Midras: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 7:
[[Gesenius]] menyatakan etimologi ''midras'' dari "Qal" kata kerja Yahudi ''darash'' (דָּרַשׁ) "mencari, mempelajari, menanyakan."<ref>[[Brown Driver Briggs]] Hebrew Lexicon ''midrash''</ref> Kata "midras" muncul dua kali dalam [[Alkitab Ibrani]]: {{Alkitab|2 Tawarikh 13:22}} "<u>kitab sejarah</u> nabi Ido", dan {{Alkitab|2 Tawarikh 24:27}} "<u>tafsiran</u> kitab raja-raja."
== Metodologi ==
Menurut pendekatan "PaRDeS" untuk [[eksegesis]], tafsiran naskah Alkitab dalam Yudaisme dilakukan melalui ''peshat'' (makna harafiah; arti kata sebenarnya: "sederhana" atau "jelas"), ''remez'' (makna mendalam; arti kata sebenarnya: "pertanda"), ''derash'' (makna perbandingan, dari kata Ibrani ''darash''—"menanyakan" atau "mencari") dan ''sod'' (makna atau filsafat tersembunyi, arti kata sebenarnya: "rahasia" atau "misteri"). Midras agak berpusat kepada ''remez'' tetapi umumnya ''derash'' (Sejumlah pemikir membagi "PaRDeS" menjadi ''peshat'', ''remez'', ''din'' (hukum) dan ''sod''. Dalam pengertian ini, "midras hagada" berkatian dengan ''remez'' sedangkan "midras halakha" berhubungan dengan ''din'').
 
Berbagai cara eksegesis dilakukan untuk mencari makna yang lebih dalam dari suatu tulisan. Ini tidak terbatas hanya pada tigabelas alat tekstual yang disusun oleh Tanna Ishmael ben Elisha, yang digunakan untuk menafsirkan ''[[halakha]]'' (hukum Yahudi). Adanya sejumlah kata-kata atau huruf yang berlebihan, runtunan peristiwa, kisah paralel atau kelainan tekstual lainnya sering menjadi titik mula penafsiran suatu bagian Alkitab. Dalam banyak hal, suatu dialog dikembangkan berlipat ganda: beberapa baris dalam satu cerita Alkitab menjadi diskusi filsafat yang panjang. Tidak jelas apakah Midras menganggap dialog ini benar-benar terjadi atau hanya mengacu kepada suatu implikasi subteks atau agamawi.