</ref><ref>[http://www.taste.com.au/recipes/7375/satay+chicken+burgers Australian Satay chicken burgers ]</ref> Hidangan Singapura [[sate bihun]] adalah bihun dengan bumbu kacang semata. Hidangan Thailand filet ikan dalam saus sate juga menunjukkan tren yang sama. Masakan Perancis fusion ''Cuisses de Grenouilles Poelees au Satay, Chou-fleur Croquant'' adalah [[kaki kodok]] ([[swikee]]) disiram bumbu kacang.<ref>[http://www.alwayshungryny.com/thought-for-food/entry/alwaystraveling-troisgros-roanne-france/ Cuisses de Grenouilles Poelees au Satay, Chou-fleur Croquant ]</ref> Mi instan [[Indomie]] juga tersedia dengan varian rasa sate, yang sesungguhnya hanya menambahkan paket berisi saus kacang.<ref>[http://www.indomie.com/products-goreng.html Mie Goreng Rasa Sate]</ref><ref>[http://indonesianfoodmart.com/catalog/indomiemigorengsateflavour80gr-p-86.html Mie Goreng Satay]</ref>