Danau kawah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Kawahsegaraanak.jpg|thumb|250px|Segara Anak, danau kawah yang berada di kaldera [[Gunung Rinjani]].]]
[[Berkas:Kawah Putih from the bottom, Bandung Regency, 2014-08-21.jpg|thumb|250px|[[Kawah Putih]] nampak dari permukaan dasar]]
'''Danau kawah''' (''crater lake'' atau ''volcanic lake'') atau '''Danau kepundan''' adalah massa [[air]] ([[danau]]) yang menutupi permukaan suatu [[kawah]] [[gunung api]]. Sekitar 12% dari 700-an gunung api yang ada di [[bumi]] kawahnya tertutupi oleh massa air. Sejumlah gunung api di Indonesia memiliki danau kawah, yang terkenal adalah [[Danau Toba]], [[Kawah Putih]] di [[Gunung Patuha]], [[Gunung Ijen|Kawah Ijen]], [[Gunung Kelud|Kawah Kelud]], [[Segara Anak]] di [[Gunung Rinjani]], dan kompleks [[Gunung Kelimutu|Kelimutu]].
 
== Deskripsi fisik dan kimiawi ==
 
Keadaan fisik dan kimia danau kawah berbeda-beda, tergantung aktivitas [[gas]] [[magma]] serta interaksi batuan dengan cairan antara permukaan magma dan situasi di bawah permukaan.
Perubahan-perubahan pada kondisi danau menunjukkan dinamika dan kerumitan proses yang terjadi di danau karena berbagai proses fisika dan kimiawi terjadi dalam waktu bersamaan. Danau kawah berfungsi pula sebagai "kondensator" panas dan saringan gas yang keluar dari magma.
 
Danau kawah yang menutupi kawah aktif biasanya memiliki [[pH]] sangat rendah (0—2) sehingga praktis sangat beracun bagi sebagian besar makhluk hidup. Warna danau yang dipengaruhi keluaran gas [[belerang]] ([[hidrogen sulfida|H<sub>2</sub>S]] dan [[sulfur dioksida|SO<sub>2</sub>]]) biasanya berwarna hijau cerah (seperti di Kawah Ijen). Warna ini dapat berubah sewaktu-waktu menjadi kuning atau putih, tergantung kepekatan gas yang keluar. Gas lain yang dapat dikeluarkan kawah adalah gas [[klor]], [[fluor]], [[karbon monooksida|CO]] serta [[karbondioksida|CO<sub>2</sub>]]. Komposisi gas-gas yang terlarut atau bereaksi dengan air dan mineral mengakibatkan perbedaan warna danau, seperti yang mudah terlihat pada kompleks Kelimutu.
 
{{geologi-stub}}